Hubungan etnis tak dapat dipisahkan dgn sebagaimana Negara yg menertibkan korelasi antar etnis. Dalam hal tugas Negara cukup memegang peranan dlm menertibkan hubungan tersebut. Oleh sebab itu pergantian peta politik & kebijakan public penting untuk dijadikan dasar dlm melakukan analisis hubungan antar etnis di Indonesia.
Pandangan fungsionalis berasumsi bahwa proses pembangunan & modernisasi penduduk akan melemahkan dampak identitas etnis dlm interaksi penduduk dlm suatu metode sosial. Namun pada kenyataannya modernisasi yg terjadi dlm masyarakat tak menyurutkan identitas etnis. Solidaritas etnis tetap muncul bahkan akan menjadi belahan dlm perjalanan modernisasi.
Jika adanya modernisasi maka kesadaran etnis akan tumbuh & menjadi pandangan lemah bagi pandangan fungsional. Hal ini cenderung memandang etnisitas hanya selaku ikatan primordial yg akan terkikis dgn sendirinya. Padahal etnisitas mempunyai kemampuan untuk melaksanakan regenerasi dirinya sendiri & membuatkan menjadi sebuah belahan dlm politik.
Baca Juga :
Ada pula factor yang lain yakni pertanyaan apakah metode sosial yg terus melaksanakan modernisasi bisa menghilangkan kesadaran etnis itu sendiri. Jika persoalan yg ada di penduduk tentang perkara pemerataan pembangunan, kesempatan & terusan terhadap sumber daya menjadi penggalan dlm hadirnya kesadaran etnik & relasi antar etnik.
Dalam hal ini, untuk ketidakmerataan dlm proses pembangunan di Indonesia yg harus dimengerti tatkala adanya tugas factor budaya & keterbatasan terhadap sumber ekonomi. Hal ini, dapat dimengerti tatkala keperluan dasar penduduk kepada dampak identitas.