Bale Panyawangan Diorama Purwakarta yaitu salah satu tujuan wisata gres di Purwakarta yg pula diminati oleh wisatawan – pelancong ajaib. Terletak di Jalan KK Singawinata, museum ini ialah tempat yg menunjukkan banyak sekali hal mengenai sejarah sekaligus selaku tempat edukasi. Mulai dr sejarah Tatar Sunda, sejarah nasional, sejarah Purwakarta, biografi para Bupati & Wakil Bupati Purwakarta yg pernah & sedang menjabat, daftar para Ketua DPRD Purwakarta, aneka macam tempat rekreasi di Purwakarta & koleksi – koleksi wayang hingga informasi mengenai pembangunan yg dikerjakan di Purwakarta pada masa kepemimpinan Bupati Dedi Mulyadi. Arti Panyawangan sendiri yg diberikan oleh Bupati yaitu suatu penerawangan atau kembali pada perjalanan ke masa lalu.
Diharapkan tatkala pengunjung berada di museum, maka mereka akan mencicipi pengalaman kembali ke masa lalu melalui arsip – arsip di Bale Panyawangan atau Museum Diorama Purwakarta. Pengelola museum yaitu Kantor Arsip Daerah Kabupaten Purwakarta. Dalam sejarah museum Diorama Purwakarta ini, tanggal pendiriannya yakni 21 Februari 2015 berkat prakarsa Bupati Dedi Mulyadi. Museum ini dibangun untuk mengangkat peranan pengarsipan sebagai bagian penting dr kehidupan bangsa, negara & penduduk . Museum ini menyajikan sejarah Purwakarta dr masa ke masa & perkembangannya yg ditampilkan lewat perpaduan arsip, seni serta teknologi. Karya seni yg mempunyai sentuhan teknologi dapat memperkenalkan arsip pada penduduk dgn cara yg mempesona & mudah dimengerti.
Sejarah Museum Diorama Purwakarta
Sejarah Museum Diorama tak mampu dilepaskan dr sejarah Gedung Kembar, gedung yg digunakan selaku lokasi museum. Gedung Kembar yakni landmark dr Kota Purwakarta yg sudah berdiri sejak zaman penjajahan. Berupa bangunan bergaya arsitektur klasik Eropa yg berbentuk sama & berdampingan yg dibangun sekitar kala ke 19 sesudah Purwakarta masuk ke Karesidenan Karawang pada 1854. Pada waktu itu Purwakarta menjadi ibukota Karesidenan & pembangunan gedung ini konon dibentuk untuk memperindah kota.
Informasi mengenai gedung dlm sejarah Museum Diorama Purwakarta sebelumnya memang sedikit sehingga susah menerima kisah yg pasti mengenai Gedung Kembar tersebut. Beberapa sumber pula menyebutkan bahwa gedung ini dulunya menjadi toko sepatu, & pula merupakan gerbang menuju arah stasiun kereta api. Konon pemilik toko sepatu itu ialah orang Indonesia keturunan Cina, & pernah dipakai untuk studio foto pada masa penjajahan Jepang di Indonesia.
Pada zaman revolusi kemerdekaan, bangunan segi utara dijadikan markas BKR. Gedung pula pernah beralih fungsi sebagai toko hingga sekretariat koperasi, & sisi utaranya pernah digunakan sebagai Kantor Polsek Kota Purwakarta sekitar tahun 1985 – 1987. Tahun 2002 Kantor Bupati Purwakarta sempat mengambil tempat di gedung ini, & di sisi selatannya dijadikan Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Purwakarta. Hingga pada masa kepemimpinan Bupati Dedi Mulyadi dipugar & dirombak sebagian areanya untuk dijadikan bagian dr sejarah Museum Diorama.
Bale Panyawangan Diorama Purwakarta
Para hadirin yg melihat sejarah Museum Diorama Purwakarta akan sangat terhibur dgn berbagai teknologi mutakhir yg dipraktekkan untuk menyajikan keterangan sejarahnya. Museum ini pula sangat ramah anak & bisa merangsang minat generasi muda untuk kembali ke museum karena menawarkan informasi digital & interaktif, bahkan pengunjung tak perlu repot membaca sebab ada keterangan berupa bunyi. Sejarah yg disajikan di museum ini dibuat dgn tata cara interaktif. Ada sembulan ruangan museum yg menghidangkan informasi berbeda yakni:
- Bale Prabu Maharaja Linggabhuwana yg menyajikan sejarah Tatar Sunda.
- Bale Prabu Niskala Wastukancana, menyuguhkan hall of fame para pemimpin Purwakarta.
- Bale Prabu Dewaniskala yg menggambarkan Purwakarta di masa Maratam, VOC & Hindia Belanda semenjak 1620 – 1799.
- Bale Prabu Ningratwangi yg menyajikan informasi mengenai Purwakarta pada masa Hindia Belanda 1800 – 1942.
- Bale Prabu Jayaningrat menghidangkan gambaran mengenai Purwakarta di masa pergerakan nasional & pendudukan Jepang.
- Bale Prabu Ratudewata yg memperlihatkan keadaan Purwakarta pada masa – masa usaha setelah kemerdekaan semenjak 1945 – 1950. Mulai insiden Rengasdengklok hingga zaman demokrasi Liberal pada 1950 – 1959.
- Bale Prabu Nilakendra yg memperlihatkan masa Demokrasi Terpimpin di Purwakarta pada 1959 – 1967.
- Bale Prabu Surawisesa menampilkan keterangan mengenai Purwakarta di masa pemerintahan tahun 1968 – 1998, lalu era reformasi pada 1998 sampai sekarang.
- Bale Ki Pamanah Rasa yg menggambarkan “Digjaya Purwakarta spesial” pada tahun 2008 – 2018.
Ada pula koleksi dlm sejarah Museum Diorama Purwakarta yg berupa wayang golek, sejarah kerajaan Sunda & Indonesia, permainan interaktif busana khas Sunda & foto interaktif bersama Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta. Tatkala hadirin mendekati sensor foto interaktif tersebut, koleksi satu stel pakaian Sunda berupa kebaya & pangsi akan mengikuti geraknya & layar akan otomatis memotret Anda yg sedang mengenakan busana Sunda tersebut. Begitu pula dgn foto interaktif bareng Bupati. Tatkala sensor membaca eksistensi hadirin maka sosok Bupati akan menghampiri & dipotret oleh sensor. Ada pula ruangan mini teater berkapasitas 20 orang yg memutar film dokumenter perihal Purwakarta selama kurang lebih 15 menit. Ketahui pula mengenai sejarah museum Dayu, koleksi museum Topkapi & sejarah museum Sasmitaloka di Yogyakarta.
Bale Panyawangan Diorama Nusantara
Tidak jauh dr sejarah Museum Diorama, terdapat pula Bale Panyawangan Diorama Nusantara yg didirikan pada Maret 2017 oleh Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan. Museum ini tak cuma menunjukkan berbagai hal mengenai Purwakarta namun terdiri dari keterangan mengenai sejarah aneka macam tempat di Indonesia. Museum ini dibuat untuk membuat lebih mudah para pelajar supaya dapat lebih mengetahui pelajaran sejarah dgn metode interaktif audio & visual. Di pintu masuk terdapat tutorial vitual yg berisi koleksi museum dengan-cara keseluruhan. Juga terdapat representasi mengenai sapaan dr semua daerah di Indonesia memakai layar LED. Di ruangan pertama terdapat sejarah terbentuknya bumi dr awal sampai sekarang berupa video mapping berdurasi 10 menit yg diberi penjelasan berupa efek suara.
Di dlm terdapat ruangan yg menggambarkan masa prasejarah sampai keindahan alam Indonesia kini ini. Di setiap ruangan ada satu pedoman virtual untuk menerangkan diorama tersebut. Di dlm museum terdapat ruangan berjulukan ‘Multimedia Archipelago’, yg memakai sensor khusus gerakan tangan pada layar untuk mengenali lokasi pulau sesuai koordinat yg tertera di peta Indonesia. Disitu dijelaskan cara terbentuknya benua & Kepulauan Nusantaram penyebaran insan purba di Indonesia & zaman Dinosaurus.
Selain itu, dipamerkan pula masa kerajaan Nusantara mulai dr Kerajaan Hindu & Budha di Indonesia tergolong replika patung Gajah Mada. Ada pula sepeda onthel interaktif, perjalanan interaktif dgn kereta kencana mengelilingi Indonesia & keterangan mengenai bendera propinsi, makanan, rumah adat khas tempat yg disampaikan dengan-cara virtual. Kehadiran museum ini selaku potongan dr sejarah Museum Diorama Purwakarta turut menyumbang dlm peningkatan minat generasi muda untuk mencar ilmu mengenai sejarah. Museum berlokasi bersahabat dgn stasiun kereta Purwakarta, buka Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 15.00 WIB. Saat final pekan, museum buka pukul 09.00 – 13.00 WIB. Ketahui pula mengenai sejarah museum nasional Indonesia, sejarah museum kota Makassar & sejarah museum Lambung Mangkurat.