Istilah dan Perkembangan Pariwisata Di Indonesia

Di Indonesia, istilah pariwisata digunakan dgn kata tourism atau turisme. Secara etimologis pariwisata terdiri dr kata ‘rekreasi’ yg memiliki arti perjalanan (traveling); & kata ‘pelancong’ yaitu orang atau sekelompok orang yg melaksanakan perjalanan (travelers), & ‘kepariwisataan’ yakni hal, aktivitas atau segala sesuatu yg berafiliasi dgn ‘pariwisata’. Kegiatan pariwisata dapat bersifat sosial, ekonomi, kebudayaan yg timbul sebagai efek dr perjalanan wisata.


Aspek yg bekerjasama dgn pariwisata yaitu ‘insan’, ‘tempat/ruang’, & ‘waktu’. Manusia yakni orang atau ‘sekelompok orang’ yg melaksanakan perjalanan & yg melayani atau menyediakan layanan kebutuhan perjalanan wisata. Tempat atau ruang adalah ‘tempat atau kawasan tujuan wisata’,‘lokasi objek & pesona wisata yg dikunjungi wisatawan’. Dan waktu adalah waktu luang (leisure time) atau ‘hari-hari libur yg tersedia & digunakan untuk & selama perjalanan wisata’.

Pariwisata mempunyai pemahaman sebagai sebuah perjalanan terencana minimal 24 jam & kembali. Tujuan perjalanan itu  bersifat ekonomis atau bisnis, jual beli  & industri, menikmati alam, kesenangan, pendidikan, kunjungan keluarga, pemulihan kesehatan, melaksanakan pekerjaan setengah tetap, & semua keperluan & tinggal di daerah tujuan tersedia atau tercukupi. Perjalanan tersebut biasanya menggunakan waktu luang.

Ø  Jika berdasarkan hasil pertemuan pariwisata internasional dinyatakan:
Pariwisata adalah perpindahan sementara ke tempat-tempat tujuan selain tempat kerja & tempat tinggal mereka, aktivitas-kegiatan mereka tersebut dilaksanakan untuk menyanggupi kebutuhan mereka (Mason, 1990). Orang-orang yg bergelut dlm kegiatan perjuangan pariwisata berupa agen perjalanan rekreasi, para pedagang barang kuno, orang-orang di perhotelan, penduduk di lokasi objek & daya tarik rekreasi & pemerintah memaknai pariwisata dengan-cara berlawanan.
Kemudian, latar belakang pengetahuan, tingkat & luasnya keterlibatan orang & sekelompok orang dlm kepariwisataan menggambarkan perbedaan persepsi & makna perihal pariwisata tersebut. Oleh lantaran itu, pada dikala itu, Direktorat Jenderal Pariwisata  (1992) mendefinisikan pariwisata sebagai semua hal yg berafiliasi dgn aktivitas rekreasi, contohnya perjuangan-usaha objek & pesona wisata serta perjuangan-usaha lain yg terkait dgn usaha tersebut.
Dari beberapa pemahaman pariwisata di atas dapat dinyatakan bahwa pariwisata mengandung komponen-komponen pokok, yaitu : turis, waktu luang, penggunaan waktu luang di lingkungan rumah, & di luar rumah dgn melakukan perjalanan rekreasi, terdapat objek & pesona rekreasi & akomodasi yang lain yg diperlukan selama perjalanan wisata berjalan yg disediakan oleh aneka macam pihak: individu, golongan, & penduduk .


Pariwisata berkembang pesat & menawarkan pengaruh serta dampak yg luas di penduduk dlm bidang ekonomi, sosial politik & budaya, & sebagainya. Oleh sebab itu, pariwisata berkembang & bermetamorfosis salah satu jenis industri gres yg mendorong perkembangan ekonomi dgn menyerap tenaga kerja, mengembangkan penghasilan, taraf hidup masyarakat & mendorong tumbuhnya sektor-sektor produksi terkait lainnya. Secara nyata gejala-tanda-tanda tersebut mampu diamati lewat interaksi turis, relasi bisnis, peranan & korelasi pemerintah dgn penduduk selaku ‘tuan rumah’, korelasi masyarakat lokal & pelancong serta berbagai kebutuhan yang  ditimbulkannya.

Baca Juga :
Pengertian Mengenai Pariwisata Budaya
Fenomena Pariwisata Masyarakat

  Penjelasan Mengenai Pariwisata Masyarakat

Pengalaman orang-orang menyebutkan bahwa pariwisata yg berafiliasi dgn keperluan hidup pelancong atau turis di daerah tujuan wisata menumbuhkan pula acara ekonomi masyarakat (rakyat) berbentukpembukaan warung makan, kedai makanan, cafe, pemugaran & pembangunan objek-objek rekreasi, merebaknya penjualan barang hasil kerajinan penduduk , hadirnya rumah-rumah tinggal (home stay) di kota & di beberapa tempat pedesaan (Sukadijo, 1996).