Jika dikenal dgn desain Barat, dimana peran militer dipandang sebagai kelompok yg diorganisir, mempunyai disiplin organisasi yg baik & terencana & didayagunakan kiprahnya. Keberadaan militer dibedakan dgn sipil. Tujuan pokok keberadaan militer suatu Negara diarahkan untuk bidang pertahanan saja, sedangkan bidang lain bidang yg yang tangani orang-orang sipil.
Ada cara pandang yg demikian, tanpa melihat latar belakang hadirnya militer dlm panggung politik, pastinya menciptakan kesimpulan yg berdasarkan pada nilai & norma Barat, & simpulan-final panggung politik Indonesia memberikan kesempatan pada militer untuk berpolitik.
Campur tangan militer dlm politik pastinya menunjukkan persepsi bahwa seorang praetorian mencoba membuktikan bila mereka adalah perwira yg bertanggung jawab & berjiwa Nasional. Hal yg perlu dimengerti saat, peran mereka dlm menjaga konstitusi & mempertahankan keteraturan politik. Jika dipahami bahwa militer praetorian modern yg mempunyai wewenang dlm metode politik sebuah Negara.
Baca Juga :
Menurut Perlmutter menyampaikan bahwa banyak sekali kondisi yg mendukung terbentuknya pretorianisme yakni kondisi sosial & politik, dimana keadaan politik yg disusun selaku pengalaman Negara-Negara dlm penduduk yg berlawanan dlm cara pandang. Dimana, ada yg beranggapan bahwa militer dlm politik belum bisa memperlihatkan pembaharuan sosial.