Paradigma Teologi Pembebasan

Paradigma pembebasan pada dasarnya bukanlah suatu teori pergantian sosial atau pembangunan, arena teologi yakni suatu ilmu yg membahas hakikat & korelasi antara Tuhan & Manusia maupun makhluk yang lain.
Sebagai fondasi keyakinan suatu agama, teologi umunya sulit dipadukan dgn teori pergantian sosial & teori kritik terhadap pembangunan yg sepenuhnya berpijak pada analisis rasional, sekuler, & dialektika antara refleksi serta aksi kemudian partisipasi.
Namun, teologi pembebasan yg meningkat diberbagai golongan penduduk dihampir semua agama (katholik, Islam, maupun Budhisme) justru menunjukkan sopan santun yg sungguh berbeda dgn sesuatu yg lazim dikenal sebagai teologi.
Teologi pembebasan bagi Gustafo Gutierez (1973) merupakan sebuah refleksi teologi yg muncul dr perumpamaan & pengalaman serta perjuangan bareng untuk meniadakan situasi ketidakadilan & untuk membangunan sebuah penduduk yg berbeda yg lebih bebas & lebih manusiawi.
Dengan demikian, teologi pembebasan merupakan kombinasi antara analisis & teori sosial kritik dgn teologi atau merupakan analisis dgn kritis situasi kesejarahan sosial kaum bawah. Dengan selaku komitmen transformasi politik para penganut agama (Katolik) & bukan sekedar pengalaman rohani.
Maka, teologi pembebasan mampu dikategorikan selaku teori pergeseran sosial & kritik maupun alternative terhadap pembangunan.
  Salah Satu Bentuk Kerjasama ASEAN Dibidang Sosial Budaya Adalah​