Kesadaran kolektif pada penduduk berlandaskan solidaritas organic sudah mengalami transformasi ke dlm suatu solidaritas yg diikat oleh pembagian kerja, dimana intensitas kesadaran kolektif hanya meliputi golongan penduduk terbatas yg berada pada jangkauan ruang kesadaran kolektif. Intensitas kesadaran kolektif seperti itu merefleksikan individualitas yg tinggi, pentingnya consensus pada nilai-nilai abstrak & biasa .
Kemudian, tak mirip penduduk berlandaskan solidaritas mekanik yg memiliki cara & contoh konsumsi yg relatif seragam, dimana pada penduduk berlandaskan solidaritas organic, karena intensitas kesadaran kolektif yg rendah & tingginya individualitas, dimana setiap anggota penduduk dimungkinkan berbeda dlm cara hal berkonsumsi.
Perbedaan cara & contoh konsumsi tersebut dipandang akan memajukan integrasi dlm penduduk sebab perbedaan cara atau contoh tersebut dilihat akan membuat keutamaan dlm pekerjaan yg menyediakan batang & jasa bagi sebuah konsumsi. Misalnya dlm masyarkat perkotaan, tersedia banyak sekali jenis & penjual makanan seperti padang, warung tegal, warung pecel lele, bahkan kuliner korea, india, & China.
Artinya adanya keragaman yg memunculkan specialisasi. Specialisasi tersebut dilihat selaku sebuah cara mengintegrasikan masyarakat perkotaan melalui hidangan. Perbedaan tersebut pula dapat dilihat kembali dengan-cara garis besar melalu pembedaannya antara penduduk pedesaan & masyarakat perkotaan. Solidaritas mekanik mampu dirujuk pada masyarakat pedesaan, sedangkan solidaritas organik pada masyarakat perkotaan.