Apa yg menciptakan walikota Surabaya, Bu Risma, dr PDI Perjuangan ini, bersujud pada dokter disana, tentu dokternya, lebih baik akan unggul yah. Di depan para Dokter, Senin kemarin.
Hasilnya positif : diketahuilah kenapa rumah-rumah sakit di Surabaya terlalu sarat penderita Covid-19. Setelah adegan gempar itu jalan keluar pun didapatkan.
Penyebab utama lubernya rumah sakit itu bisa diketahui. Jumlah penderita Covid-19 masih naik. Tapi ada penyebab lain : pasien Covid-19 terlalu usang berada di rumah sakit.
Mengapa?
Karena yg sudah negatif tak boleh pulang. Harus menunggu hasil tes swab yg kedua. Padahal jarak tes pertama & kedua itu mampu lima sampai enam hari.
Prosedur yg seperti itu sesuai dgn peraturan yg tak bisa dilanggar. Itulah peraturan Kementerian Kesehatan.
Bagaimana jikalau dilanggar ?
Akibatnya bisa fatal: biaya perawatan tak ditanggung BPJS.
Wali kota Surabaya pun ternyata bisa mendapatkan masukan itu. Setelah hening Bu Risma pun mengambil keputusan: pasien negatif harus cepat dipulangkan. Biar pun itu gres hasil tes swab pertama.
Bagaimana jika BPJS tidak ingin mengganti ongkosnya? Nantikan kembali, tatkala aliran politik mesti kesampingkan dgn berbagai ambisi yg ingin diraih.
Baca Juga : Bersepeda Sehat