close

Menurut Emile Durkheim : Ada 3 Karakteristik Fakta Sosial

Atau ananda yg mau kuliah pakai baju renang ke kampus, bisa mati deh kena bully, & dikera orang asing nyasar ke kampus.
Nah, oleh karena itu, kita pula mesti menyesuaikan dlm hal berbusana atau pola kita dlm berbusana sehari-harinya, alasannya adalah ini sudah menjadi pola berbusana.
Secara eksternal, diperlihatkan dgn adanya ketidakinginan kita dlm berbusana/pola busana yg berlawanan, dr apa yg sudah ada dlm masyarakat, & sudah berlangsung lama, semenjak anda belum lahir & atau sampai anda meninggal nantinya.
Contoh lainnya, contohnya anda perempuan yg sudah menikah, & baru-baru ini suami anda meninggal, sudah niscaya anda akan menampilkan kesedihan & kedukaan anda.

Kalau anda tak sedih sebagai wanita yg ditinggal oleh suami, tentunya warga akan menawarkan stigma negatif pada anda.

Misalnya, anda dikabarkan sudah punya penganti suami yg gres, sehingga anda tak perlu sedih & berduka.

Atau warga akan mencemooh anda sudah mempunyai selingkuhan gres, alasannya adalah anda tak memperlihatkan kesedihan & kedukaan itu.

Nah inilah yg sudah disosialisasikan oleh semua penduduk , yg bersifat biasa , & bersifat eksternal dr diri sendiri, karena itu semua merupakan hasil proses sosialisasi.

Adapun sifat memaksa, tampakdr stigma yg dikenakan oleh penduduk   pada seseorang yg merasa, bertindak, & bertingkah yg tak sesuai dgn fakta sosial, yaitu jikalau tak tampaksedih & berduka (dalam contoh kasus diatas).

Asumsi dlm Fakta Sosial

Apa asumsi dibalik fakta sosial ? Asumsinya, yakni meliputi : Pertama, tanda-tanda sosial itu rill, & menghipnotis kesadaran individu, serta perilakunya.
Fakta sosial dicicipi keberadaannya oleh anggota masyarakat, & menjadi tuntunan bagi individu dlm merasa, bersikap, & berperilaku.

Fakta sosial merupakan sesuatu yg dianut & dipakai dengan-cara bareng . Kedua, oleh sebab tanda-tanda sosial adalah fakta yg rill, maka gejala tersebut dapat diamati/dipelajari dgn tata cara emperik.

Seperti kita jelaskan diatas tadi, bahwa fakta sosial mampu dimengerti selaku sebuah realita yg dapat dinikmati lewat indrawi manusia.

Oleh sebab itu, dengan-cara indrawi manusia pula mampu menangkap & mencicipi kedatangan fakta sosial, maka ia dapat diamati atau dipelajari.

Dua bentuk Fakta Sosial dengan-cara Nyata

Merujuk pada asumsi & karakteristik fakta sosial, maka fakta sosial mesti dianggap selaku sebuah hal yg aktual. 
Menurut Emile Durkheim, selaku sebuah yg kasatmata tersebut, dapat mengambil dua bentuk, seperti yg dibilang oleh Ritzer, yakni :
-Dalam bentuk Material, yaitu  barang sesuatu yg dapat disimak, ditangkap, & diobservasi, mirip arsitektur, & norma hukum.

-Dalam bentuk Non-Material, yakni sesuatu yg dianggap kasatmata, timbul dlm kesadaran manusia, mirip rasa hiba, kemarahan, kesedihan, kegemberiaan, kebahagian, & lainnya.

Nah, itulah guys, beberapa karakteristik dlm fakta sosial berdasarkan Emile Durkheim, & ada dua bentuk fakta sosial yg dipandang dengan-cara konkret, yakni bentuk material & non material.

Sumber referensi bacaan : Buku Pengantar Sosiologi Perkotaan oleh Prof Dr Damsar, & Dr Indrayani