Pada penduduk yg berlainan, tentang korelasi sosial masyarakat ialah salah satu dinamika sosial yg akan saling berafiliasi mengenai konflik perbedaan kepada keagamaan. Yang dlm hal ini saling berafiliasi dgn tata cara budaya mereka.
Tatkala agama menjadi pemicu kepada aneka macam pertentangan maka, peran yg berjalan dgn dinamika budaya setiap daerah akan berlainan. Seperti contoh di Yogyakarta terjadi persoalan pemotongan kayu yg dipakai untuk masa tak berlaku pada kehidupan insan.
Hal ini, tentunya perbedaan agama mengenai toleransi perlu diketahui dgn relasi sosial penduduk , tanpa terkecuali ada keterkaitannya perihal metode sosial budaya yg berlawanan. Perbedaan, dlm hal ini bukan hambatan untuk dimengerti dgn berbagai aspek kebudayaan masing-masing.
Karena, dlm hal ini dinamika sosial penduduk akan terlihat dgn aneka macam budaya yg dikenali dgn tata cara sosial mereka dengan-cara budaya. Maka, kekerabatan toleransi antarumat beragama merupakan salah dr bab dr sistem sosial yg perlu dibangun kembali di masyarakat.
Faktor apa saja yg bisa mensugesti hal ini, maka seperti faktor sosial, budaya, serta ekonomi yg berlangsung dlm suatu penduduk yg dikenali dgn hubungan sosial mereka dengan-cara berbeda. Maka, di sebuah penduduk akan tampak berbeda sekali kalau tak diawali dgn berbagai ragam beda dlm sebuah penduduk .
Apa yg menjadi bagian dr suatu pembangunan maka, diperlukan pada penduduk dlm setiap sistem sosial dgn aneka macam keperluan masyarakat. Untuk itu, berbagai sosial masyarakat hal ini menjadi faktor yg memiliki metode budaya penduduk .