Karakteristik Masyarakat Pemburu : Belum Memiliki Konsep Pada Zaman Modern

Pada masa zaman pemburuan, dimana aktivitas berburu ditujukan pada kebutuhan subsistensi (bertahan hidup). Hal ini, pula di kerjakan pada lingkungan masyarakat. Istilah bertahan hidup dlm definisi Watson bukan cuma menunjuk pada perjuangan untuk memproduksi barang-barang material, tetapi pula pada ketahanan fisik (physical survival) & faktor budaya ihwal keberadaan insan.
Aspek budaya dr kerja bekerjasama dgn sikap atau konsepsi sebuah masyarakat kepada kerja. Hal ini, dlm dilaksanakan dgn berbagai hal terkait dgn metode sosial budaya pada masyarakat berburu. Sikap kepada kerja sangat bermacam-macam antara satu penduduk dgn masyarakat lainnya.
Keragamaan perilaku akan mencerminkan nilai & kadang-kadang kepentingan sebuah masyarakat yg menjunjungnya. Apabila pengertian mengenai penduduk berburu tentunya pada penduduk primitive yg menjadi ungkapan dlm pemahaman ini, merupakan salah satu pemenuhan keperluan penduduk . Hanya saja mereka berlaku tak mengenal pembedaan antara acara produktif & non produktif.
Tetapi, seiring masa berlau penduduk pemburu berubah pekerjaannya pada masyarakat tersbeut berubah, sesuai dgn kebutuhan pembangunan terhadap berbagai daerah. Akan berbeda, dgn masyarakat yg mempunyai tugas terhadap sistem sosial budaya masyarakat yg memiliki tugas terhadap budaya di penduduk .
Dalam pemahaman tersebut, maka dapat dimengerti dgn aneka macam kaitannya mengenai kerja yg sangat sesuai bagi kelompok sosial yg terendah dlm tatanan sosial, yakni para budak. 
Biasanya istilah tersbeut pada masa Yunanni Kuno maupun Romawi, mengenai keterkaitan mereka kepada sebuah perubahan, sehingga pandangan mengenai budak harus dipahami sebagai bab dr insan (human being).
  Inilah Hasil Konflik Positif Indonesia dengan China di Natuna Utara