Sejarah Berdirinya Freeport Indonesia Semenjak Tahun 1967

Papua adalah propinsi paling luas di Indonesia & terletak di sebelah timur pulau Papua yg merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah Greenland. Papua kemudian berganti nama menjadi Irian pada tahun 1946, yg mempunyai arti Ikut Republik Indonesia Anti Nederland. Pada mulanya Papua berada di bawah kekuasaan Belanda hingga dilakukannya Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) pada tahun 1969 kemudian Papua diakui dengan-cara internasional sebagai serpihan dr negara Indonesia.

Pada tahun 2003 wilayah Papua dibagi menjadi dua propinsi oleh pemerintah yakni potongan timur dgn nama Propinsi Papua & serpihan barat dgn nama Propinsi Irian Jaya Barat yg kembali berganti nama Papua Barat setahun kemudian. Selain hutan tropis, kayu & keindahan alamnya termasuk ragam tanaman & fauna tropis di sana, Papua dikenal mempunyai sejumlah kekayaan alam berupa batu gamping, lempung & sumber daya mineral yg nilainya sungguh tinggi berbentukminyak bumi di Sorong & tembaga serta emas di Pegunungan Grasberg bagian tengah.

Awal Mula Sejarah Berdirinya Freeport di Papua

Sejarah Berdirinya FreeportKekayaan alam mineral Papua yg sungguh berguna menciptakan banyak pihak gila berupaya untuk turut menangguk laba dr hal tersebut. Salah satunya yakni PT. Freeport yg merupakan perusahaan pertambangan asal Amerika yg sudah melakukan penambangan pada kekayaan alam di Papua semenjak puluhan tahun lalu. Sejarah Freeport di Indonesia dimulai dr inovasi sumber daya alam berupa tambang emas & tembaga oleh orang gila. Tambang emas & tembaga Papua ditemukan melalui penjelajah orang ajaib di Papua, yakni Jean Jacques Dozy seorang kepala mahir geologi minyak & bumi di Nedrlandsche Nieuw Guinea Petroleum Maatschappij (NNGPM). Dozy kemudian memperoleh penggalan dr pegunungan yg dinamai Erstberg yg mengandung bijih dlm jumlah sungguh besar sehingga tak ada batuan lain disana kecuali berbentukbijih.

  Sejarah Kejadian Malari 1974 Periode Orde Gres

Dua kilometer dr situ, Dozy & mitra – kawannya mendapatkan Gerstberg yg digambarkan sebagai daerah penyimpanan emas terbesar di dunia. Contoh batuan yg dibawa Dozy kemudian dianalisa & dibentuk laporannya yg diterbitkan pada Jurnal Geologi Leiden pada 1939. Laporan ekspedisi Dozy & teman – temannya kemudian tertimbun lantaran terjadi perang dunia II. Kemudian laporan tersebut didapatkan oleh perusahaan tambang asal Amerika, yaitu Freeport Sulphur. Pada tahun 1959 terjadi konferensi antara Forbes Wilson, administrator eksplorasi Freeport Sulphur Company & Jan Van Gruisen, Managing Director Oost Maatchappij yg memberikan isu tentang laporan Dozy tersebut.  Oost Matschappij yakni perusahaan Belanda yg menambang batu bara di Kalimantan Timur & Sulawesi Tenggara. Pertemuan tersebut menghasilkan ekspedisi Freeport ke Ertsberg.

Penjelajahan yg dipimpin oleh Wilson tersebut menciptakan penemuan berupa perkiraan cadangan 33 juta ton bijih besi & 2,5 persen kandungan tembaga. Namun untuk menerima keuntungan dr hal tersebut, Freeport masih memerlukan izin dr pemerintah Indonesia & kepastian akan investasi mereka. Sayangnya pada periode yg sama, Indonesia sedang mengalami kesemrawutan politik di banyak wilayah, mulai dr terjadinya perang untuk perebutan wilayah Papua Barat hingga insiden G 30 S PKI pada tahun 1965. Saat itu presiden Soekarno pula sangat menentang penanaman modal ajaib di Indonesia, & menilai bahwa kaum kapitalis Barat yakni agen – biro penjajahan gaya gres. Banyak organisasi yg terbentuk pada dikala ini, ketahui pula tentang sejarah PKI,  sejarah perhimpunan Indonesia, sejarah gerindo, & sejarah berdirinya APEC.

Jalan Mulus Freeport di Zaman Soeharto

Gonjang ganjing politik di Indonesia menjadikan presiden Soekarno diturunkan dr jabatannya pada tahun 1965. Kekuasaan sebagai pemimpin negara berpindah dengan-cara berangsur pada Jenderal Soeharto, seorang Jenderal dr Angkatan Darat lewat Surat Perintah Sebelas Maret 1966. Pergantian pemimpin negara inilah yg memuluskan jalan untuk Sejarah Berdirinya Freeport memasuki tanah Papua, sebab Soeharto bukanlah pemimpin negara yg anti pada modal ajaib. Saat itu Soeharto yg merupakan Ketua Presidium Kabinet memprakarsai UU no. 1 tahun 1967 mengenai penanaman modal aneh.

  Sejak mendarat di Banten pada 1596, para pedagang Belanda terlibat persaingan

Setelah pertanggung tanggapan presiden Soekarno ditolak oleh MPRS, Soeharto kemudian ditunjuk menjadi pejabat presiden. Salah satu langkah awal yg dilakukannya yg berefek besar pada ekonomi negara  yakni perlindungan persetujuan karya pada 7 April 1967 pada Freeport selama 30 tahun, terhitung semenjak masa operasional Freeport pada 1973. Pada tahun 1991 atau tiga tahun sesudah mulainya eksploitasi Grasberg, PT.Freeport Indonesia kembali menjalin perjanjian karya II dgn pemerintah yg berlaku selama 30 tahun pada 2021 & adanya kemungkinan perpanjangan selama 2 x 10 tahun hingga 2041.  Ketahuilah pula beberapa partai yg bangun di Indonesia, antara lain sejarah parindra Partai Indonesia Raya, sejarah  PNI Partai Nasional Indonesia & sejarah Indische Partij.

Eksplorasi Grasberg oleh Freeport

Freeport bergabung dgn McMoran pada tahun 1980, yakni perusahaan eksplorasi minyak & gas sehingga berganti nama menjadi Freeport McMoran & membawahi Freeport Indonesia sebagai anak perusahaan. James Robert Moffett yg ditunjuk menjadi pimpinan Freeport McMoran, menyuruh peningkatan eksplorasi pada seluruh jajaran Freeport Indonesia untuk mengambil alih cadangan Erstberg yg diperkirakan akan habis pada 1987. Sampai tahun 1989 bijih – bijih dr Ertsberg dialirkan ke kapal – kapal pengangkut melalui pipa sepanjang 115 km. Erstberg menciptakan 32 juta ton bijih sebelum habis.

Eksplorasi tersebut memperoleh bahwa Grasberg berlainan dgn puncak – puncak gunung yg mengelilinginya. Grasberg yg mempunyai ketinggian lebih rendah dibandingkan puncak lain, semestinya memungkinkan tumbuhnya pepohonan besar, tetapi pada kenyataannya yg mampu tumbuh di atas permukaan tanah cuma semacam rumput garang. Kondisi vegetasi yg berbentukanomali inilah yg dicari oleh para geolog Freeport. Kemudian didapatkan bahwa penyebabnya yaitu tanah yg bersifat asam yg merupakan hasil proses alam kepada adanya mineral – mineral yg mengandung tembaga & emas.

  Demokrasi : Pemilu Yang Berlangsung Ketika Demokrasi Liberal

Setelah itu mulai dilaksanakan pengeboran di Grasberg pada lima titik yg berawal dr serpihan puncak gunung. Hasil pengeboran empat lubang pertama memperlihatkan adanya kadar emas & tembaga, tetapi tak ada kandungan endapan emas. Pengeboran ke lima adalah yg menunjukkan hasil paling signifikan. Hasil tersebut  berbentukpengeboran 591 meter lapisan bijih yg mengandung 1,69 persen kadar tembaga & kadar emas sejumlah 1,77 gram per tonnya. Eksploitasi Grasberg kemudian dimulai pada tahun 1988. Tercatat bahwa pada 1995 cadangan Grasberg meraih 40,3 miliar pon tembaga & pula sejumlah 52,1 juta ons troy cadangan emas, yg mempunyai arti bahwa eksploitasi Grasberg menciptakan cadangan Freeport meningkat sebanyak dua kali lipat.

Tambang Bawah Tanah Freeport

Cadangan emas & tembaga di area penambangan terbuka Grasberg akan habis pada 2017. Maka Freeport beralih melanjutkan eksplorasi pada tambang bawah tanah. Ketiga tambang bawah tanah Freeport yaitu Deep Ore Zone (DOZ) sejak 2010 berupa bijih tembaga, emas & perak sebanyak 60-80 ribu ton bijih perhari, Big Gossan yg produksinya tak banyak & selektif, & Deep Mill Level Zone (DMLZ) yg dibuka pada September 2015. Pada awalnya Freeport cuma memiliki konsesi untuk menambang seluas 10 ribu hektar wilayah saja, tetapi penemuan cadangan emas yg tak jauh dr Erstberg membuat diterbitkannya kontrak baru yg memungkinkan Freeport memperluas area penambangan hingga 2,5 juta hektar pada 1989. Hal ini menjadikan Freeport Indonesia & Papua sebagai salah satu tambang emas terbesar di dunia dgn buatan mencapai 1,44 juta ons pada 2011.