Apa yg menjadi pencapaian, Negara kita kepada pemajuan, tentunya dapat diketahui bahwa Bagaimanapun juga, kemajuan Indonesia itu masih mantap. Kita masih mampu berkembang dlm damai dr Sabang hingga Merauke. Dan semua itu dgn administrasi yg berlangsung agak lambat & sedikit jelek. Tapi yg penting, intinya Indonesia berhasil membangun suatu sistem negara terbaru yg berfungsi. Itu mesti diakui.
Mengapa sumber daya manusia nya, kalah dgn Negara maju? yg memungkinkan sekali , dgn masalah Sumber Daya Manusia, yg merupakan belahan dr hal yg menjadi faktor penunjang terhadap perubahan, namun pula di karenakan pada waktu itu, memang orang-orangnya sungguh berkualitas.
Misalnya, orang-orang yg dahulu mendukung terbentuknya Negara Islam dulu itu bukan orang-orang yg fanatik. Mereka bisa mengatakan dgn semua pihak, seperti Mohammad Natsir. Sekarang, hal itu nyaris tak terjadi.
Sementara, pendidikan budaya menjadi dasar dr berbagai masalah, setiap aspek baik itu sosial, budaya, ekonomi serta aneka macam hal terkait dengan, pendidikan budaya, saat ini pendidikan budaya itu sungguh lemah. Banyaknya cuma membicarakan persoalan kepada berita agama, yakni agama yg formalistik.
Jadi ihwal budaya terdesak oleh dampak fatwa sempit agama yg sungguh formalistik. Dan di sana tak ada unsur budaya lagi. Pemikiran formalistik pula tak mengajarkan agama dgn baik. Hanya formalisme saja. Kaprikornus pendidikan budaya memang masih sungguh lemah.
Dengan adanya faktor penunjang atau tidaknya, suatu masyarakat yg mempunyai potensi terhadap berbagai upaya manusia dlm mengerti faktor sosial masyarakat, akan menenteng pergantian yg baik ditengah masyarakat, begitu pula politik. Yang kadang kala menjadi persoalannya, ialah ideologis, baik itu mengenai Pancasila, serta ideologis agama.
Baca Juga : Revolusi Kerja : Dinamika Politik Masyarakat
Banyaknya masalah sosial yg melibatkan masyarakat, mengemukakan banyak sekali hal terkait dgn metode budaya sosial penduduk yg berperan dlm suatu segmen tertentu. Contohnya, budaya membaca bagi wawasan, baik itu melalui buku, media, serta perangkat penunjang masih susah untuk dikenali bahwa penduduk itu, memang insan yg ingin memiliki pengetahuan selaku manusia, bukan sebaliknya.
Sehingga, dlm hal ini kepekaan kepada budaya pendidikan masih enggan, masih formalitas berdasarkan status sosial yg ada di penduduk . Perkembangan ilmu pengetahuan, membentuk manusia tak baik untuk berkompetisi dgn Negara meningkat . Karena, sulit mengakui setiap potensi manusia itu sendiri, itu yg mengakibatkan insan sukar mengalami perubahan.