Dengan merepresentasikan manusia tak hanya ditawari dgn apa yg mereka perlukan (what they needed), melainkan pula apa yg mereka harapkan (what they desired).
Dengan demikian, wants menjelma keperluan, serta keindahan semu, pragmatis & incidental mampu mengganti audiens terpukau & hanyut dgn harapan untuk mengonsumsi barang demi barang yg diiklankan.
Media massa bisa menciptakan budaya hegemoni & budaya massa yg sudah & terus meningkat dgn pesat di perkotaan. Budaya terbaru dlm hal ini, memudahkan insan dgn cepat mengikuti keadaan dr kota ke kota dunia.
Sehingga dlm hal ini, penduduk kota menyebarkan budaya massa & budaya konsumerisme. Masyarakat kota dlm hal ini, menyebutkan bahwa masyarakat konsumsi ialah penduduk yg menciptakan nilai-nilai melalui barang-barang & jasa-jasa konsumen, serta mengakibatkan konsumsi sebagai pusat kegiatan kehidupan.
Maka, masyarakat konsumsi mengembangkan alat konsumsi baru yg memungkinkan masyarakat untuk menyantap barang-barang yg diinginkan. Sementara, alat konsumsi gres mendesak dgn aneka macam kebutuhan. Jika dlm penduduk konsumsi hal ini mampu dikatakan sebagaim sebuah keperluan seharusnya.