Masyarakat kita, terutama Indonesia terdiri atas golongan masyarakat yg menurut pada ikatan primordial (agama, etnik, ras), hal ini merupakan paling utama bagi masing-masing kelompok & membentuk jaringan kekerabatan kelompok lain dlm suatu metode sosial. Konflik yg terjadi antar golongan etnik salah satunya disebabkan lantaran timbulnya dugaan antar etnik.
Hal ini pastinya muncul suatu stereotip & interaksi dgn golongan lainnya, hal tersebut yg berperan dlm problem dlm sebuah kalangan. Konflik yg terjadi pastinya akan menghipnotis pada eksistensi Negara Bangsa Indonesia. Sementara, pertentangan tak hanya terjadi mengenai dilema golongan saja, tetapi dapat pula perihal pertentangan sumber daya, dimana keterlibatan dlm mengolah & buatan.
Baca Juga :
Konflik jika terjadi tentunya akan merugikan masyarakat & lingkungan, apalahi kalau perkembangan suatu tempat tentunya ditentukan oleh output yg didapatkan. Belum lagi, mengenai pertentangan kepentingan, & gosip untuk memperkuat citra. Ciri yg menonjol dr kemajemukan yakni pengutamaan pada pentingnya komunitas suku bangsa & digunakan untuk kesukubangsaan sebagai pola utama bagi jati diri Individu.
Jika dilihat dr masalah konflik yg terjadi, setiap masa tentunya tak jauh dr relasi antarsku bangsa orisinil & pendatang, & tak berbeda jauh perihal solidaritas untuk memperebutkan sumber daya. Oleh karena itu, pada tingkat masyarakat tercipta suatu batas-batas yg tertunya didasari oleh stereotip & dugaan.