Citra Keluarga Jokowi, Investasi Suara Pemilu 2019


Dalam terusan investasi politik, yg ditulis dlm Buku Berpolitik dgn Biaya Murah oleh Ruslan Ismail Mage, meyembutkan bahwa ada empat susukan investasi politik, yakni lewat kanal ekonomi, akses komunikasi, akses budaya & saluran MLM.

Nah, saya cuma mengulas tiga saluran investasi politik yg dipakai Jokowi.

Pertama, jalan masuk MLM, Multi Level Marketing. Cara ini sangat efektif dilakukan untuk berinvestasi dlm politik, sasarannya ialah membuat jaringan sosial yg sungguh luas, misalnya jaringan tukang becak, ojek, & pedagang di pasar.

Jokowi sangat diketahui sebagai sosok yg dekat dgn penduduk kecil, Jokowi pernah mengundang banyak sekali pedagang & masyarakat (ojek,becak, & lainnya) untuk tiba ke Istana Negara. Dari proses inilah Jokowi ingin membangun jaringan yg luas di dunia politik.

Hal itu Jokowi lakukan sudah jauh hari sebelum Ia akan maju pada Pemilu tahun 2019 mendatang. Ia sudah membuat jaringan sosial yg lebih luas.

Atau cara lain yg coba Jokowi bangun, sebut saja hobi koleksi motor, bermain tinju, & jalan santai bersama keluarga. Nah, yg terbaru ini perihal keakraban & keselarasan keluarga presiden. Ini menjadi daya tarik sendiri bagi kebanyakan masyarakat.

Jokowi menjajal mengambil suara pemilih lewat gambaran keluarga yg Ia bangun. Keharmonisan yg diperlihatkan di depan publik membuat masyarakat yakin akan sosok & kepemimpinan Jokowi untuk melanjutkan RI 1 pada Pemilu tahun 2019.

Seperti, pada umumnya orang, keluarga mengambil peranan penting & menjadi contoh teladan bagi seorang kepala keluarga, yg mampu disinkronkan pada kepala negara/kepala pemerintahan. Citra itulah yg hendak Jokowi bangun pada menjelang Pemilu tahun 2019.

Coba kita berpikir sejenak, bila Jokowi sukses mempengaruhi keluarga, maka bunyi pemilih pun akan mengalir pada Jokowi. Saya misalkan saja, ada 100 orang pemilih, 50 orang pilih Jokowi & 35 orang milih Prabowo, & ada 15 bunyi yg belum memastikan.

Dengan cara baru yg Jokowi kerjakan, lewat gambaran keluarga yg Ia bangkit, mungkin bisa saja, 8 bunyi tambahan akan menentukan Jokowi. Itu berarti Jokowi menerima embel-embel suara, sehingga menjadi 58 bunyi, masih unggul dr Prabowo yg cuma 35 bunyi. Dan dgn ada sisa 7 suara yg belum memastikan.

(Baca : Survey modern Elektabilitas Prabowo & Jokowi )

Sistem MLM yg coba dibangun Jokowi melalui citra keluarga bisa efektif & mendulang suara tetap pada Pemilu tahun 2019.

Jokowi telah sukses membungkus citra keluarga, lantas apa lagi yg dilakukan Jokowi untuk mampu menambah suara pemilihnya ? Nah, yg kedua ini Jokowi tampaknya pintar memanfaat media umum (Instagram, Facebook, & lainnya) atau media publikasi (koran, media online : isu, TV) yg dapat menginformasikan keakraban & harmonisnya keluarga Jokowi.

Kedua, jalan masuk komunikasi. Peran media massa dlm dunia politik menjadi sangat penting, dlm membangun pendidikan politik & fungsi yang lain.

Menurut, Almond, dlm keseluruhan proses komunikasi politik, media massa memainkan peranan yg sungguh penting, Ia diumpamakan selaku sirkulasi darah dlm tubuh. Sebagai layaknya darah, mengalirkan pesan-pesan politik berupa tuntuan, protes, & santunan ke jantung (pusat) pemprosesan metode politik, & hasil pemprosesan itu yg tersimpul dlm fungsi out-put, dialirkan kembali oleh komunikasi politik yg selanjutnya menjadi feedback tata cara politik. Begitulah komunikasi politik mengakibatkan tata cara politik itu hidup & dinamis. 

Seorang politisi yg cerdas, dikala ini media massa & media sosial memainkan peranan dlm proses membangun suatu citra politisi, sehingga politisi mesti pintar dlm mengambil citra di media massa & media umum.

Jokowi, sudah menerapkan ini sebagai salah satu proses penting untuk mendulang suara pemilihnya pada Pemilu tahun 2019.

Citra keluarga telah berhasil Ia bangkit, kemudian dipercantik dgn ulasan di media massa & cuitan cuitan di media sosial, yg mampu mensugesti orang untuk ikut mencari atau menanya hal yg lagi demam isu, dlm hal ini keluarga Jokowi yg harmonis. 

Begitulah gambaran yg dibangun, dgn harapan, jika keluarga saja sudah berhasil Jokowi pimpin, tentunya Ia berharap sama pada proses pemerintahan, yakni Jokowi pula akan berhasil memimpin Indonesia untuk ke dua kalinya pada Pemilu tahun 2019 mendatang.

Kurun waktu 4 bulan ini, mungkin mampu saja citra keluarga mempengaruhi para pemilih Jokowi & atau yg belum memutuskan pilihan telah mampu menentukan pilihannya. Itulah Jokowi yg begitu pandai dlm memainkan peranan media massa & media umum. 

Nah buat kau, para calon politisi manfaatkanlah media sosial & media massa selaku jalan masuk komunikasi yg efektif untuk mempublikasikan kegiatan kamu.

Tetap ingat, bermainlah dgn bijak di media massa & media sosial, selaku seorang politisi yg hidup di masa digital pada ketika ini, manfaatkan terusan komunikasi untuk kepentingan politik yg mencerdaskan.
Terakhir, akses investasi politik yg hendak Jokowi berdiri yaitu melalu kanal budaya. Keluarga memainkan peranannya dlm konteks budaya Indonesia.

Ketiga, jalan masuk budaya. Keluarga yaitu ujung tombak dlm kehidupan sehari-hari penduduk . Dengan adanya keluarga kita hidup saling ajar, saling tolong membantu, & keselarasan keluarga menjadi penting dlm setiap bahtera rumah tangga.

Disinilah, terusan budaya, yg coba Jokowi perlihatkan yaitu wacana budpekerti & sikap. Setiap kandidat pemimpin memiliki cara bagaimana akhlak & sikap yg sopan dlm berinteraksi untuk dapat menarik minatrakyat & pemilihnya.

Sebisa mungkin selaku seorang pemimpin atau politisi harus menyingkir dari isu-isu yg bekerjasama dgn moralitas yg jelek. Oleh alasannya itu, Jokowi menjajal memperlihatkan aktivitasnya dlm berkeluarga dgn budpekerti & sikap yg baik.

Koentjaraningrat yg mengutip J.J Honigman dlm bukunya Pengantar Ilmu Antropologi menyampaikan, ada tiga wujud kebudayaan, yakni ideas, activities, & artifacts. Nah dlm hal ini, kita mengarah pada activities, atau acara serta tindakan yg dilakukan.

Dengan adanya bantuan dr proses budpekerti & sikap sosial (dalam hal ini acara keluarga Jokowi) dapat menunjukkan isyarat, bahwa Jokowi berhasil menepis isu moralitas yg bisa saja menyerang keluarganya dlm pertandingan politik tahun 2019 (penyeleksian presiden & wakil presiden).

Isu moralitas yg mungkin saja dibangun & menyerang Jokowi, mirip tak harmonisnya keluarga, bisa saja kan isu perselingkuhan, isu tak akrabnya keluarga Jokowi & isu lainnya.

Aktivitas keluarga Jokowi yg mengambarkan keselarasan di depan publik menawarkan citra yg baik pula pada budbahasa & perilaku Jokowi dlm mengutamakan keluarganya. Selain, Jokowi mesti menjadi kelapa negara/kepala pemerintahan, Ia pula mesti menjadi kepala keluarga yg diteladani oleh anak-anaknya.

Pandainya Jokowi mempergunakan potensi dlm pertandingan politiknya di tahun 2019 mendatang. Dalam hal ini Jokowi memanfaatkan tiga kanal investasi politik untuk mampu mendulang bunyi pada Pemilu tahun 2019.

Refrensi Bacaan : Buku Ruslan Ismail Mage (Berpolitik dgn Biaya Murah)

  Bagaimana Mencintai Keadilan dan Perdamaian di Indonesia