Perkotaan lebih banyak dibahas sebagai musuh dr pembahasan kondisi Desa yg telah lebih dr dahulu terkenal atau hanya dibahas selaku suatu daerah yg merupakan pusat politik & pemerintahan. Maka, tak heran bila banyak terjadi kesulitan dlm menemukan bacaan ihwal perkotaan.
Kehidupan mengenai perkotaan memang cukup kompleks mulai dr banyak sekali hal seperti politik, ekonomi, konflik hingga keseharian penduduk perkotaan. Jika berdasarkan fatwa klasik ihwal perkotaan maka beberapa tokoh yg menyingungkan tentang kota dlm pemikirannya.
Maka, dgn aneka macam dilema perkotaan dapat diperhatikan potensi sebuah kota serta apa yg menjadi dilema terhadap sebuah kota tersebut menurut sosial politik masyarakat, serta sistem dr tata perkotaan tersebut. Misalkan, kenapa kota ini cukup baik menjadi pusat perhatian? Hal ini, akan timbul sebuah fatwa bahwa kota ini akan meningkat sesuai dgn masanya.
Sementara, apa yg dapat ditanggapi tatkala dilema yg cukup kompleks tersebut mampu difungsikan sesuai dgn sosial ekonomi berdasarkan kemampuan mereka mengurus setiap kondisi yg tak ingin muncul. Seperti hal nya, dilema yg ada di penduduk terkait dgn hal mirip menjadi kota tetap bahagia, & yang lain.
Baca Juga : Pemikiran Klasik Tentang Perkotaan
Contoh seperti itu merupakan cuilan dr kehidupan kota yg mesti diperhatikan namun rumit. Mengapa, alasannya adalah setiap kondisi yg ada berdasarkan masyarakat perkotaan berbeda-beda, sehingga dapat dikatakan tak sama sesuai dgn kebutuhannya.