Sejarah Hari Angkutan Nasional (24 April) Lengkap

Angkutan yaitu fasilitas yg sangat vital bagi acara sehari – hari masyarakat kita selaku fasilitas transportasi yg akan membantu keseharian & pula menghubungkan wilayah – wilayah yg berlainan. Menurut definisinya, kendaraan, transportasi atau wahana ialah alat transportasi baik itu digerakkan oleh mesin maupun oleh makhluk hidup tergolong insan & hewan. Tidak hanya kendaraan bermotor, becak, pedati bahkan gerobak & perahu sekalipun bisa digolongkan sebagai sarana angkutan. Angkutan tak cuma penting untuk mobilitas penduduk sehari – hari, tetapi pula memegang peranan penting sehubungan dgn proses pengembangan & pembangunan tiap wilayah di Indonesia yg tak dapat dicapai dgn tanpa gangguan tanpa adanya sarana transportasi yg memadai.

Peringatan sejarah hari  angkutan nasional senantiasa diperingati pada tanggal 24 April setiap tahunnya, tetapi tak siapa saja mengenali adanya hari besar ini. Informasi mengenai sejarah hari transportasi nasional sukar didapatkan sehingga tak dimengerti apa & bagaimana awal mula dr ditetapkannya hari besar ini. Yang lebih diketahui justru Hari Perhubungan Nasional pada  17 September. Akibatnya penduduk menyambut masbodoh akan hadirnya perayaan untuk hari ini, karena banyak yg tak mengetahui bahwa sejarah hari transportasi nasional ini bahkan ada untuk diperingati, meskipun ada sejarah museum angkut dari  salah satu objek wisata di Malang.

Masalah Mengenai Angkutan Umum

Minimnya info perihal sejarah hari angkutan nasional ini akan menyusahkan proses sosialisasi pada penduduk mengenai pentingnya makna dibalik peranan yg dimiliki transportasi biasa sehubungan dgn rakyat Indonesia. Tetapi terlepas dr itu semua, di balik perayaan sejarah hari angkutan umum ini masih terselip dilema esensial mengenai sarana transportasi lazim di Indonesia yg belum terpecahkan sampai saat ini.

Bagi masyarakat dimanapun, ketergantungan kepada angkutan sangat tinggi untuk mendukung mobilitas mereka sehingga keberadaan sarana angkutan umum yg memadai sungguh diharapkan. Sebagian besar masyarakat masih menggantungkan diri pada transportasi biasa selaku fasilitas transportasinya. Seperti yg sudah kita pahami bareng , kondisi fasilitas angkutan biasa di Indonesia masih sungguh jauh dr kata baik sehingga orang – orang lebih memilih memakai & berbelanja kendaraan pribadi.

  8 Ciri-Ciri Homo Floresiensis Dan Kontroversinya

Sebagai kesannya jalanan dipenuhi oleh kendaraan beroda empat pribadi & motor yg pada akhirnya mengakibatkan kemacetan tiada tamat di banyak sekali penjuru kota kecil & besar Indonesia. Bukan cuma itu saja, banyak sekali duduk perkara yg ada pada transportasi lazim masih membuat para pengguna akhirnya merasa tak tenteram. Rendahnya kedisiplinan & pula peraturan yg kurang ditegaskan membuat kondisi dunia angkutan lazim di semua moda transportasi menjadi kurang aman, misalnya:

  • Masih terdapat peristiwa pelecehan seksual & gangguan lain berbentukancaman kejahatan pada perempuan di angkutan lazim.
  • Kondisi kendaraan yg buruk & tak laik jalan seringkali didapatkan pada kendaraan lazim seperti bis kota sehingga membahayakan penumpang.
  • Kerap terjadi kecelakaan sebagai kombinasi dr administrasi yg jelek, human error & keadaan kendaraan yg tak layak.
  • Supir yg tak mengalami pelatihan mengemudi yg pantas & cara menghadapi penumpang dgn baik.
  • Menunggu angkutan umum memerlukan waktu lama sekali, harus berdesakan & berjejalan.
  • Calo tiket yg selalu mengambil keuntungan terutama tatkala musim puncak piknik .
  • Harga tiket yg mahal & tak efektif.
  • Perilaku supir yg kurang terpuji mirip menyetir ugal – ugalan.
  • Pengamen & pedagang yg bebas keluar masuk angkutan lazim terutama bus & kereta.
  • Tidak terjaganya kebersihan sarana transportasi .
  • Kurangnya budbahasa sesama penumpang di transportasi umum, contohnya tak mengetahui & memberi kepraktisan pada penumpang prioritas mirip ibu hamil, ibu dgn anak, penyandang cacat & lansia.
  • Kurangnya kemudahan yg membuat lebih mudah penumpang prioritas menaiki kendaraan umum.

Apabila diurutkan masih banyak sekali duduk perkara yg carut marut terjadi walaupun sejarah hari transportasi nasional diperingati setiap tahunnya. Bukti bahwa kondisi transportasi kita belum dibenahi dgn serius ialah masih banyaknya terjadi kecelakaan yg melibatkan kendaraan umum di darat, laut maupun udara. Selain itu kebijakan yg tak konsisten & senantiasa berubah sehabis adanya pergantian pemimpin atau pemegang kebijakan pula turut mempengaruhi.

Jakarta Sebagai Contoh Pelayanan

Sebagai ibukota negara, Jakarta sudah pasti menjadi standar dr tata ruang & pula pelayanan transportasi umum  yg kerap dibarengi oleh beberapa kawasan. Setiap hari kemacetan hebat parah tetap setia menemani masyarakat Jakarta. Salah satu penyebab utamanya yakni akomodasi & pula infrastruktur transportasi yg kurang baik. Padahal Jakarta memiliki sejarah kota renta Jakarta, sejarah Jakarta sebagai ibukota & sejarah museum Jakarta yg pastinya menarik banyak wisatawan & pengunjung. Kota Jakarta dikala ini pun belum berhasil untuk membuat metode & infrastruktur massal yg terpadu, yg akan menghemat terjadinya kemacetan meskipun beberapa upaya telah & terus dilakukan. Misalnya membangun jalur kereta api eksklusif ke bandara, beberapa pembangunan jalan layang, keberadaan trans jakarta & lain sebagainya yg dibarengi beberapa kota – kota besar Indonesia. Beberapa keinginan dr penduduk untuk sejarah hari transportasi nasional lazimnya berkisar mengenai kenyamanan tatkala menggunakannya.

  • Transportasi dapat lebih tepat waktu & lebih terawat.
  • Menjaga ketentraman dlm bepergian, agar bersih & aman.
  • Melengkapi kemudahan yg memadai pada angkutan lazim agar memudahkan penumpang.
  • Menetapkan harga atau tarif yg membuat lebih mudah semua kalangan untuk mengakses transportasi umum dgn leluasa.
  • Membangun sarana transportasi umum yg terintegrasi antara aneka macam moda transportasi darat, maritim & udara.

Tidak cuma di kota Jakarta saja, semua permasalahan mengenai transportasi biasa dialami oleh berbagai kota lain di Indonesia. Namun karena Jakarta ialah ibukota negara, maka kondisi yg terjadi disana sudah niscaya pula dialami di kota – kota yang lain. Ketahui pula mengenai sejarah hari ibu di Indonesia, sejarah hari air sedunia & sejarah hari aids sedunia.

Mendidik Pengguna Angkutan Umum

Pemerintah bukannya tak mengusahakan perbaikan sarana angkutan umum sehingga bikin rakyat dapat menggunakannya dgn nyaman, tetapi memang masih ada beberapa pekerjaan rumah yg tersisa & jalan panjang sampai transportasi umum yg pantas mampu dinikmati oleh semua rakyat Indonesia. Memperbaiki fasilitas transportasi umum memang sudah menjadi tanggung jawab pemerintah, namun bukan berarti masyarakat mampu berdiam diri saja menunggu & menikmati hasilnya. Permasalahan transportasi umum harus dikerjakan bersama supaya terjalin sinergi yg saling membantu antara pihak berwenang & pengguna.

Masih banyak penduduk yg tak tahu & tak peduli akan etika memakai kendaraan biasa karena minimnya sosialisasi & pendidikan mengenai budpekerti berkendara yg baik. Untuk itu diperlukan beberapa hal terkait sosialisasi berkendara pada penduduk antara lain untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab bahwa fasilitas angkutan tersebut ialah milik bareng sehingga muncul kesadaran & rasa memiliki untuk turut mempertahankan & memeliharanya. Contoh:

  • Kesadaran untuk buang sampah di tempatnya
  • Tidak mengotori kendaraan lazim
  • Tidak bertingkah diluar adat di dlm kendaraan, menjaga sopan santun & keamanan sesama penumpang.
  • Turut mempertahankan akomodasi dlm kendaraan.
  • Memberikan prioritas pada penumpang yg membutuhkan & yg digolongkan pada penumpang prioritas.
  • Membayar tarif sesuai harga yg ditetapkan & di tempat yg resmi.
  • Memahami bahwa di jalan raya siapa pun memiliki hak yg sama sehingga tak ada yg boleh bersikap semena – mena pada sesama pengguna angkutan.

Pada akhirnya, masalah yg masih ada pada sejarah hari angkutan umum ini pula berkaitan dgn perilaku para penumpang, sehingga memang tak mampu dipisahkan antara fasilitas & budbahasa penumpang tatkala berkendara. Upaya – upaya untuk mensosialisasikan akhlak berkendara yg baik mampu dijalankan pada kampanye peringatan hari transportasi lazim yg dijalankan di aneka macam media umum & pula oleh forum – forum pemerintah & forum sosial lainnya.