Kelompok sosial dalam masyarakat adalah entitas sosial seperti lembaga sosial budaya kekuasaan dan stratifikasi. Dinamika ini terjadi karena manusia berinteraksi antar individu sebagai makhluk sosial. Interaksi ini menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya.
Perubahan sosial budaya dalam masyarakat merupakan proses yang berkesinambungan dan perubahan serta perkembangan sosial budaya berbeda-beda antar kelompok sosial. Ada kelompok masyarakat yang kondisi sosial budayanya berkembang sangat pesat sedangkan yang lain berkembang lebih lambat. Masyarakat perkotaan yang dikenal sebagai masyarakat modern sedang mengalami perubahan budaya yang cepat dan disebut dinamis. Faktor penyebab terjadinya perubahan sosial budaya adalah faktor eksternal dan faktor internal.
1. Pengertian Perubahan Sosial Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah beberapa pengertian dari perubahan sosial.
a. Menurut Kingsley Davis
Perubahan sosial mengacu pada perubahan dalam struktur dan fungsi masyarakat.
b. Menurut Mac Iver
Perubahan sosial mengacu pada perubahan hubungan sosial atau perubahan proporsi hubungan sosial.
c. Menurut Gillin and Gillin
Perubahan sosial adalah perubahan kondisi geografis budaya material perubahan komposisi kelompok ideologis penyebaran gagasan dalam masyarakat atau perubahan cara hidup yang diterima karena penemuan-penemuan baru.
d. Menurut Selo Soemardjan
Perubahan sosial mengacu pada perubahan lembaga-lembaga sosial dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi struktur sosial termasuk nilai-nilai sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Berdasarkan konsep tersebut dalam perubahan sosial adalah perubahan struktur dan fungsi sosial.
Contoh: Perubahan struktur meliputi perubahan hierarki sosial dan perubahan status sosial
seperti suami tinggal di rumah dan ibu bekerja. Di sini ada perbedaan antara tindakan ayah dan tindakan ibu. Di sini fungsi ibu berubah dengan fungsi ayah.
2. Teori Perubahan Sosial
Ada dua jenis teori perubahan sosial: teori siklus dan teori perkembangan. Dua teori perubahan sosial akan dibahas dalam penjelasan berikut.
a. Teori Perkembangan/Teori linier
Menurut teori ini perubahan sosial bersifat linier atau bergerak menuju suatu titik kepentingan tertentu. Pendukung teori ini berpendapat bahwa perubahan sosial dapat direncanakan atau dibawa ke tujuan tertentu. Masyarakat berkembang dari masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern yang kompleks. Menurut teori ini sifat perubahan sosial dapat digambarkan seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Pendekatan teori linier dikembangkan oleh sosiolog abad ke-18 dengan munculnya Pencerahan di Eropa yang berusaha membuat masyarakat lebih progresif. Teori linier dapat dibagi menjadi dua bagian teori evolusi dan teori revolusi. Teori evolusi melihat perubahan bertahap sedangkan teori revolusi melihat perubahan drastis.
Menurut teori evolusi masyarakat berangsur-angsur berevolusi dari masyarakat kuno yang tradisional dan ketat ke masyarakat modern.Teori ini juga terlihat dalam studi sosiolog Herbert Spencer, Emile Durkheim dan Max Weber. Sosiolog Inggris Herbert Spencer mengatakan bahwa setiap masyarakat melewati tahapan tertentu. Herbert Spencer mengembangkan teori evolusi Darwin untuk diterapkan dalam kehidupan sosial.
Herbert Spencer percaya bahwa yang kuat akan memenangkan perjuangan hidup yang lemah akan tertinggal dan masyarakat masa depan akan dipenuhi oleh orang-orang tangguh yang berjuang untuk hidup.
Emile Durkheim mengembangkan teorinya yang terkenal bahwa masyarakat berubah dari kesatuan mekanis menjadi kesatuan organik. Solidaritas mekanis adalah cara hidup tradisional di mana kohesi sosial terkait dengan ide-ide bersama. Solidaritas biologis di sisi lain adalah cara hidup di masyarakat yang lebih maju yang berakar pada perbedaan daripada persamaan. Proses membagi atau membagi masyarakat bekerja dengan cara yang berbeda.
Kita bisa melihat teori revolusioner dalam tulisan-tulisan Karl Marx sebagai seorang sosiolog. Karl Marx juga melihat perubahan linear tetapi revolusioner dalam masyarakat. Pada awalnya adalah masyarakat feodal kemudian menjadi masyarakat kapitalis revolusioner. Ia kemudian menjelma menjadi masyarakat sosialis-komunis puncak pembangunan masyarakat.
Max Weber menyatakan bahwa masyarakat berubah secara linier dari masyarakat mistik menjadi masyarakat rasional. Dari masyarakat tradisional yang turun-temurun menuju masyarakat modern yang rasional.
b. Teori Siklus
Teori siklus menyatakan bahwa perubahan sosial bersifat siklis yang artinya bergerak dalam suatu siklus. Menurut teori siklus perubahan sosial adalah sesuatu yang tidak dapat direncanakan atau diarahkan pada suatu titik tetapi bergerak dalam pola melingkar.
Perspektif teori siklus ini adalah bahwa perubahan sosial adalah fenomena yang berulang. Adanya perbandingan atau kesamaan antara apa yang terjadi sekarang dengan apa yang telah terjadi di masa lalu. Dalam model perubahan ini tidak ada proses perubahan sosial secara bertahap sehingga tidak jelas batasan antara gaya hidup tradisional dan gaya hidup primitif modern. Perubahan siklis adalah pola perubahan seperti spiral seperti yang ditunjukkan di bawah ini.
Seorang filsuf sosial Jerman Oswald Spengler berpendapat bahwa setiap peradaban besar mengalami proses pertumbuhan dan kemunduran dalam kelahirannya. Dan perubahan sosial muncul lagi. Sejarawan sosial Inggris Arnold Toynbee berpendapat bahwa sejarah peradaban adalah serangkaian siklus kemunduran dan pertumbuhan. Tetapi setiap peradaban memiliki kemampuan untuk meminjam dari budaya lain dan belajar dari kesalahan mereka untuk mencapai peradaban yang lebih tinggi. Contohnya adalah kemajuan teknologi dalam suatu masyarakat biasanya terjadi karena proses belajar dari budaya lain.
Realitas teori siklus ini dapat kita lihat dari realitas sosial saat ini. Misalnya dari perilaku busana busana dan gaya kepemimpinan politik. Misalnya saat berganti gaya pakaian kita sering melihat bahwa gaya pakaian terbaru terkadang meniru atau mengulang gaya pakaian lama.
Perubahan juga dapat dilihat di bidang politik dari waktu ke waktu. Kita sering menemukan ritual sosial yang dilakukan oleh para pemimpin suku kuno dilakukan oleh para pemimpin politik modern. Misalnya ritual yang diturunkan secara turun temurun.
3. Bentuk-bentuk Perubahan Sosial
Bentuk-bentuk perubahan sosial dan budaya adalah:
a. Perubahan yang Dikehendaki
Fase perubahan sosial dan budaya yang direncanakan oleh satu atau lebih agen perubahan.
Contoh: Pembangunan Rumah Sakit.
b. Revolusi
Perubahan yang cepat. Datang dari serangkaian perubahan kerangka terpenting dalam kehidupan masyarakat.
Contoh: Revolusi Industri di Inggris.
c. Perubahan Kecil
Perubahan elemen struktur sosial yang tidak berdampak langsung pada masyarakat.
Misalnya: mengubah cara Anda berpakaian dan pakaian Anda rambut Anda dll.
d. Perubahan Besar
Perubahan sosial dan budaya yang secara langsung mempengaruhi kehidupan masyarakat. Contoh: Modernisasi Industrialisasi Liberalisasi Globalisasi.
e. Evolusi
adalah perubahan jangka panjang yang dibentuk oleh serangkaian perubahan kecil yang saling terkait dan berinteraksi. Contoh: Evolusi masyarakat agraris menjadi masyarakat industri.
f. Perubahan yang tak Dikehendaki
Efek buruk dari perubahan sosial dan budaya dalam suatu organisasi. Sebagai contoh: Pembangunan fasilitas jalan menyebabkan sejumlah besar kecelakaan lalu lintas.
4. Faktor Penyebab Perubahan Sosial
Faktor-faktor yang membawa perubahan sosial dan budaya terbagi dalam dua kategori: faktor dalam masyarakat dan faktor luar masyarakat.
a. Faktor dari Dalam Masyarakat
Faktor yang ada di dalam masyarakat antara lain:
- Pertumbuhan penduduk menentukan perubahan pola pemukiman yang semula terfokus pada lingkungan keluarga berubah menjadi kekacauan yang berorientasi pada pekerjaan.
- Konflik dalam Masyarakat; Konflik antar kelompok sosial atau kelompok sosial dalam masyarakat membawa perubahan dalam masyarakat masing-masing. Contoh: Konflik berlatar belakang SARA dalam masyarakat yang majemuk merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
- Terjadi pemberontakan/revolusi. Pemberontakan/revolusi mengubah kepemimpinan politik negara dan kehidupan pemerintahan. Contoh: Pemberontakan G30 S/PKI 1965 membawa perubahan dalam sistem politik Indonesia dan larangan komunisme. dari Indonesia.
- Depopulasi; Penurunan penduduk mengakibatkan perubahan dalam masyarakat secara keseluruhan. Contoh: Perpindahan penduduk dari desa ke kota atau urbanisasi membuat sulitnya mencari tenaga kerja baru di pedesaan.
- Penemuan Baru, Proses perubahan sosial budaya utama yang terjadi selama periode waktu tertentu disebut inovasi atau penemuan. Inovasi yang menciptakan perubahan dibagi menjadi discovery dan invention. Discovery adalah penemuan unsur budaya baru termasuk alat dan gagasan yang diciptakan oleh orang/populasi. Invensi adalah penemuan baru yang diakui diadopsi dan diterapkan/digunakan oleh masyarakat.
- Peran nilai berubah. Nilai-nilai yang berubah menyebabkan perubahan dalam masyarakat misalnya budaya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera) di Indonesia mampu mencegah pertumbuhan penduduk.
- Pengaruh tokoh-tokoh bersejarah dalam masyarakat yang terus berubah seperti pengaruh Nabi Muhammad untuk umat Islam di seluruh dunia.
b. Faktor dari Luar Masyarakat
Faktor di luar masyarakat antara lain sebagai berikut:
- Pengaruh lingkungan Sifat alam yang subur dan tandus memiliki pengaruh yang berbeda terhadap tingkat kesejahteraan manusia. Contoh: Dampak terhadap masyarakat petani di Sukoharjo sebelum dan sesudah pembangunan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri.
- Pengaruh budaya dari masyarakat lain dapat berdampak positif dan negatif terhadap hubungan budaya antar masyarakat. Contoh: Hubungan antara budaya Indonesia dan budaya Barat. Pengaruh positif berupa perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengaruh negatif berupa pandangan barat masyarakat Indonesia.
- Perang. Perang telah membawa perubahan negatif dalam semua aspek kehidupan manusia misalnya: perang di Rusia dan ukrania tahun 2022 yang menyebabkan krisis pangan dunia dan kenaikan inflasi yang cukup tinggi.
5. Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial
a. Faktor Pendorong Perubahan
1) Keinginan untuk menghormati dan meningkatkan hasil karya orang lain.
2) Penyimpangan, yaitu toleransi terhadap penyimpangan selama tidak dimaafkan/dilanggar.
3) kontak dengan budaya lain.
4) Sistem pendidikan formal lanjutan.
5) Sistem terbuka dalam masyarakat.
6) populasi yang beragam;
7) Ketidakpuasan masyarakat dalam beberapa bidang kehidupan.
8) Arah masa depan.
9) Optimisme dalam hidup.
b. Faktor Penghambat Perubahan
1) Ini mempengaruhi ketakutan akan perubahan dan integrasi budaya.
2) Sikap tertutup dan buta terhadap hal-hal baru.
3) Kurangnya komunikasi dengan masyarakat lain.
4) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terlambat.
5) Sikap masyarakat yang fatalistik (pasrahan).
6) Kepentingan individu yang mementingkan diri sendiri sangat tertanam dalam diri pencari perubahan.
7) Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis.
8) Hambatan dari faktor adat atau kebiasaan.
9) Sikap pesimis dalam hidup.
Kesimpulan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berperan besar dalam perubahan sosial. seperti adat istiadat, kebiasaan, gaya hidup dan cara berpikir manusia.