Sepertinya perihal minoritas & secara umum dikuasai tak cuma terjadi di Indonesia, sebut saja di Negeri Tetangga yg menjadi kepingan dr kelompok manusia yg menjadi jaksa agung. Persoalan politik untuk mencapai masalah perselisihaan antara keluarga kerajaan Negeri Jiran tersebut.
Berhubung, PM masih dlm perombakan oposisi yg menjadi keputusan pula di Parlemen, bangku mana yg paling banyak. Gonjang ganjing terus, Pengumuman itu dibarengi hal yg tak pernah terjadi semenjak Malaysia merdeka: raja mengundurkan diri. Muhammad V mundur pada Januari 2019 atau dua tahun sebelum masa jabatannya selsai.
Dalam hal ini tentang berbagai dilema politik disana, akan melibatkan aneka macam hubungan politik, apa yg menawan dlm hal ini, tentang Mahathir menyebut Malaysia bukan monarki otoriter & rakyat yg berhak menetapkan siapa menteri besar di negara potongan, mirip Johor.
Memungkinkan kah, Mahathir lengser ?, acap kali politik antar kerajaan akan menyebabkan konflik dgn banyak sekali keterkaitannya denga keluarga kesultanan. Itu tak bisa disangkal kembali, alasannya memang apa yg menjadi pembahasan pastinya perebutan dingklik, & lain-lain.
Baca Juga : Garis Depan Demokrasi
Tentunya dlm hal ini, yg berafiliasi dgn sistem politik disana, yg berstatus kerajaan. Sering kali, apa yg dilansir dr Koran Inggris, The Guardian, melalui tajuk rencana pada edisi 3 Maret 2020 menyebut penunjukan Muhyiddin selaku kudeta oleh kerajaan. Sebab, Istana memindah pemerintahan hasil pemilu ke pemerintahan yg disokong oleh pihak kalah dlm pemilu