Peranan Ilmu Ekologi Dalam Memahami Lingkungan Manusia

Memahami insan yg mesti diketahui dr sebuah komunitas yg mampu menjamin jumlah anggota yg cukup. Dimana, keseimbangan jumlah dlm komunitas disebut communal equilibrium & hal ini dianggap sebagai tujuan dasar dr system simbiotik kalangan. Dengan kata lain bahwa ilmuwan ekologi klasik melihat bahwa sebuah komunitas merupakan metode persaingan, namun dlm hal ini saling berhubungan yg mencari keseimbangan diantara anggotanya.

Memahami manusia yg harus dipahami dr sebuah komunitas yg dapat menjamin jumlah angg Peranan Ilmu Ekologi Dalam Memahami Lingkungan Manusia
@copyright:images.google.com

Komunitas-komunitas masyarakat akan gampang dianalisis jikalau mereka meraik keseimbangan & tak pernah berubah, namun pada kenyataannya mereka berganti. Menurut ilmuwan ekologi Chicago, ada kecendrungan alam pada komunitas untuk mencari keseimbangan, tetapi dlm hal ini tak biasa bagi mereka untuk berada pada perubahan yg terus menerus.

Komunitas dlm hal ini tak hanya eksis dlm ruang, mereka pula eksis di dlm waktu (masa). Melalui waktu keadaan lingkungan sungguh mungkin untuk berubah, cuaca tak senantiasa konstan, persediaan makanan menyusut & kemudian terisi kembali. Komunitas-komunitas yg lain berpindah pada suatu area & pada waktu tertentu mungkin akan pindah lagi, lebih singkatnya lingkungan berganti maka system komunitas akan menjadi tak sepadan. Tatkala dlm hal ini suatu komunitas tak sepadan, maka sistem komunitas dapat menjadi tak sebanding.

Jika berdasatkan olhe hebat ilmuwan ekologi Chicago School selaku hal yg umum sebagai proses dlm mengatur organisasi masyarakat dilingkungan mereka. Proses-proses ini dianggap selaku hasil dr sifat dasar manusia, yaitu The Biotic Self yg mangatakan bahwa insan digambarkan dlm ekologi klasik bersifat kompetitif (bersaing) & mereka harus berinteraksi dgn yg lain untuk melanjutkan keberadaan mereka.

Dengan menggunakan pendekatan ekologi klasik yg dipelopori oleh Park & Burgess yg menganggap kota selaku tatanan ekologi (Wirth,1945). Proses dasar untuk menertibkan organisasi kota ialah kompetisi & simbiosis (kerja sama) melalui kota insan berguru untuk berkompetisi satu dgn kalangan yg lain, tak hanya dengan-cara individu. Makara, yg melapisi organisasi masyarakat merupakan sebuah lapisan tipis dr kerja sama masyarakat.

  Soal Pilihan Ganda Bahasa Indonesia SMP Kelas 9 Semester Ganjil

Dalam hal ini, suatu kota dapat disusun selaku habitat tertutup, dimana individu & kalangan yg bergantung pada satu & yang lain berkompetisi untuk mencari sumber daya langkah yg mereka perlukan. Hubungan persaingan yg mendasar melibatkan pergeseran waktu & keadaan lingkungan. Dalam melaksanakan persaingan penduduk kota memperebutkan sumber daya langkah.

Sumber langkah tersebut dapat dipahami & didefinisikan oleh para ilmuwan ekologi klasi menjadi dua bentuk kelangkaan, yakni (1) persedian komoditas ekonomi yg tak cukup (langkah): (2) kurangnya ruang fisik yg bernilai. Kedua bentuk tersebut mampu diketahui bahwa sal9ng bekerjasama. Hal ini diasumsikan bahwa manusia membutuhkan keperluan ekonomi untuk membuat puas kebutuhan biotic dasar mereka. Meskipun, seruan terhadap banyaknya komoditas jauh dr kemungkinan persedian yg ada.