Teknologi pada masyarakat tradisional bersifat sederhana & masih berorientasi subsisten. Hal ini, tatkala praktik pertanian mengalami bermacam-macam aksara dr jenis yg disebabkan faktir sumber daya alam maupun factor kultural yg mewarnai kemajuan teknologi pada tiap masyarakat.
Sebagaimana dgn berbagai ciri-ciri teknologi terbaru yg kebanyakan terintensifikasi pengolahan produk pertanian menjadi awal dr cara produksi pertanian yg tadinya bersifat subsisten, yg kini lebih berorientasi pada seruan pasar.
Perubahan pertanian tatkala itu dr suatu pengusahaan dlm kecil-kecilan menjadi perkebunan dlm skala besar terjadi pada sebagian besar wailah diluar pulau. Hal ini, dikarenakan beberapa sistim perkebunan yg diterapkan begitu berlainan.
Jika perkembangan sebuah agroindustry terutama berbagai hal yg mempunyai faedah kepada proses keberlangsungan dgn sistim pertanian yg berbeda-beda. Maka, dapat dipahami tatkala sosio kultural masyarakat pedesaan ialah penggalan dr peluangDesa.
Perbedaan, yg berjalan pada masyarakat pedesaan pastinya mampu dikenali banyak sekali komoditas yg ada pada masyarakat Desa. Kemudian, teknologi yg digunakan sebagai bagian dr hasil buatan yg kemudian memerlukan proses distribusi. Maka, pengertian seperti ini dapat dimengerti dgn banyak sekali proses berjalan pada masyarakat pedesaan.