Ada 13 Indikator Konsep Smart City dalam Masyarakat Perkotaan

Contoh Riset Perkotaan oleh Mahasiswa Sosiologi Universitas Sebelas Maret

Kajian sosiologi perkotaan yg dilakukan Mahasiswa Sosiologi UNS di Kota Surakarta bisa menggunakan dua fatwa atau teori dr Manuel Castells & Cohen, yakni baca dibawah ini.

Landasan ada dua teori yakni pertama teori dr Manuel Castells yaitu penduduk jaringan atau network society adalah teori yg dimana penduduk berubah alasannya adalah adanya efek teknologi.

Dan sejalan dgn perkembangan teknologi & ada pengaruhnya dr teknologi. Inilah satu kesatuan. Masyarakt & tekonologi yg tak bisa dipisahkan, kemajuan dilihat dr tinggi rendahnya pertukaran berita & tinggi rendahnya berita.

Suatu relasi komunikasi yg terjalin antara penduduk satu dgn yg yang lain. Adanya mediasi diantara hubnungan antar insan yaitu teknologi. 

Kemajuan masyarakt bergantung & dapat diukur melalui pengertian teknologi pada masyarakat tersebut. 

Adanya individu dlm penduduk jaringan, ada tiga tingkatan yaitu individu antar indivudu, golongan antar kelompok, & ketiga adanya masyarakat (individu dgn penduduk ).

Kemudian, indikator atau untuk mengukur masyarakat jaringan sudah dijelaskan Manuel Castells ada tujuh indikator, bagaimana masyarakat jaringan yg tinggi atau rendah & mengukur masyarakat jaringan sendiri, yakni : 

1. Adanya terusan

2. Adanya keselamatan

3. Adanya desain

4. Adanya kendali

5. Adanya legality

6. Adanya feedback

7. Adanya content

Baca Juga : Memahami Sosiologi Perkotaan : Konsep, Teori & Metode Penelitian

Sementara untuk untuk mampu mengukur smart city dgn memakai pendekatan pedoman Cohen yaitu ada enam indikator, sebagai berikut : 

1. Smart People

2. Smart Economy

3. Smart Enviroment

4. Smart Governance

5. Smart Living 

  Jurusan Psikologi Unsri : Sejarah, Fasilitas, Akreditasi Terbaru

6. Smart Mobility