13 Museum Di Surabaya Dan Koleksinya Terlengkap

Surabaya sebagai Kota Pahlawan mempunyai aneka macam bangunan bersejarah di Surabaya yg menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesi melawan penjajah. Salah satunya yakni bangunan museum yg ada di Surabaya. Pada pembahasan kali ini akan dibahas mengenai 11 museum di Surabaya yg wajib dikunjungi semoga memperluas wawasan & pengetahuan Anda. Sebelas museum yg wajib dikunjungi ialah:

  1. Museum Sepuluh Nopember

Museum Sepuluh November berada di Jalan Pahlawan, Kelurahan Krembangan Selatan, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya. Museum ini diresmikan tanggal 19 Februari 2000 oleh Presiden ke-4 Republik Indonesia, yakni KH. Abdurahman Wahid. Museum ini diresmikan untuk memperjelas keberadaan Monumen Tugu Pahlawan. Hal ini sebagai media untuk mempelajari rangkaian insiden Pertempuran Sepuluh November 1945 di Surabaya.

Museum Sepuluh Nopember terdiri dr 2 lantai. Lantai pertama digunakan untuk festival 10 gugus patung yg melambangkan semangat juang arek-arek Suroboyo, sosiodrama pidato Bung Tomo, ruang pemutaran film Pertempuran 10 Nopember 1945, & ruang auditorium. Lanti kedua difungsikan selaku ruang pamer senjata, reproduksi foto-foto documenter, & pameran koleki peninggalan Bung Tomo. Terdapat pula dua ruang diorma statis yg menampilkan delapan kejadian yg terjadi di seputar pertempuran 10 Nopember di Surabaya dilengkapi dgn narasinya. Baca pula sejarah Monumen Tugu Pahlawan & penyebab Pertempuran Surabaya.

  1. Museum W. R. Soepratman

Museum di Surabaya selanjutnya Museum W. R. Soepratman bertempat di Jalan Mangga 21, Tambaksari, Surabaya. Museum ini diresmikan oleh Wali Kota Surabaya, yakni Tri Rismaharini. Peresmian tersebut bertepatan dgn peringatan Hari Pahlawan, yakni tanggal 10 November 2018. Museum W. R. Soepratman diresmikan selaku bentuk penghormatan serta penghargaan atasa jasa Wage Rudolf Supratman pada Bangsa Indonesia. Museum ini memperlihatkan goresan pena orisinil W. R. Soepratman ketika dia menciptakan lagu Indonesia raya pada ketika pertama. Selain itu, terdapat pula biola historis yg menemaninya ketika membuat beberapa lagu kebangsaan.

  1. Museum Surabaya Siola

Museum Surabaya Siola beralamat di Jalan Tunjungan atau Eks Gedung Siola. Museum ini dibuka pada 3 Mei 2015 & memiliki lebih dr seribu koleksi.  Museum ini dirancang untuk menawarkan informasi mengenai sejarah Kota Surabaya & pelayanan publik di Kota Surabaya. Ada banyak sekali macam koleksi yg dimiliki museum ini, diantaranya adalah peta-peta Surabaya dr semenjak masa Majapahit sampai masa kemerdekaan Indonesia. Selain itu, terdapat pula benda bersejarah milik tokoh-tokoh asal Surabaya seperto replika biola milik pencipta lagu Indonesia Raya (Wage Rudolf Supratman), biola srimulat, & piano antik milik penyanyi Gombloh yg populer di masa 1980an. Museum ini ini pula menunjukkan dua becak khas Surabaya di masa lalu, yakni becak khusus siang hari yg berwarna putih & becak malam yg berwarna biru.

  1. Museum Dr. Soetomo

Museum Dr. Soetomo berada di Komplek Gedung Nasional Indonesi (GNI) di Jalan Bubutan No. 85, Surabaya. Museum ini diresmikan oleh Tri Rismaharini selaku Wali Kota Surabaya pada 29 November 2017.  Museum ini memperlihatkan jejak usaha Dr. Soetomo yg merupakah tokoh pendiri Budi Oetomo. Museum ini memiliki dua lantai & menyimpan barang-barang eksklusif peninggalan Dr. Soetomo, yakni koleksi semasa menjadi dokter di Rumah Sakit CBZ (Central Burgelijke Ziekeninrichting) yg kemudian berganti nama menjadi Rumah Sakit Simpang (dikala ini menjadi gedung Plaza Surabaya). Selain itu, museum ini pula menggambarkan kisah mengenai perjuangan Dr. Soetomo semasa hidup hingga pernikahannya dgn Everdina J. Broering, yakni sang istri yg berkebangsaan Belanda. Baca pula sejarah Budi Utomo & organisasi cowok di Indonesia.

  1. House of Sampoerna

House of Samporena berada di Taman Sampoerna No. 6, Krembangan Utara, Pabean Cantian, Surabaya. Bangunan ini yaitu museum tembakau & markas besar Sampoerna yg terletak di Surabaya. Bangunan bau tanah ini dibangun pada 1864 & berisikan sejarah mengenai kemajuan industri rokok yg dirintis Liem Seeng Tee & Siem Tjiang Nio. Koleksi yg dipamerkan diantaranya adalah replika warung rokok Sampoerna yg antik, aneka macam bahan-materi membuat rokok seperti tembakau, cengkeh, hingga mesin pembuat rokok.

Bangunan utama dr House of Sampoerna dipengaruhi oleh gaya kolonial Belanda. Sebelumnya, bangunan ini dipakai sebagai panti asuhan yg diurus oleh Belanda. Tempat tersebut kemudian dibeli pada 932 oleh Liem Seeng Tee (pendiri Sampoerna) untuk digunakan selaku akomodasi produksi rokok besar pertama Sampoerna.

  1. Museum Kesehatan

Museum di Surabaya berikutnya Museum Kesehatan berlokasi di Jalan Indrapura Jaya No. 17, Kemayoran, Krembangan, Surabaya. Museum ini pula diketahui dgn nama Museum Kesehatan Dr. Adhyatma. Pendirian museum ini dipelopori oleh dokter  Haryadi Soeparto pada tahun 1990. Museum Kesehatan Surabaya menyimpan koleksi aneka macam macam alat kesehatan yg pernah dipakai untuk mengobati pasien baik alat peraga kesehatan kuno maupun modern. Museum ini pula merekam sejarah kesehatan, baik itu dr sisi medis, tradisi, & budbahasa. Koleksi unik dr museum ini misalnya boneka jelangkung yg pada zaman dahulu dipercaya untuk mendiagnosa penyakit & boneka Nini Towok yg dulunya digunakan untuk ritual mempertahankan keamanan desa & menolak bala.

  1. Museum Bank Indonesia Surabaya

Museum Bank Indonesia dengan-cara khusus diresmikan oleh Bank Indonesia pada 27 Januari 2012 sehabis direstorasikan. Museum ini diketahui selaku De Javasche Bank (sekarang Bank Indonesia) selaku Bank Sentral Hindia Belanda yg bermarkas di Batavia. Pasca Indonesia merdeka, gedung ini kemudian berfungsi selaku cabang Bank Indonesia di Surabaya hingga tahun 1973. Museum bertiga lantai ini menampilkan sejarah tata cara perbankan di Indonesia, foto-foto usang dr Surabaya, & koleksi mata duit antik. Ruangan di museum ini terbagi menjadi tiga, yakni Ruangan Koleksi Mata Uang Lama, Ruangan Koleksi & Konservasi, & Ruangan Koleksi Harta Budaya.

  1. Museum Kanker Indonesia

Museum Kanker Indonesia diresmikan oleh Yayasan Kanker Wisnuwardhana (YKW). Museum ini sudah dibuka sejak tahun 2013 & merupakan museum kanker pertama di Indonesia. Museum ini diresmikan untuk mengedukasi masyarakat semoga mengenal & mengenali berita mengenai penanganan kanker.

Museum Kanker Indonesia menghidangkan beberappa koleksi penunjang. Koleksi-koleksi yg ditampilkan berbentukorgan tubuh yg terjangkit kanker, mulai dr yg telah dipotong, dioperasi, hingga diawetkan dlm toples yg berisi formalin. Sementara itu, organ badan atau alat peraga yg diawetkan tersebut terdiri dr sel kanker payudara, sel kanker getah bening, sel kanker tulang, sel kanker paru-paru, & sel kanker yang lain.

  1. Rumah H.O.S Tjokroaminoto

Rumah H.O.S Tjokroaminoto diresmikan oleh Wali Kota Surabaya pada tanggal 27 November 2017 sebagai salah satu museum sejarah yg ada di Surabaya. Museum rumah yg bersejarah ini sudah dilengkapi dgn buku-buku wacana tokoh pergerakan nasional, seperti H.O.S Tjokroaminoto, Ir. Soekarno, & Douwes Dekker. Museum ini menawarkan banyak berita mengenai sang pemimpin Sarekat Islam selama hidupnya.

Rumah ini berlokasi di Jalan Peneleh VII/ 29 – 31, Surabaya. Rumah yg bersejarah ini tak cuma dihuni oleh H.O.S Tjokroaminoto & keluarganya, tetapi pula para tokoh-tokoh bangsa lainnya. Rumah ini pula dihuni oleh Soekarno, Alimin, Musso, Soherman, Kartosoewirjo, Samoen, & cowok lainnya. H.O.S Tjokroaminoto yakni sosok guru bangsa yg melahirkan tokoh-tokoh bangsa. Baca pula tujuan organisasi Sarekat Islam & sejarah organisasi Islam di Indonesia.

  1. Museum Nahdlatul Ulama

Museum Nahdlatul Ulama berlokasi di Jalan Gayungsari Timur No. 35, Kelurahan Dukuh Menanggal, Kecamatan Gayungan, Kota Surabaya. Museum ini merupakan sentra isu kebudayaan & sejarah pertumbuhan serta kemajuan NU. Museum ini dibuka pertama kali oleh KH. Abdurrahman Wahid pada 25 November 2004. Peresmiannnya dikerjakan pada Muktamar NU ke-31 di Boyolali, Jawa Tengah pad 28 November 2004 oleh Rais ‘Am PB NU, KH. MA. Sahal Mahfudh.

Museum tiga lanta ini berkubah hijau & dibangun dgn arsitektur khas perpaduan Islam-Mediteranian & bertemaklasik. Museum ini menyimpan & menunjukkan banyak sekali dokumen bersejarah NU, benda-benda seni, & pusaka bersejarah maupun karya tulis para ulama NU. Selain itu, museum ini pula menyimpan karya-karya ilmiah dr berbagai kelompok tentan NU, Ulama & Pesantren, & menunjukkan aneka macam produk kreatif dr warga Nahdlatul Ulama.

  1. Museum TNI AL Loka Jala Crana

Museum TNI AL Loka Jala Crana mulanya bernama Museum Akabri Laut. Sejarah Museum Loka Jala Crana Surabaya berawal dr didirikannya Museum Akbari Laut pada tanggal 19 September 1969 oleh Ibu R. Mulyadi (istri panglima Angkatan Laut Laksamana R. Moeljadi). Selanjutnya, pada tanggal 10 Juli 1973 maka statusnya ditingkatkan menjadi Museum TNI Angkatan Laut.

Museum ini kembali berganti nama menjadi Museum TNI Angkatan Laut Loka Jala Crana pada 6 Oktober 1979. Museum ini memiliki koleksi peralatan peperangan Angkatan Laut & satu koleksi berupa planetarium & astronavigasi. Selain itu, museum ini pula menyuguhkan & menyelamatkan objek benda-benda bersejarah yg pernah dimiliki & diapakai tentara Tentara Nasional Indonesia AL dr zaman revolusi fisik hingga kini, seperto meriam kapal perang, pesawat, artileri medan, & replika KRI Dewaruci. Baca pula beberapa museum lain seperti :

  1. sejarah Museum Kapal Selam Surabaya
  2. sejarah Museum Jalesveva Jayamahe

Inilah klarifikasi mengenai sebelas museum di Surabaya yg wajib dikunjungi. Semoga penjelasan ini memajukan minat Anda untuk mengunjungi museum-museum di Surabaya maupun di wilayah yang lain, seperti museum di Bali & museum di Jakarta. Semoga bermanfaat.

  Sejarah Kota Bandung Pasca Kemerdekaan Dan Zaman Pra-Kolonial