Kesetaraan Warga Serta Hak Budaya Komuniti Pada Masyarakat Majemuk

Masyarakat majemuk yaitu suatu masyarakat Negara yg terdiri atas suku-suku bangsa baik eksklusif maupun tak langsung dipaksa bersatu di bahwa kekuasaan suatu metode Nasional. Hal yg dicirikan dgn corak yg disampaikan dlm kemajemukan serta penekanan yg paling tinggi pada kesukubangsaan yg terwujud dlm komunitas suku bangsa.
Hal yg dapat dipakai kepada banyak sekali hal terkait dgn tata cara sosial politik sebagai pemecah belah & anti demokrasi, merupakan salah satu batas-batas dlm suatu penduduk yg tercipta serta didasari oleh streotip & prasangka yg menghasilkan usaha dlm menciptakan jenjang ssosial dengan-cara primordial yg subjektif.
Konflik antarsuku bangsa & antarkelompok agama yg sejak beberapa tahun yg terjadi berintikan pada permasalahan korelasi antarsuku bangsa orisinil & pendatang. Konflik yg terjadi alasannya adalah adanya pengaktifan jati diri suku bangsa untuk solidaritas dlm memperebutkan sumber daya yg ada.
Karena, dlm hal ini berbagai ideology kesukubangsaan serta pengaktifan jati diri bangsa dlm setiap suku bangsa. Maka, mirip berbagai masyarakat yg mengerti bahwa kemajemukan merupakan salah satu langkah kepada penduduk dlm menawarkan suatu pertentangan yg bermetamorfosis konflik antarsukubangsa.
Jika kita mengulas kembali bahwa perbah terjadi bentrokan antarpenduduk Ambon & Buton Bugis Makasar (BBM) menjadi konflik antarsuku bangsadi Desa Jepara. Untuk memahami masyarakat majemuk maka dapat diketahui mengenai berbagai kekerabatan masyarakat yg dapat dipahami selaku tatanan kehidupan yg egalitarian & demokratis, maka seluruh penduduk yg berpeluang otoriter & despotis, yg dikarenakan corak suku bangsanya yg beranekaragam dr feodalistis & patenalistis hingga etnosentris.
  Upaca Peringatan HUT RI ke 66 di Megang Sakti