Sejarah Danau Toba Di Sumatera Utara

Salah satu destinasi wisata di daerah Sumatera yg paling kerap dikunjungi oleh para wisatawan yakni Danau Toba. Danau ini terletak di tengah-tengah provinsi Sumatera Utara & kelilili oleh kab. Samosir, kab. Simalungun, kab. Humbang Hasundutan, kab. Dairi, kab. Karo & kab. Tapanuli Utara. Danau tekto-vulkanik ini merupakan danau paling besar di Asia Tenggara alasannya adalah mempunyai panjang 87 kilometer, lebar 27 kilometer, lokasi ketinggian 904 meter di atas permukaan laut & kedalaman yg meraih 505 meter.

Secara geografis, Danau Toba berada pada koordinat 980,300 s/d 990,010 Bujur Timur & 20,240 s/d 20,480 Lintang Utara. Danau ini dikategorikan selaku daerah beriklim tropis basah dgn tipe iklim C hingga E, suhunya berkisar antara 170 – 290 C & kelembapan udara rata-rata 85,04 persen.

Dari Danau Toba ini, mengalir sebuah sungai besar yaitu sungai Asahan. Sungai ini mengalir ke dataran rendah sampai ke kawasan perairan selat Malaka di timur pulau Sumatera. Derasnya pedoman sungai ini pada risikonya dimanfaatkan pemerintah selaku Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Artike yang lain:

Awal Terbentuk

danautobaDalam sejarah, Danau Toba sebelumnya yakni gunung berapi yg disebut gunung Toba. Gunung ini memiliki kantong magma sangat besar yg bila meletus akan menghasilkan daya ledak yg sungguh tinggi.

Kantong Magma Gunung Toba disuplai oleh banyaknya lelehan sediman lempeng benua yg saling bergesek dengan-cara hiperaktif, yaitu lempeng Indo-Australia yg mengandung banyak sedimen, & lempeng Eurasia yg menjadi tempat duduknya Pulau Sumatera. Letak kedua lempeng itu berada di kedalaman 150 km di bawah bumi.

Gesekan lempeng Indo-Australia & Eurasia menciptakan panas sehingga melelehkan bebatuan. lelehan tersebut kemudian naik ke atas selaku magma. Oleh karena seringnya kedua lempeng ini bergesekan, magma yg dihasilkan lumayan banyak sehingga dapat menciptakan ledakan yg begitu dahsyat.

Dari beberapa literatur, tercatat bahwa gunung Toba pernah meletus tiga kali

  1. Letusan pertama gunung Toba terjadi sekitar 800 ribu tahun yg kemudian & membentuk kaldera di selatan Danau Toba, meliputi daerah Porsea & Prapat.
  2. Letusan kedua terjadi sekitar 500 ribu tahun yg kemudian & menghasilkan kaldera di utara Danau Toba, yakni wilayah antara Haranggaol dgn Silalahi.
  3. Gunung Toba terakhir meletus pada 74.000 tahun kemudian. Letusan terakhir ini disebut-sebut sebagai letusan paling dahsyat dlm sejarah Dunia. Meskipun sama sekali tak tercatat di dlm buku, namun bukti-bukti ilmiahnya bisa didapatkan di masa kini.

Para andal memperkirakan bahwa letusan gunung Toba menghasilkan ledakan supervulkanik dgn skala sekitar 8.0 Volcanic Explosivity Index (VEI). Jika dibentuk perbandingan, ledakan bom nuklir di Hiroshima & Nagasaki memiliki daya ledak 0,015 megaton TNT, letusan gunung Krakatau berdaya ledak 150 megaton TNT, maka letusan gunung Toba diperkirakan berdaya ledak 26000 megaton TNT & bisa menghancurkan area Sumatra seluas sekitar 20.000 km2.

Letusan terakhir gunung Toba memuntahkan lebih dr 1000 kilometer kubik material letusan. Ketinggian letusannya mencapai 50 km. Material abunya menyebar ke seluruh atmosfer bumi hingga menutupi cahaya matahari yg masuk ke bumi selama beberapa tahun. Akibatnya temperatur bumi saat itu menjadi turun sampai 3-5 derajat celcius.

Di samping menciptakan tsunami yg besar, letusan gunung Toba pula mengakibatkan maut masal insan & beberapa spesies mahluk hidup yang lain. Dari beberapa hasil observasi yg sudah dilaksanakan, letusan gunung ini diduga menyusutkan lebih dr 60% populasi insan saat itu, yakni sekitar 60 juta jiwa.

Dugaan ini didasarkan atas dua hal. Pertama, material debu yg jatuh ke seluruh dunia sudah menguruk sebagian habitat insan. Kedua, tidak adanya cahaya yg masuk mengakibatkan tak terjadinya fotosintesis flora. Hal ini berimbas pada langkanya materi makanan sehingga menjadikan kelaparan dahsyat yg berujung pada maut masal.

Setelah meletus, gunung ini membentuk kaldera yg kemudian terisi air & jadinya menjadi danau paling besar di dunia. Danau inilah yg kenal dgn nama Danau Toba.

postingan yang lain:

Pulau di Tengah Danau Toba

Di tengah Danau Toba, terdapat lima pulau yg bikin panorama alamnya kian indah. Pulau-pulau tersebut muncul balasan Tekanan ke atas oleh magma yg belum keluar. Lima pulau tersebut ialah:

1. Pulau Samosir

Pulau Samosir yakni pulau tengah danau terbesar ke lima di Dunia. Ketinggian pulau ini kurang lebih 1.000 meter di atas permukaan maritim. Konon, pulau ini dulunya menyatu dgn pulau Sumatera & berbentuk seperti suatu tanjung di Danau Toba. Kemudain pada masa penjajahan Belanda dibangunlah jalan masuk sungai sehingga menetapkan dataran Samosir dgn dataran Sumatera. Akhirnya Samosir menjadi pulau sendiri.

Pulau Samosir ini sudah berabad-era dihuni oleh manusia dr suku batak. Di Pulau Samosir & tepi danau Toba inilah mereka berbagi budayanya serta mengembangkan keturunan mereka menjadi lima golongan kesukuan Batak, yakni Pakpak-Dairi, Angkola-Mandailing, Simalungun, Karo, & Toba.

Saat ini, pulau Samosir masuk ke dlm wilayah Kabupaten Samosir yg gres dimekarkan pada tahun 2003 dr bekas Kabupaten Toba-Samosir. Di pulau Samosir sendiri terdapat enam kecamatan dr sembilan kecamatan yg masuk ke dlm Kabupaten Samosir.

2. Pulau Tao

Nama lain dr pulau Tao ialah pulau Malau. Pulau ini berukuran kecil, panjangnya hanya sekitar 1 kilometer & berada di sebelah Timur pulau Samosir. Pulau Tao atau Malau termasuk ke dlm wilayah kecamatan Simanindo. Di pulau ini dulunya terdapat suatu hotel & restoran, tetapi alasannya adalah pulau ini jarang dikunjungi wisatawan, kesudahannya hotel ini ditutup. Hanya restorannya yg sampai ini masih aktif beroperasi. Dari pulau ini, para turis mampu melihat dgn terperinci pemandangan bukit barisan serta keutuhan pulau Samosir.

3. Pulau Sibandang

Pulau Sibanding ialah pulau paling besar kedua di Danau Toba & terletak di Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara. Ketinggiannya meraih 1173 meter di atas permukaan maritim. Bibir pantai pulau ini terbentuk dr batuan yg tersusun rapi dengan-cara alami sehingga memperbesar indah pesona alamnya.

Pulau Sibanding dikenal pula dgn pulau mangga alasannya menjadi salah satu sentra penghasil buah mangga yg mempunyai rasa manis. Pulau Sibandang ini dihuni oleh sekitar 800 kepala keluarga yg terdiri empat marga yaitu marga Simare-mare, marga Siregar, marga Oppusunggu & marga Rajagukguk. Selain mangga, sumber penghasilan masyarakat ini berasal dr tangkapan bahari yg berupa ikan Mujair, ikan pora-pora & ikan yang lain.

4. Pulau Tulas

Secara administratif, Pulau Tulas berada di Kecamatan Sianjur Mulamula Kabupaten Samosir. Letaknya tepat di titik koordinat 980 38’ 43” Bujur Timur & 020 38’ 37” Lintang Utara. Pulau ini disebut-sebut masih perawan sebab belum tersentuh oleh manusia. Keseluruhan pulau ini diselimuti oleh hamparan warna hijau sebab hanya ditumbuhi semak belukar & berbagai macam hewan.

baca juga:

5. Pulau Toping

Pulau Tolping berada di ujung Danau Toba, tepatnya di desa Silalahi kab. Dairi. Menurut keterangan yg beredar, kedalaman Danau Toba cuma bisa diukur di daerah Silalahi ini. Sama seperti pulau Sibandang, Pulau Toping yg berukuran kecil ini dikelilingi bebatuan kecil yg tersusun rapi dengan-cara alami, sehingga menambah indah daya tarik alamnya.

Dari kelima pulau tersebut, pulau yg paling populer & paling kerap dikunjungi oleh para pelancong yaitu pulau Samosir.

  Sejak mendarat di Banten pada 1596, para pedagang Belanda terlibat persaingan