Kritikan Post modernisme Mengenai Proses modes of obyectification

Pembangunan yg memiliki tugas terhadap tata cara dinamika budaya yg diketahui banyak sekali relasi problem mengenai kaum marjinal. Dengan mempelajari praktik bagaimana manusia memerintahkan dirinya lewat modes of obyectification, yg mengganti makhluk hidup menjadi subjek & proses bikinan dr sebuah disciplinary society demi kesejahteraan (welfare).

Praktik yg mampu dikelola & jadinya memiliki proses yg dianggap diri mereka sendiri selaku objek. Anatomi politics of human body lewat pendisiplinan & bio-politics of populations melalui control regulatori, yg ditetapkan dgn memperlakukan bentuk kekuasaan baru bio- power.

Suatu proses disciplining & normalization semua bagian dr kemajuan kapitalisme. Suatu proses dr disiplin, normalisasi, & penggunaan kekuasaan yg sudah dipraktekkan diberbagai pengalaman.

Praktik kekuasaan mampu dilihat namun dapat diidentifikasi, yakni dlm diskursus tempat manunggalnya kekuasaan & pengetahuan. Menurutnya dlm setiap penduduk produksi diskursus dikelola, diskursus bukan beredar ihwal melainkan pemikiran yg mempunyai tata cara kekuasaan & dominasi.

Dengan mempelajari yakni menghidupkan kembali local centers dr power knowledge, pola transformasi, cara bagaimana hal ini masuk dlm seni manajemen & alhasil cara bagaimana hal itu masuk dlm strategi & risikonya cara bagaimana wawasan mensuport kekuasaan.

Menggunakan perumpamaan revolusi massa strateginya mesti ditujukan untuk mengembangkan jaringan kerja perjuangan, kantong resistensi & popular-base ini tak bermakna, proses global yg mesti dilupakan.

Pada patokan sebuah insan massa yg mempunyai tugas kepada dinamika mereka, yg sering berganti-ubah, dgn ungkapan bunglon yg merupakan spesies binatang yg berlawanan dgn human.

Penerapan pada manusia yg mempunyai dinamika yg terus dinamis, dgn tatanan sosial budaya mereka yg saling mensugesti. Karena dlm hal ini, aneka macam hal terkait dgn relasi bagan akan baru diketahui baru politisi, intelektual, buruh & kelompok tertindas, dimana power digugat, dgn perbedaan ketika ini berada pada dinamika terhadap suatu kebijakan.

  Apa Yg Dimaksud :a. Pengendalian Perubahan Sosial Proventif, B.Pengendalian Sosial Represif, C. Pengendalian Sosial Rehabilitatif, D.Pengendalian Sosial Persuasif, E. Pengendalian Sosial Kursif