Banyaknya ilmuwan sosial yg berusaha untuk mengklasifikasikan profil budaya politik, contohnya mirip Herbert Feith yg berpandangan bahwa Indonesia mempunyai dua buah budaya politik yg mayoritas, ialah Aristokrasi Jawa.
Sementara, seperti Clifford Geertz tatkala mengupas kebudayaan Jawa, yg menyatakan bahwa masyarakat Jawa terdiri dr atas tiga kalangan sosial, adalah santri, bangsawan & abangan.
Maka, Geertz mengelompokkan penduduk Indonesia dlm tiga sub-budaya politik yg meliputi petani pedalaman Jawa & Bali, kemudian masyarakat Islam Pantai, & penduduk pegunungan. Dalam hal ini, mampu disebutkan bahwa bentuk budaya politik Indonesia merupakan sub-budaya atau budaya sub nasional yg dibawa oleh para elit politik.
Sementara, interaksi & konferensi antarsub budaya politik itulah yg melatarbelakangi para actor politik yg terlihat pada panggung politik Nasional masa sekarang. Ada beberapa unsur yg saling terkait dengan-cara pembentukan politik Nasional, misalnya saat ini dimana para elite sedang saling berdebat tentang bendera yg berkibar.
Baca Juga : Klasifikasi Budaya Politik Indonesia
Dalam hal ini, akan dipahami berbagai hal terkait apakah mencakup unsur sub-budaya politik yg berupa budaya politik asal, atau aneka rupa sub budaya politik yg berasal dr luar lingkungan tempat budaya politik asal itu berada, kemudian budaya politik nasional itu sendiri.