Perspektif Dialektis Masalah Dunia Ketiga

Pada masa menapaki dunia ketiga, Bank Dunia tentunya mempunyai program yg baik, untuk memperlihatkan pengetahuan pada petani, & itu merupakan nilai lebih dr sistem pembangunan sosial di masyarakat dgn seksama.
Demikian, hal ini dgn banyak sekali upaya yg dihasilkan oleh perusahaan multinasional yg dibeli & hasil proses kelas utama di pedesaan. Selanjutnya buruh tani pulang kerumah & dirumahnya berlangsug dgn hubunagan sosial feodal dgn keluarganya.
Seluruh penjelasan hal ini dapat dikenali dgn aneka macam upaya manusia dlm mengetahui tata cara pembangunan Dunia Ketiga, utamanya dlm hal petani dgn banyak sekali pengetahuan yg mereka terima sesuai dgn pembangunan yg menciptakan struktural proses ekonomi, politik & kultural, di Dunia ketiga yg membentuk konsep pembangunan.
Karena, dlm hal ini dgn banyak sekali tugas sistem sosial politik yg merupakan salah upaya Negara dlm merencanakan tata cara buatan mereka dgn baik. Implikasi pemahaman perihal kelas yg deterministik akan dimengerti dgn dasar dr perubahan sosial yg terjadi.
Atas dasar itu, berbagai hal terkait dgn tata cara pembangunan yg disiapkan sebagai dasari dr masalah kelas. Sementara itu, mereka yg memiliki tugas serta kekayaan yg disebut dgn kelas bahwa & prolektar.
Maka, pandangan kelas yg dicita-citakan adalah sama rasa & sama rata. Terkadang persepsi ini, merupakan salah satu bab yg dipraktekan pada Negara Uni Sovyet, & beberapa Negara yg menafsitkan teori kelas.
Sebagai persepsi dlm hal ini, dgn berbagai problem kelas yg berujung pada metode pembangunan sosial di penduduk kerapkali dgn banyak sekali problem dinamika kelas terhadap banyak sekali hal terkait perubahan sosial atau proses masyarakat.