Perspeksi Evolusionis Sebagai Pengerak Proses Perkembangan

Secara biasa pada penduduk sosial untuk dapat memahami bagaimana proses perspeksi yg diketahui selaku bab dr proses kemajuan dr sebuah tingkat yg bersahaja kearah tingkat yg kompleks, & maju dengan-cara lazim orang akan merumuskan selaku bab proses pertumbuhan dr masyarakat tradisional kearah masyarakat modern.
Proses kemajuan hal tersebut merupakan tahap tertentu yg dipandang memiliki sifat-sifat yg unviversal. Contoh : Masyarakat Desa biasanya dipandang selaku penduduk yg masih belum maju, tradisional. Dengan persepsi evolusionis yg bertilak dr pemikiran bahwa masyarakat akan berkembang maju yg kemudian akan kearah sifat perkotaan.
Dari hal tersebut, maka dapat dipahami selaku proses evolusionis dgn tahapan interaksionis, pertentangan, & fungsionalis. Maka, dr itu dgn memusatkan perhatian pada interaksi antara orang yg satu dgn yg lain. Hubungan suatu dlm arti relation mampu bersifat pasif & normatif saja.
Karena dlm hal ini suatu interaksi yakni hubungan yg aktif, timbale balik, & saling mensugesti antara pihak-pihak yg terlibat. Maka, dapat dipahami bagaimana proses perkembangan suatu evolusionis dlm sebuah penduduk menurut tahapan perkembangan.
Dengan sifat yg demikian, maka pemaknaan yg sama kepada sesuatu hal yg merupakan symbol dgn kalangan besar & absurd, sekalipun interaksi bergotong-royong pula terjadi dlm korelasi antar organisasi, asosiasi, ataupun lembaga. Misalnya, dlm hal ini pasrtisipasi petani Desa berdasarkan pengertian ilmiah penduduk Desa.
  Pemikiran Tokoh-Tokoh Postmodernisme