Etnisitas pada dasarnya merupakan bab dr klasifikasi social yg digunakan oleh masyarakat untuk memperlihatkan identitas seseorang atau kalangan dlm struktur penduduk dengan-cara horizontal. Dalam prakteknya, dimana sebuah kehidupan bermasyarakat etnisitas kadang akan menyimpang dgn struktur masyarakat dengan-cara vertical.
Sejarah yg bekerjasama dgn antar etnik akan menawarkan pada masa sebelumnya dlm melakukan golongan etnik dengan-cara vertical atau berlapis, yakni Belanda, Timur Asing (Cina, India, Arab) & pribumi yg menempati di bab penduduk . Dinamika korelasi kalangan mampu dimengerti dgn banyak sekali kehidupannya di dlm setiap wilayah teritorial Indonesia.
Hal ini, diperkuat oleh pakar yg berjulukan David Brown (1996), dimana penekanannya mengatakan bahwa etnisitas yaitu suatu ideology yg dimiliki oleh individu dlm memecahkan kasus ketidaksamaan yg muncul dr penempatan dirinya dlm struktur teratas.
Jika kita memahami maksud dr sebuah “identitas” maka, dlm hal ini yg perlu dimengerti yakni identitas suatu etnik mempunyai tiga tingkatan, yakni identitas yg diputuskan diri sendiri, identitas berdasarkan pandangan, serta identitas yg dipersepsikan oleh orang lain & identitas yg diputuskan oleh Negara.
Namun, pada hal yg mendasarnya namun peting, maka duduk perkara yg tak boleh tertinggal bahwa kemunculan identitas etnis tertentu tak pernah berdiri sendiri, tetapi identitas etnis akan muncul jikalau terdapat kalangan & identitas lain selaku pembanding, mesekipun demikian, dlm hal ini harus ada keharmonisan diantaranya.