Penduduk kota memiliki tingkat kehidupan yg berlainan dgn pedesaan, dlm hal ini berlawanan dgn berbagai cara buatan yg mereka alami. Jika adanya perbedaan pandang perihal citra adanya ekonomi antara penduduk kota dgn perbedaan penduduk pedesaan. Maka, mampu dibayangkan penduduk kota dgn tingkat kesejahteraan dengan-cara merata.
Perkembangan ekonomi kota termasuk luas adanya pusat industri contohnya, dapat dinilai dr hasil migrasi dr Desa. Yang pastinya berawal dr situsi kondisi yg terjadi di Desa, dgn demikian melonjak dengan-cara dratis penduduk kota.
Ketimpangan ini, kemudian timbul sebuah kebijakan ekonomi yg menjadi perhatian dgn aktivitas yg berskala besar & kecil seperi perjuangan-usaha yg dilaksanakan penduduk urban saat ini. Dengan dilema perkara perkotaan maka timbul yg diketahui sebagai ekonomi kekinian yg bersifat bimodal, dimana ada dua bagian yakni sector pasar & sector perencanaan.
Baca Juga : Tujuan Adanya Sosiologi Ekonomi Masyarakat
Kemudian didukung dgn berbasis teknologi, dimana terdapat sumber nilai ekonomi yg mampu mendukung peluang terhadap kegiatan yg ada dimasyarakat. Hal tersebut, maka dikenal sebagai pergantian sosial yg bekerjasama dgn faktor ekonomi.
Pandangan ini, dapat dipahami selaku bab dr sistim ekonomi perkotaan yg harus diketahui dgn adanya urbanisasi yg berjalan. Secara singkatnya, banyak sekali keperluan yg diharapkan terdapat diperkotaan selaku basis ekonomi.