Sebagai salah satu ruang hidup manusia, pastinya tak lepas dr dampak globalisasi. Kota-kota utama (primate cities) yg lazimkita kenal dgn istilah Metropolis atau kota metropolitan menjadi satu indikasi penting ihwal perubahan tatanan kota yg mengarah pada dimensi global.
Jikalau dulu kota merupakan fungsi pemerintahan atau ruang politik maka, dgn adanya imbas globalisasi kota telah meluas fungsi & kiprahnya sebagai pusat ekonomi budaya yg bersorak global. Maka, tidak heran jika kita lalu mengenal perumpamaan kota global (Global City).
Suatu kota yg memiliki identitas global seperti gedung yangt tinggi, jalan tol, pusat transportasi, pusat pelayanan telekomunikasi, kantor kedutaan besar (kedubes), ataupun pusat bisnis. Friedman,dkk menyebut kota global itu dgn “Kota Dunia” (World Cities) yg di definisikan sebagai daerah perjumpaan berbagai organisasi, produksi, & pasar dunia.
Di kota global itulah proses pembangunan & kehidupan masyarakatnya seperti dihadapkan pada pemberhalaan (fettisme) total kepada symbol global yg dianggap mampu memperlihatkan gambaran, identitas, surplus ekonomi & yang lain tergolong Mcdonalisasi.
Baca Juga : City Urban : Keswadayaan Masyarakat Komunitas
Sehingga, keberadaan kota global ini merupakan dinamika social yg tak dapat dibendung lagi, hal ini terjadi alasannya adanya dampak globalisasi.