Semangat postmodernisme sudah memperkenalkan semua aspek kehidupan yg dimulai dr seni, arsitektur, sastra, budaya, sosial & politik. Pemikiran wacana postmodernisme menjadi bab dlm dialog kelompok ilmuwan semenjak tahun 1960an. Meskipun pada umumnya ajaran ada di Prancis, postmodernisme sudah menyeluruh diseluruh tempat.
Pengaruh postmodernisme baru berkembang sekitar tahun 1990an, dimana dunia akademik di Indonesia niscaya membicarakan mengenai postmodernisme. Pemahaman mengenai hal ini melalui pemikirannya, mengenang banyaknya tokoh postmodernisme dapat menjadi bagian dlm ajaran mirip Jacques Derrida, Jean Baudrillard, & Michel Foucault serta Jean Francois Lyotard.
Masing-masing tokoh membicarakan mengenau masalah yg begitu kompleks, intelektual & lingkungan masuk dlm pembahasan dlm tokoh-tokoh tersebut, dimana hal ini berkaitan dgn masalah modernisme, pedoman ilmiah bahkan upaya penelusuran sebuah frase etis, yg diartikan selaku landasan. Maupun sains.
Baca Juga :
Mereka timbul tatkala terjadi pergolakan aliran para mahir dgn latar belakang yg berlainan sehingga menghasilkan berbagai ragam anutan dgn gaya & bahasa yg berlawanan. Hal ini, dikarenakan diadaptasi dgn prinsip dasar postmodernisme yg menolak penyeragaman, & citra tatanan masyarakat.
Legitimasi ilmu pengetahuan tak mampu bersandar pada satu narasi besar sehingga ilmu pengetahuan ini lebih baik diketahui dlm pengertian teori yang lain, mirip bahasa. Pemikiran ini akan terus meningkat bebas & akan mengalir dlm diskusi yg tanpa henti, kalau mampu dimengerti dgn baik.