Sejarah Museum Lampung Ruwa Jurai Paling Komplet

Museum Lampung yaitu museum yg terbesar di Lampung. Museum ini menjadi kebanggaan rakyat Lampung selain Siger & Menara Siger. Luas Museum Lampung ialah 17.010 m2 & mempunyai koleksi sebanyak 4735 buah. Pada tahun 2011, Museum Lampung sudah dikunjung oleh 127.362 hadirin. Pengunjung rata-rata dr golongan guru, budayawan, sastrawan & wartawan. Kalau kalangan siswa & mahasiswa, umumnya mereka tiba untuk melakukan peran atau makalah terkait dgn budaya & sejarah. Manajemen museum memperkerjakan lima puluh pegawai untuk mengurus museum. Selain ruang koleksi, Museum Lampung memiliki penyimpanan koleksi, ruang administrasi, audio visual, aula, auditorium, laboraturium, fumigasi, bengkel & perpustakaan.

Cukup banyak wisata edukasi berupa sejarah museum di Indonesia. Seperti sejarah museum ambarawasejarah Museum Nasional Indonesiasejarah Museum Loka Jala Crana Surabayasejarah Museum Bank Indonesia di Jakartasejarah Museum Adityawarmansejarah Museum Angkutsejarah Museum BRI Purwokerto dan sejarah Museum Sangiran.

Sejarah Museum Lampung

Sejarah Museum LampungMuseum Lampung dibangun pada tahun 1975. Tapi peletakan batu pertama Museum Lampung dijalankan 1978. Kemudian, Museum Lampung diresmikan pada taggal 24 September 1988 yg berbarengan dgn Hari Aksara Internasional di PKOR Way Halim. Peresmian dijalankan oleh Menteri Pendidikan & Kebudayaan pada waktu itu. Yaitu Prof. Dr. Fuad Hasan.

Nama lain Museum Lampung adalah Ruwa Jurai. Makna dr Ruwa Jarai ialah dua keturunan penduduk Lampung yaitu masyarakat asli Lampung & transmigran. Nama ini diambil dr tulisan di logo Provinsi Lampung yakni Sai Bumi Ruwa Jurai. Tatkala otonomi tempat digalakkan oleh pemerintah tatkala tahun 2001, status museum ini jadi Unit Pelaksana Teknik Daerah (UPTD) & dinaungi oleh Dinas Pendidikan Provinsi Lampung.

Koleksi Museum Lampung

Museum Lampung ialah tempat pelestarian sejarah utamanya sejarah Lampung. Koleksi Museum Lampung meliputi peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Seperti yg kita tahu, Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan beragama Budha yg sangat berpengaruh di aspek maritimnya. Contoh peninggal Sriwijaya seperti Prasasti Tulang Bawang, baju baja milik serdadu Sriwijaya, meriam & busana adat.

Koleksi lain mirip peninggalan biologi, geologi, numismatik (studi untuk menghimpun mata uang atau koin), etnografis (studi untuk mempelajari etnis), sejarah, filologi (ilmu untuk mempelajari bahasa), keramologi, teknografi & arkeologi. Tiap koleksi dideskripsikan dgn Bahasa Indonesia & Bahasa Inggris. Koleksi etnografilah yg tertinggi dgn angka 2079. Koleksi Museum Lampung didapatkan dr hibah. Jika anda memiliki benda-benda bernilai sejarah mampu anda hibahkan. Tentu sangat diapresiasi oleh pihak museum & Pemerintah Lampung.

  Pergerakan Yang Mencakup Wilayah Nasional ?

  1. Halaman Depan Museum Lampung

Dimulai dr halaman museum, pengunjung telah menyaksikan beberapa koleksi. Seperti Rumah Panggung dr desa Kenali yg merupakan rumah adab penduduk Lampung barat yg bernama Lamban Persagi. Rumah Panggung diresmikan agak tinggi biar pemilik rumah terlindung dr binatang buas. Ada lumbung padi, lesung & alat penumbuk yg menemani Rumah Panggung. Ada pula meriam antik dr era penjajahan Belanda yg disebut Meriam Ula atau Meriam Benteng.

Di sisi kiri taman, ada koleksi peralatan kapal kuno. Seperti pelampung & jangkar. Ada pula bola besi raksasa yg diameternya setinggi manusia. Bola besi ini dulu digunakan untuk membuka lahan transmigrasi di Lampung Timur pada tahun 1953 hingga 1956. Waktu itu Indonesia masih diperintah oleh Bung Karno. Untuk menggunakan bola besi ini harus menggunakan dua traktor untuk merobohkan semak & pohon di area tanah yg akan digunakan untuk transmigrasi.

2. Koleksi Historis di Lantai Satu Museum

Memasuki museum, pengunjung dipersilahkan untuk memilih lantai satu atau lantai dua apalagi dahulu. Di lantai satu, pengunjung mampu menyaksikan peninggalan sejarah. Koleksi dr zaman kerajaan pula ada seperti Prasasti Batu Bedil, Prasasti Bungkuk, Prasasti Bawang, Prasasti Ulu Belu, Prasasti Dadak, Prasasti Bohdalung yg berbahasa Banten & Prasasti Tanjung Raya. Bukti masuk & pertumbuhan Islam pula ada mirip Al-Alquran yg tulis tangan di kertas deluang, talam, teko alpaka, stempel Marga Sabu & goresan pena abjad Lampung dgn Bahasa Lampung, Arab & Banten.

Peninggalan Raden Inten II seperti keris, pedang & beberapa pistol yg dipakai untuk melawan Belanda. Raden Inten II yaitu jagoan nasional dr Lampung yg merupakan keturunan dr Sunan Gunung Jati & lahir pada tahun 1834. Beliau gugur dgn tragis sebab pengkhianatan & jebakan oleh aliansi Raden Ngrapat & Belanda pada tahun 1858. Perjuangan Raden Inten II tak hanya dikenang melalui koleksi di museum namun pula diabadikan namanya menjadi nama bandara & nama perguruan tinggi tinggi. Selain alat perang Raden Inten II, mata duit Belanda pula menjadi koleksi Museum Lampung yg membuktikan campur tangan Belanda di bumi Lampung ini.

Peristiwa prasejarah pula terdokumentasikan di Museum Lampung. Meski tak sebanyak koleksi etnografis. Alat-alat bertahan hidup mirip nekara, kapak penetak, kapak perimbas, beliung persegi, serpih bilah, belincung, alat tenun & kapak lonjong yg dipakai tatkala keadaan manusia masih nomaden. Alat-alat ritual keagamaan pula menjadi koleksi mirip arca & menhir tatkala penduduk Indonesia masih menganut ajaran dinamisme & animisme. Fosil insan purba mirip Homo sapiens & Homo erectus pula ada. Sebagian besar dr zaman neolithikum. Neolithikum yakni era yg dimulai semenjak dua belas ribu tahun yg kemudian tatkala manusia telah mulai mengenal pertanian.

Walau sedikit, kejadian geologi & zoologi pula diterangkan. Untuk geologi ada diorama Gunung Krakatau yg meletus pada 26 hingga 27 Agustus 1883. Untuk zoologi ada diorama hewan-binatang khas Sumatra yaitu macan, beruang madu, gajah & trenggiling.

3. Koleksi Etnografis & Budaya di Lantai Dua Museum

Koleksi di lantai dua mengandung unsur etnografis atau budaya rakyat Lampung. Cukup banyak aksesoris dr dua etnis Lampung yakni Pepadun & Saibatin. Pernak-pernik ijab kabul Saibatin dibentuk dgn mempesona. Dua etnis ini punya ciri khusus di aksesoris maupun ritual adat. Ritual budbahasa dimulai dr kehamilan, persalinan, masa balita, remaja, akil balig cukup akal, perkawinan hingga akhir hayat. Tentu di tiap prosesi upacara ada nilai kehidupan yg sungguh luhur. Ada kain berwarna kecoklatan & bermotif seni khas Lampung yg cukup indah. Kain ini dipakai untuk ritual akhir hayat. Di dekatnya ada dua wadah ibarat kendi yg yang dibuat dr logam & tanah liat. Ada pula kain tapis yg didesain menyerupai sarung. Bahan dasarnya kapas & motif dasar berbentuk horizontal.

Beberapa potongan dr kain tapis dihiasi oleh sulaman benang perak, emas & sutera. Perahu lesung dr Terbanggi Besar pula menjadi penggalan koleksi Museum Lampung. Beberapa naskah antik khas Lampung yg ditulis di media yg tak biasa mirip daun lonta, tanduk, bambu & kulit kayu. Senjata jarak pendek mirip keris Sumatra (beda dgn keris Jawa yg mempunyai lekukan), tombak & katana. Masih belum terperinci bagaimana pedang khas Jepang macam katana bisa hingga di Lampung. Hubungan Lampung dgn mancanegara dibuktikkan dgn koleksi keramik dr Siam & China. Koleksi keramik yg berasal dr Dinasti Ming ini ialah hadiah dr Kaisar Ming. Keramik yg ada berupa piring, gelas & guci.

Bicara persoalan objek, Museum Lampung mengkoleksi lumayan banyak benda-benda berbahan kuningan. Seperti nampan, tudung saja, bokor, mangkok, lampu, perlengkapan makan, pesihungan, nampan berkaki, lesung, alu, pekinangan, dupa, talo lunik, terompet, petuk, bende, siger pepadun, kopiah balak, kopiah mas, siger pengantin, siger mirul, kembang pandan, kalung papan jajar, peneken, kalung buah jukum, kalung ringgit, kalung sabku inuh, gelang kano, gelang burung, gelang ibit, gelang duri, tangai & pending.

Denah Lokasi Museum Lampung

Museum Negeri Lampung atau lazimdisebut dgn Museum Lampung merupakan museum pertama yg dimiliki oleh Lampung. Letaknya berada di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Sumatera, Indonesia. Alamatnya berada di Jalan ZA Pagar Alam No. 64. Cara menuju Museum Lampung cukup gampang. Museum Lampung tak begitu jauh dr pusat Bandar Lampung. Pengunjung cuma perlu melakukan perjalanan selama lima belas menit dr sentra kota. Pengunjung pula bisa mengakses dr titik yg lain. Pengunjung perlu satu jam dr bandara Raden Inten, perlu tiga jam dr pelabuhan, perlu sepuluh hingga lima belas menit dr terminal bus Rajabasa (kira-kira tiga ratus meter dr terminal bus Rajabasa) & perlu dua puluh menit bila dr stasiun kereta api.

Cukup dekat dgn Universitas Lampung pula dgn jarak dua puluh meter dr Lampu Merah Simpang Universitas Lampung. Letaknya tepat di depan SMPN 22 Bandar Lampung. Jika sudah hingga, anda akan menyaksikan tulisan “MUSEUM LAMPUNG” berwarna putih di atas atap berwarna merah. Museum ini aktif setiap hari & museum dibuka mulai jam delapan pagi hingga jam dua. Sedangkan khusus hari jumat, museum hanya dibuka dr jam delapan hingga setengah sebelas. Museum Lampung tutup cuma waktu libur nasional. Untuk tarif masuk cukup murah. Hanya empat ribu rupiah untuk akil balig cukup akal & lima ratus untuk bawah umur. Tatkala anda tiba dgn rombongan, maka per kepala bisa dihargai lebih murah yaitu seribu rupiah.

Demikian informasi ihwal sejarah Museum Lampung. Pemerintah Lampung akan senantiasa melestarikan & menjaga warisan sejarah Lampung yg berada di museum ini. Sayang, warga Lampung lebih terpesona untuk berkunjung ke wisata pemandangan seperti danau atau pantai. Tidak terlalu kepincut berkunjung ke wisata edukasi. Sejarah Museum Lampung perlu anda baca supaya anda mengenali sejarah, cara mengakses & macam koleksi yg dimiliki oleh Museum Lampung. Jika sedang ingin berwisata tetapi cuaca sedang hujan atau malas pergi jauh, maka Museum Lampung yakni rekreasi edukasi yg cocok untuk anda.