Dalam masyarakat terdapat ratusan, ribuan atau bahkan jutaan jenis barang/jenis. Jenis itu mampu dilihat dr merek, model, bahan. Akan tetapi, barang-barang dlm keterkaitannya dgn keperluan & konsumsi dlm penduduk dapat dikategorikan menurut 2 sifat, yaitu eksklusivitas & kebersamaan pemakaian (joint consumption).
Eksklusivitas menyangkut potensi kanal orang atau orang lain kepada pemilikan , barang atau jasa, sedangkan kebersamaan pemakaian (joint consumption) berhubungan dgn peluang orang atau orang lain untuk memakai barang/jasa dgn kualitas & kuantitas tertentu. Sofat-sifat ini tak bersifat diskrit, tetapi kontinum. Demikian, pula sifat tertentu dr suatu barang, tak bersifat tetap, akan tetapi berubah berdasarkan konteks kebudayaan & abad tertentu.
Barang-barang atau jasa dlm penduduk dengan-cara sederhana dapat diklasifikasikan menjadi 2, yakni barang privat & barang public. Barang privat adalah barang yg dimiliki & digunakan dengan-cara perseorangan, sedangkan barang public adalah barang yg dimiliki bersama & digunakan dengan-cara bareng . Klasifikasi ini didasarkan pada anggapan bahwa sifat barang mengikuti perbedaan sifat dikotomis.
Klasifikasi tersebut sungguh menyederhanakan oleh alasannya adalah itu, dikembangkan klasifkasi 4 kuadran yg lebih kompleks. Klasifikasi ini menyadarkan pada pengertian bahwa sifat barang bervariasi dengan-cara kontinum. Pertemuan garis kontinum sifat eksklusivitas & konsumsi bareng menghasilkan 4 klasifikasi barang, yaitu Private goods, Tool goods, Common pool goods, Collective goods. Posisi suatu barang tak senantiasa tetap dlm kategori penjabaran suatu barang dapat berganti klasifikasinya, karena pergeseran konteks kebudayaan & pergantian waktu. Sifat ini disebut relavitas pembagian terstruktur mengenai barang.