Memahami Pola Distribusi Masyarakat Industri Dan Agraris

Perkembangan teknologi yg kian pesat, & mendorong kemajuan penduduk untuk menentukan bekerja di pabrik dibandingkan menjadi Nelayan & Petani. Industrialisasi membuat setiap individu beralih profesi dr petani menjadi pekerja pabrik. Masyarakat modern yg berkembang menuju industrialisasi tentunya ada peralihan fungsi alat bikinan.
Jika menurut pandangan sosiologis, istilah atau desain tentang industri disini pastinya mempunyai pengertian yg lebih luas lagi. Menurut More, industri dapat disebut sebagai pabrifikasi bahan-bahan mentah menjadi komponen atau produk jadi, utamanya melalui sarana mekanik yg tergantung atau digerakkan oleh sejumlah sumber daya bukan insan.
Hal yg perlu dipahami bahwa penduduk industri tak hanya pada sector aktivitas ekonomi saja, tetapi sebagai bab dlm proses industrialisasi dimana bentuk penerapan metode pabrik & mekanisasi pada proses buatan dlm bidang ekonomi, yg tak membawa pengaruh yg luas dlm penduduk . 
Proses Industrialisasi yg dilakukan hanya berpengaruh pada lembaga atau organisasi sosial yg ada & dlm jangka panjang yg menghipnotis & ikut berperan dlm membentuk nilai, tujuan, keinginan dr masyarakat dengan-cara keseluruhan.
Seperti yg dikenali pula bahwa dlm bidang sosial, ekonomi, politik maupun budaya yg merupakan ciri khas masyarakat industri yg berlawanan dgn bentuk penduduk yang lain. Jika berdasarkan persepsi evolusionis dimana tahap masyarakat industri timbul setelah tahap masyarakat agraris. Munculnya perubahan penduduk agraris tatkala itu adanya pergantian besar yg terjadi di Eropa Barat sekitar era XIX. 
Tatkala itu, Dimana ada Renaissance pada bidang ilmu pengetahuan yg terjadi didaratan Eropa, & kemudian diikuti revolusi industri pada tahun 1685 di Inggris, serta adanya revolusi di bidang politik, yg dikenal dgn revolusi perancis. Dengan adanya revolusi tersebut, maka diperlukan memberikan inspirasi bagi sebagian penduduk untuk membentuk tatanan kehidupan politik penduduk yg bersifat demokratis.