Periode Penjajahan Jepang Di Indonesia

Tahun 1942, Jepang melaksanakan penaklukan terhadap Asia Tenggara. Memasuki Nusantara, Jepang menyampaikan pemberian pada penduduk, yakni faksi Sumatera untuk melakukan revolusi & serangan pada pemerintah kolonial Belanda. Belanda yg sebelumnya sudah diduduki oleh Nazi Jerman pada permulaan Perang Dunia II, karenanya kalah & menetapkan untuk mengalah. Dengan demikian, pada tahun inilah Jepang mulai melakukan penjajahan di Indonesia. Tiga setengah tahun selanjutnya, penjajahan Jepang rampung, tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945, yaitu hari dibacakannya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno & M. Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Kekuasaan Jepang di Indonesia

Secara resmi Jepang sudah menguasai Indonesia sejak 8 Maret 1942 tatkala Panglima Tertinggi Pemerintah Hindia Belanda mengalah tanpa syarat di Kalijati, Bandung. Jepang berhasil menduduki Hindia-Belanda dgn tujuan untuk menguasai sumber-sumber alam, khususnya minyak bumi, guna mendukung potensi perang Jepang serta mendukung industrinya. Jawa dijadikan selaku sentra penyediaan seluruh operasi militer di Asia Tenggara, & Sumatera menjadi sumber minyak utama.

Artikel Terkait:

Jepang tanpa banyak menemui perlawanan sukses menduduki Indonesia. Bahkan, bangsa  Indonesia menyambut kehadiran bala serdadu Jepang dgn perasaan bahagia & bangga alasannya berpikir Jepang telah membebaskan bangsa Indonesia dr belenggu penjajahan kolonial Belanda.

Pada awal pergerakannya, pemerintah militer Jepang bersikap baik kepada bangsa Indonesia dgn mengaku sebagai kerabat renta bangsa Indonesia. Tetapi balasannya sikap baik itu berubah setelah sekian waktu Jepang menduduki Indonesia. Apa yg ditetapkan pemerintah Jepang seolah mendukung kemerdekaan Indonesia. Padahal bahwasanya Jepang berlaku demikian demi kepentingan pemerintahannya yg pada dikala itu sedang menghadapi perang. Apalagi sesudah Jepang mengetahui keinginan yg besar dr Indonesia untuk meraih kemerdekaan, mereka mulai menciptakan propaganda-propaganda untuk menaruh kepercayaan pada hati bangsa Indonesia. Jepang pun terlihat seperti memihak pada kepentingan bangsa Indonesia.

Untuk memengaruhi masyarakat Indonesia, agar mau membantu Jepang maka Jepang melakukan berbagai cara antara lain sebagai berikut:

  1. Mendera merah putih diizinkan berkibar.
  2. Lagu Indonesia Raya diizinkan untuk dinyanyikan.
  3. Bahasa Indonesia diizinkan digunakan sebagai bahasa pengirim .
  4. Mendirikan banyak sekali organisasi.

Selain upaya-upaya berlaku elok, Jepang pula membentuk organisasi yg akan memperkuat kepercayaan Indonesia bahwa Jepang berada di pihaknya. Organisasi-organisasi tersebut antara lain:

  1. Gerakan Tiga A, merupakan organisasi pertama yg didirikan Jepang pada 29 April 1942 yg dipimpin oleh Mr. Syamsuddin.
  2. Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) atau Majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi) dibuat pada 22 November 1943, dibawah pimpinan K.H Hasyim Asy’ari, menjadi organisasi Islam yg diresmikan oleh Jepang.
  3. Putera (Pusat Tenaga Rakyat), didirikan pada 1 Maret 1942. Organisasi ini dipimpin oleh empat serangkai, yakni Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, & K.H. Mas Mansyur.
  4. Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa), didirikan pada 8 Januari 1944. Organisasi ini dipimpin oleh pejabat-pejabat Jepang.

Propoganda populer yg diusung Jepang yakni gerakan tiga A. Propoganda gerakan tiga A tersebut yakni:

  1. Jepang pelindung Asia
  2. Jepang pemimpin Asia
  3. Jepang cahaya Asia

Pada permulaan gerakan tiga A dikenalkan pada masyarakat Indonesia, terlihat bahwa pemerintah Jepang prospektif kemerdekaan bagi Indonesia. Tetapi gerakan Tiga A hanya bertahan sementara. Penyebabnya yakni kurangnya simpati masyarakat Indonesia kepada gerakan itu. Sebagai gantinya, pemerintah Jepang menawarkan kerja sama yg menarik, yakni membebaskan pemimpin-pemimpin Indonesia yg ditahan Belanda, mirip Ir. Soekarno, Drs. Moch. Hatta, Sutan Syahrir & lain-lain.

Pengalaman dr penjajahan Jepang di Indonesia sangat bermacam-macam, tergantung di mana penduduk itu tinggal & bagaimana status sosial orang tersebut. Jika tinggal di tempat yg berkepentingan dlm perang, akan mendapat siksaan, yg wanita akan dijadikan budak seks, penahanan liar atau asal-asalan, menyampaikan hukuman mati, hingga kejahatan perang yang lain. Orang Belanda & campuran Indonesia-Belanda ialah target utama dlm penguasaan Jepang.

Sebagai negara imperialis baru, Jepang memerlukan bahan-bahan mentah untuk memenuhi keperluan industrinya & pasar bagi barang-barang industrinya. Mereka mampu memenuhi industri dgn mengolah tanah atau kawasan jajahan itu. Demikianlah jelasnya tujuan kehadiran bala prajurit Jepang ke Indonesia. Mereka ingin menanamkan kekuasaannya, dgn kata lain untuk menjajah Indonesia.

Jepang kian jelas menjajah Indonesia sehabis sumber-sumber ekonomi diatur dengan-cara ketat oleh pasukan Jepang. Pengontrolan ini dilakukan untuk kepentingan perang & pertumbuhan industri Jepang. Cara-cara yg mereka kerjakan adalah:

  1. Mengadakan romusha. Tidak sedikit para perjaka yg ditangkap & dijadikan romusha. Romusha ialah tenaga kerja paksa yg diambil dr para perjaka & petani untuk melakukan pekerjaan paksa pada proyek-proyek yg dikembangkan pemerintah pendudukan Jepang. Banyak rakyat kita yg meninggal tatkala menjalankan romusha, sebab biasanya mereka menderita kelaparan & aneka macam penyakit.
  2. Para petani diawasi dengan-cara ketat & hasil-hasil pertanian mesti diserahkan pada pemerintah Balatentara Jepang.
  3. Hewan peliharaan penduduk dirampas dengan-cara paksa untuk diiris guna menyanggupi keperluan konsumsi perang.

Selain itu, Jepang memberlakukan sistem kerja paksa atau romusha untuk membangun jalan, jembatan, dan lapangan udara. Mereka tak hanya dipekerjakan di dlm negeri tetapi pula dikirim ke Malaysia, Vietnam, Myanmar, & Thailand. Mereka melakukan pekerjaan tanpa upah & tanpa kuliner yg cukup. Meskipun Jepang hanya berkuasa selama tiga setengah tahun di Indonesia, namun beban penderitaan yg dinikmati penduduk Indonesia mirip dijajah ratusan tahun.

Artikel Terkait:

Pada tahun 1943, Jepang memerlukan embel-embel serdadu untuk membantunya melawan kekuatan Amerika & sekutunya karena prajurit Jepang sendiri mulai terdesak. Hal tersebut mendorong Jepang untuk memberikan latihan kemiliteran. Jepang berharap organisasi kemiliteran yg sudah dibentuk akan dapat membantu Jepang melawan sekutu. Organisasi kemiliteran yg dibentuk Jepang, di antaranya selaku berikut.

  1. Seinendan (Barisan Pemuda), beranggotakan pemuda berusia antara 14-22 tahun.
  2. Keibodan (Barisan Pembantu Polisi), beranggotakan perjaka berusia 26-35 tahun.
  3. Heiho (Pembantu Prajurit Jepang), anggota Heiho ditempatkan dlm kesatuan tentara Jepang sehingga bannyak dikerahkan ke medan perang.
  4. Pembela Tanah Air (PETA), dibuat pada 3 Oktober 1943. Calon perwira PETA menerima pelatihan di Bogor. Tujuan didirikannya PETA yaitu untuk mempertahankan wilayah masing-masing.
  5. Fujinkai (Barisan Perhimpunan Wanita), Suishintai (Barisan Pelopor), Jibakutai (Barisan Berani Mati),
  6. Seinentai (Barisan Murid Sekolah dasar), Gakukotai (Barisan Murid Sekolah & Lanjutan), & Hizbullah (Organisasi perjaka-pemuda Islam yg dididik militer).

Menyerahnya Jepang Pada Sekutu

Amerika Serikat membalas serangan Jepang dgn menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima, Jepang pada 6 Agustus 1945. Berikutnya, pada 9 Agustus 1945, Amerika Serikat melakukan pengeboman lanjutan di kota Nagasaki, Jepang. Jepang mengabarkan bahwa pasukannya berada di ambang kekalahan. Jepang lalu berjanji akan segera menghadiahkan kemerdekaan pada Indonesia.

Pada 15 Agustus 1945, Jepang menyatakan menyerah pada Sekutu. Setelah mendengar kabar menyerahnya Jepang, golongan muda Indonesia segera mendesak golongan renta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Para pejuang kemerdekaan Indonesia telah melaksanakan persidangan-persidangan BPUPKI (tubuh bentukan Jepang untuk merencanakan kemerdekaan Indonesia), hanya pernyataan proklamasi saja yg belum dikerjakan.

Bahkan, pada 16 Agustus 1945, PPKI (panitia yg melanjutkan tugas BPUPKI) menggagalkan persidangan karena adanya desakan dr kelompok muda untuk secepatnya memerdekakan Indonesia. Tanggal 17 Agustus 1945, sehabis melalui peristiwa-peristiwa bersejarah demi meraih kemerdekaan, risikonya Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Dengan demikian berakhirlah penjajahan Jepang di Indonesia.

  Wehrkreise merupakan salah satu strategi pasukan TNI dalam menghadapi Agresi Militer Belanda I.