Pada dasarnya perihal konflik rasial pada tahun 1998 yg terjadi di Jakarta, telah menuaikan berbagai masalah sosial di masyarakat, & pula Negara. Meskipun demikian, kesenjangan yg terjadi pada masyarakat tersebut intinya, ada terletak pada setiap individu, komunitas, serta berbagai elemen yg terkait mengenai hal tersebut.
Konflik rasial yg terjadi salah satunya, SARA merupakan salah satu pertentangan dengan-cara biasa dibuat oleh insan itu sendiri tanpa terkecuali. Karena, adanya kesenjangan sosial pada masyarakat dengan-cara umum. Tidak dapat dikesampingkan tatkala konflik etnik Tionghoa & Surakarta misalnya sudah terjadi dgn banyak sekali masalah terkait dgn identitas mereka.
Untuk menjaga duduk perkara konflik tak berada pada problem sosial, maka banyak sekali hal terkait dgn dasar sistem budaya sosial pada penduduk dengan-cara khusus. Persoalanya, hanya pada kewarganegaraan, mungkinkah hal ini terjadi ? bagaimana dgn suku yang lain.
Dengan berbagai duduk perkara konflik yg terjadi pada penduduk dengan-cara biasa , pula terjadi disebagian daerah salah satunya Kalimantan Tengah. Konflik etnik salah satunya, akan berbeda jikalau krisis yg berlangsung terjadi tatkala itu di Jakarta.
Berbagai masalah tersebut, memungkinkan berlangsungnya penduduk disana yg terjadi dgn banyak sekali relasi masyarakatnya.