Saat ini banyak orang yg terpesona melaksanakan investasi dr aneka macam macam instrumen selaku wadah atau media yg akan melakukan pengelolaan pada harta atau aset milik investor.
Adapun pengertian investasi menurut andal yg bernama Sophar Lumbantoruan yg menyatakan bahwa investasi merupakan penyertaan modal pada perusahaan lain.
Mengapa banyak yg terpesona dgn invetasi? Karena ananda bisa menerima banyak keuntungan, seperti bisa membantu ananda dlm merencanakan ongkos untuk kehidupanmu di masa depan. Misalnya, untuk ongkos ijab kabul, anak, sekolah anak, & yang lain.
Terdapat beberapa jenis instrumen investasi yg sering dipakai oleh para penanam modal, salah satunya obligasi. Obligasi yaitu sebuah surat utang yg mempunyai jangka menengah ataupun jangka panjang yg bisa diperjualbelikan. Berikut ini terdapat beberapa pola obligasi, mirip:
- Obligasi Rekap atau OR, tujuan diterbitkannya biar mampu mendukung acara rekapitalisasi perbankan yg dikerjakan oleh pemerintah
- Surat Utang Negara yang memiliki pemahaman selaku surat bukti tuntutan utang & mempunyai karakteristik mirip selaku sumber pendapatan negara dgn tujuan agar mampu mendanai defisit APBN
- Surat Berharga Syariah Negara atau SBSN, obligasi pemerintah yg mengikuti prinsip syariah islam
- Obligasi Ritel Indonesia atau ORI, mempunyai tujuan mirip SUN tetapi dlm nominal yg lebih kecil
Jika ananda sudah pernah melaksanakan investasi, niscaya ananda sudah tak gila dgn perumpamaan pasar uang & pasar modal yg berlawanan. Perbedaan pasar duit & pasar modal yakni mampu dilihat dr instrumennya. Salah satu instrumen pasar uang yaitu sertifikafat deposito, sementara pasar modal melalui instrumen obligasi.
Setiap instrumen investasi niscaya punya risikonya, begitu juga dgn salah satu instrumen pasar modal yg sering dipakai di Indonesia, yakni obligasi. Jika ananda kepincut untuk investasi lewat instrumen obligasi, ananda perlu pahami risiko-risikonya dibawah ini!
Risiko Investasi Obligasi
- Risiko Gagal Bayar
Dikarenakan obligasi berbelanja surat utang dr suatu penerbit obligasi, terdapat kemungkinan risiko gagal bayar pada penanam modal pada waktu jatuh tempo yg sudah diputuskan bersama sebelumnya.
Kemungkinan risiko gagal bayar ini bisa terjadi bila ananda membelinya dr suatu perusahaan yg menerbitkan obligasi tersebut.
Tetapi, jikalau negara yg menerbitkan obligasi, maka hal ini tak akan terjadi. Sebab terdapat Undang-Undang yg menertibkan risiko gagal bayar obligasi.
Dalam UU tersebut dinyatakan bahwa negara akan memberikan jaminan pembayaran pokok & kupon obligasi sampai batas jatuh tempo. Sementara dananya pun pula dikeluarkan negara yg didapatkan dr APBN yg mana sudah disediakan setiap tahun.
- Risiko Pasar
Selanjutnya terdapat risiko pasar yg berkaitan dgn capital loss. Maksudnya yakni kerugian yg disebabkan oleh faktor tertentu hingga menunjukkan dampak pada bernafsu keuangan, mirip perubahan suku bunga hingga perubahan kondisi ekonomi. Bahkan politik akan berubah menjadi tak stabil.
Terjadinya capital loss yaitu lantaran ananda selaku seorang penanam modal melaksanakan pemasaran kembali obligasi ke investor lainnya di pasar sekunder tatkala belum masuk ke jatuh tempo & menjual dgn harga yg lebih rendah dr harga beli.
Kamu akan mengalamu kerugian lantaran nilai obligasi yg ananda dapatkan lebih rendah. Nah, bagi yg ingin investasi lewat cara trading, maka ananda perlu memerhatikan hal ini & waspada.
- Risiko Likuiditas
Adapun risiko likuiditas yg terjadi tatkala pemilik surat utang (obligasi) yg ada dlm kondisi butuh dana cepat, tetapi surat utang tak dapat dijual dgn nominal harga yg masuk akal.
Namun, risiko ini bisa dikesampingkan dgn mengakibatkan obligasi yg dimiliki selaku agunan ataupun jaminan. Dengan begitu, ananda tak akan merugi lantaran menjual obligasi dibawah harga beli yg semestinya.
Obligasi bisa menjadi likuid tatkala terdapat banyak usul akan obligasi tersebut di pasar sekunder. Kemungkinan yang lain pula mampu saja ada pihak yg menjadi market marker.
Nantinya, market marker ini akan berperan sebagai pembeli atau pedagang yg bersiap tatkala terdapat penanam modal yg ingin membeli atau memasarkan obligasi.
- Risiko Maturitas
Jika masa jatuh tempo makin panjang, maka kemungkinan terjadinya risiko maturitas akan semakin tinggi. Hal ini dikarenakan penerbbit obligasi akan melaksanakan penambahan voucher atau kupon bunga yg tinggi.
Dengan begitu, masa durasi jatuh tempo akan lama. Risiko ini bisa terjadi pada obligasi korporasi & kemungkinan kecil mampu terjadi pada obligasi yg diterbitkan oleh negara.
- Risiko Suku Bunga
Kemungkinan risiko yg terjadi yakni risiko suku bunga. Risiko ini terjadi tatkala nilai obligasi naik dikala BI Rate turun. Tetapi, jikalau BI rate bertambah, nilai obligasi akan lebih rendah.
Nah, kalau ananda kesengsem melakukan investasi lewat instrumen obligasi, ananda perlu ketahui risiko ini supaya tak mengalami kerugian besar.
- Risiko Peringkat
Risiko ini akan membuat investasi menjadi sangat tergoda dgn kondisi lingkungan pasar sampai posisi peringkat yg ada di pasar saham.
Sebab, hal ini akan memperlihatkan imbas pada penurunan usul atau nilai obligasi & sebaliknya dengan-cara fluktuatif.
Keuntungan Obligasi
- Pemasukan Tetap yg Berasal dr Kupon Bunga
Kamu akan menerima pendapatan permanen yg dihasilkan dr kupon bunga dengan-cara bersiklus yg sudah ditentukan oleh penerbit obligasi.
Biasanya suku bunga obligasi akan menerima nilai yg lebih tinggi jikalau dibandingkan dgn suku bunga deposito ataupun BI Rate.
- Mendapatkan Keuntungan Selisih dr Perdagangan Obligasi
Kamu akan menerima laba dr selisih nilai obligasi tatkala permulaan berbelanja obligasi & sehabis menjual obligasi di pasar sekunder.