Kalau anda tak sedih sebagai wanita yg ditinggal oleh suami, tentunya warga akan menawarkan stigma negatif pada anda.
Misalnya, anda dikabarkan sudah punya penganti suami yg gres, sehingga anda tak perlu sedih & berduka.
Atau warga akan mencemooh anda sudah mempunyai selingkuhan gres, alasannya adalah anda tak memperlihatkan kesedihan & kedukaan itu.
Nah inilah yg sudah disosialisasikan oleh semua penduduk , yg bersifat biasa , & bersifat eksternal dr diri sendiri, karena itu semua merupakan hasil proses sosialisasi.
Adapun sifat memaksa, tampakdr stigma yg dikenakan oleh penduduk pada seseorang yg merasa, bertindak, & bertingkah yg tak sesuai dgn fakta sosial, yaitu jikalau tak tampaksedih & berduka (dalam contoh kasus diatas).
Asumsi dlm Fakta Sosial
Fakta sosial merupakan sesuatu yg dianut & dipakai dengan-cara bareng . Kedua, oleh sebab tanda-tanda sosial adalah fakta yg rill, maka gejala tersebut dapat diamati/dipelajari dgn tata cara emperik.
Seperti kita jelaskan diatas tadi, bahwa fakta sosial mampu dimengerti selaku sebuah realita yg dapat dinikmati lewat indrawi manusia.
Oleh sebab itu, dengan-cara indrawi manusia pula mampu menangkap & mencicipi kedatangan fakta sosial, maka ia dapat diamati atau dipelajari.
Dua bentuk Fakta Sosial dengan-cara Nyata
-Dalam bentuk Non-Material, yakni sesuatu yg dianggap kasatmata, timbul dlm kesadaran manusia, mirip rasa hiba, kemarahan, kesedihan, kegemberiaan, kebahagian, & lainnya.
Nah, itulah guys, beberapa karakteristik dlm fakta sosial berdasarkan Emile Durkheim, & ada dua bentuk fakta sosial yg dipandang dengan-cara konkret, yakni bentuk material & non material.
Sumber referensi bacaan : Buku Pengantar Sosiologi Perkotaan oleh Prof Dr Damsar, & Dr Indrayani