Peranan penting sebagai konsumen atau masyarakat yg memperkirakan suatu produk aau programsosial lewat pandangan tentunya tak aneh. Menurut Ries & Jack Trout (1992) dimana penyataan mengenai hal tersebut, bahwa pemasaran bukanlah pertarungan produk, melainkan pertandingan pandangan. Lebih lanjut mereka menyatakan bahwa dlm pemasaran sesungguhnya tak ada realita yg objektif.
Pada dasarnya dlm sebuah produk pemasaran bukanlah mengenai produk, tetapi pandangan dimana dlm hal ini dlm problem bisnis yg perlu diketahui adalah hal tersebut. Jika diperhatikan sikap manusia lebih pada keyakinan terhadap sesuatu yg dianggap benar dibandingkan dengan realitas yg melekat pada sesuatu tersebut. Memang pandangan masyarakat sering kali akan berlawanan.
Pemasaran atau organisasi sungguh memahami tentang suatu produk sosial yg dibuatnya, namun demikian halnya dlm masyarakat organisasi yg mengkampanyekan penggunaan produk mesti mengetahui dr dilema penduduk itu sendiri. Dengan fatwa dlm mengetahui pasar produk sosial yg ditawarkan tersebut, maka perlahan perilaku pelanggan mampu dimengerti dengan-cara perlahan.
Tetapi, terkadang mengalami kesulitan tatkala kekurangan wawasan penduduk wacana program sosial yg ditawarkan & menilai bahwa acara tersebut berdasarkan persepsi mereka sendiri. Meskipun akan dikenali bahwa persepsi masyarakat tak selalu rasional. Misalkan dlm mengenalkan produk yg dihasilkan maka yg diperlu dikenali yakni kesan dlm gambar yg ditawarkan.
Pada dasarnya produk yg sesungguhnya ialah dibenak pada konsumen atau khalayak, dimana konsumen lewat produk atau program sosial yg disediakan tersebut lebih gampang dimengerti penduduk . Oleh alasannya itu, tidaklah mengherankan kalau dibilang bahwa positioning merupakan komponen seni manajemen pemasaran yg banyak dikenali sejak periode ke-20 ini.