Sejarah Museum Linggarjati Cirebon Jawa Barat

Pada tahun 1918, museum linggarjati ini dulunya yakni sebuah gubuk yg dimiliki oleh ibu Jasitem yg pada balasannya beralih fungsi & kepemilikan menjadi gedung perundingan & pula menjadi saksi sejarah bagi bangsa Indonesia. Linggarjati sendiri merupakan sebuah desa di kecamatan Cilumus Kuningan. Tepatnya bangunan museum linggarjati ini terletak di erat kaki gunung Ceremai, Kota Cirebon, Jawa Barat. Museum ini menjadi belahan dr peninggalan sejarah di Jawa Barat semenjak masa penjajahan.

Bangunan bersejarah ini sudah mengalami berulang kali perombakan oleh beberapa pihak terkait & sempat dijadikan bangunan dgn fungsi yg berlainan-beda. Mulai dr rumah kediaman, markas tentara, hotel, sekolah & terakhir yaitu museum yg pula menjadi saksi bisu pada masa penjajahan Belanda di Indonesia yg memperlihatkan dampak berlawanan dgn masa kolonial Eropa di Indonesia.

Sejarah Gedung Linggarjati Sebelum Menjadi Museum

Negara Indonesia yg telah menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945 mendapatkan tekanan dr Belanda yg masih ingin menguasai wilayah Indonesia. Ketegangan ini mendorong bangsa Inggris untuk ikut bertanggung jawab atas masuknya kembali pemerintahan Belanda ke Indonesia & mencari solusi untuk menyelesaikan konflik ini. Sebelum perundingan linggarjati ini berjalan sempat terjadi gencatan senjata yg ditandatangani oleh Panglima Besar Jendral Sudirman & Kepala Staf Letjen Urip Sumoharjo di Jakarta. Yang pada alhasil ketegangan ini rampung dimeja perundingan dlm gedung linggarjati.

Sejarah Museum Linggarjati

Sejarah Museum Linggarjati CirebonBangunan yg bernilai sejarah ini menjadi saksi bisu dlm usaha tanah air menuju kemerdekaan bangsa Indonesia. Bangunan ini sudah berdiri sejak puluhan tahun silam & menciptakan bangunan ini menjalani proses yg panjang sampai hasilnya berubah fungsi menjadi museum linggarjati ketika ini. Berikut yakni sejarah museum linggarjati Cirebon semenjak tahun berdirinya sampai menjadi museum.

  Sejarah Museum Geopark Batur Kintamani Bali

  • Tahun 1918, bangunan museum linggarjati ini masih menjadi bangunan gubk biasa yg menjadi kediaman sederhana milik seorang ibu bernama Jasitem.
  • Tahun 1921, oleh bangsa Belanda & Tersana bangunan ini akibatnya dirombak & dijadikan bangunan semi permanen yg kemudian bangunan ini dijual.
  • Tahun 1930, bangunan ini kemudian dibeli & dibangun lagi menjadi bangunan permanen untuk menjadi rumah tinggal untuk keluarga Johannes Van Os.
  • Tahun 1935, kemudian bangunan ini dialih fungsikan untuk dijadikan bangunan hotel bernama RUSTOORD yg dikontrak oleh Theo Huitker.
  • Tahun 1942, saat Jepang masuk menjajah Indonesia hotel ini berganti nama menjadi Hokay Ryokan.
  • Tahun 1945, hotel ini akhirnya direbut kembali oleh pejuang Indonesia & sempat dijadikan markas BKR & lalu berganti nama lagi menjadi hotel Merdeka setelah terjadinya peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia.
  • Tahun 1946, jadinya gedung ini disebut selaku Gedung Perundingan Linggarjati dikarenakan telah terjadi peristiwa bersejarah di gedung ini. Gedung ini menjadi kawasan berlangsungnya negosiasi antara pemerintah republik Indonesia & pemerintah Belanda setelah terjadinya perang kemerdekaan Indonesia sesudah diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia yg risikonya negosiasi ini menciptakan naskah linggarjati atau perjanjian linggarjati.
  • Tahun 1948-1950, gedung ini berubah fungsi menjadi markas serdadu Belanda pada masa agresi militer Belanda 2 yg disebut pula dgn operasi gagak. Dimana maksudnya yaitu untuk merusak susunan ketatanegaraan Republik Indonesia, membentuk pemerintahan Interim Federal & cita-cita bangsa Belanda untuk menguasai kembali wilayah Indonesia selaku bangsa jajahannya.
  • Tahun 1950-1975, bangunan ini berkembang menjadi sekolah dasar negeri linggarjati I & pada kesudahannya bangunan ini bobrok.
  • Tahun 1976, pada akibatnya pemerintah menyerahkan gedung ini pada Dinas Pendidikan & Kebudayaan untuk dijadikan sebagai museum memorial yg kini diketahui selaku Museum Linggarjati atau Gedung Perundingan Linggarjati yg di dalamnnya menampilkan sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia.

Hasil Perundingan Linggarjati

Perundingan linggarjati yg berjalan pada 11-15 November 1946 antara Pemerintah bangsa Indonesia yg pimpin oleh Sutan Syahrir & Bangsa Belanda di pimpin oleh Pro. Schermerhorn yg diperantarai oleh Lord Killearn yg merupakan seorang diplomat Inggris. Pada saat itu negosiasi ini disaksikan pula oleh para tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia. Perundingan linggarjati ini menghasilkan persetujuan yg berisi 17 pasal & naskah persetujuannya di tandatangani di istana Rijswijk ( Istana Merdeka ) oleh kedua belah pihak delegasi. Berikut yakni isi perjanjian linggarjati.

  1. Pemerintah Belanda mengakui kekuasaan dengan-cara de facto pemerintahan RI atas wilayah yg mencakup Jawa, Madura, & Sumatra.
  2. Akan dibuat negera federal Republik Indonesia Serikat (RIS).
  3. Pemerintah Belanda & RI akan membentuk Uni Indonesia-Belanda & dipimpin oleh ratu Belanda.
  4. Pembentukan NIS & Uni Indonesia-Belanda diusahakan sudah selesai paling lambat sebelum 1 Januari 1949.
  5. Pemerintah Republik Indonesia (RI) mengakui & akan memulihkan serta melindungi hak milik abnormal.
  6. Pemerintah Republik Indonesia (RI) & Belanda sepakat untuk menyelenggarakan penghematan jumlah tentara
  7. Apabila terjadi perselisihan dlm melaksanakan perundingan ini, akan menyerahkan masalahnya pada Komisi Arbitrase.

Bangunan Museum Linggarjati dikala ini

Suasana dlm bangunan museum linggarjati ini oleh pemerintah disamakan dgn situasi ketika perundingan linggarjati dilakukan pada tahun 1946 silam. Dalam gedung ini pula terdapat foto atau gambar yg menunjukkan suasana atau detik-detik berlangsungnya perundingan linggarjati. Terdapat pula keterangan sejarah lain seperti benda-benda bersejarah yg berhubungan dgn sejarah museum linggarjati ini untuk memperbesar pengetahuan hadirin museum. Gaya & desain bangunan museum ini pun masih menjaga gaya bangunan pada masa kolonial Belanda.

Pada area belakang gedung terdapat sebuah monumen yg bertuliskan tiga isi pokok dr perundingan linggarjati. Ada pula sebuah watu hitam yg berukirkan lima pilar masyarakat Indonesia yg dibangun di atas suatu monumen. Lima pilar tersebut yakni petani, pemuka agama, perempuan, tentara & cowok yg saling berangkulan.

Monumen lima pilar ini merupakan wujud dr kekuatan utama bangsa Indonesia yg teguh membela kepentingan bangsa Indonesia di atas kepentingan pribadi. Dengan melakukan rekreasi sejarah maka makna proklamasi kemerdekaan Indonesia mampu dicicipi. Untuk bisa menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air penting sekali untuk mengetahui sejarah lahirnya pancasila sebagai dasar negara & memperbanyak melakukan rekreasi sejarah untuk mengenali sejarah berdirinya bangsa Indonesia.

Museum ini terbuka untuk penduduk umum yg ingin mengenal sejarah kemerdekaan Indonesia  dan ingin mencicipi suasana tempo dulu yg ketika ini masih dipertahankan. Museum ini terbuka setiap hari mulai dr pukul 08.00 pagi hingga pukul 04.00 sore. Nikmati pula wisata sejarah peninggalan kerajan Cirebon untuk mengenali silsilah kerajaan Cirebon dikala berkunjung ke kota ini.

Demikianlah pembahasan perihal sejarah museum linggarjati yg menjadi daerah penting dlm sejarah kemerdekaan Indonesia, yakni selaku daerah terjadinya perundingan linggarjati untuk menjaga wilayah kekuasaan bangsa Indonesia pada ketika penjajahan Belanda.