close

Sejarah Colosseum Di Roma Italia

Bangunan antik mengerikan yg justru didapuk selaku salah satu 7 keajaiban dunia yakni Colosseum. Sebuah bangunan yg terletak di kota Roma, Italia ini hingga sekarang menyimpan dongeng-dongeng mengerikan mengenai arwah-arwah gentayangan. Apakah anda suka dgn cerita horor & merasa berani menyimak kisah-kisah angker ? Jika iya  memiliki arti anda sedang berada di tempat yg sempurna.  Terus simak sejarahnya Colosseum beserta sejarah 7 bangunan keajaiban dunia yang lain berikut ini, ya.

Asal Mula Nama

Sebelum mengenal lebih jauh tentang sejarah Colosseum, kita harus mengenali asal seruan nama bangunan  fantastis ini. Asal mula penamaan gedung ini didasari oleh nama sebuah patung di area bangunan. Tinggi patung ini 40 meter atau dlm hitungan kaki setara dgn 130 kaki. Patung ini merepresentasikan Colossus, yakni bentuk ulang dr pengganti Nero. Nero sendiri ialah perwakilan Dewa Matahari orang-orang Roma yg dikenal dgn nama Sol. Mereka menambahkan mahkota matahari ke patung Colossus untuk menyempurnakan maknanya mewakili pengganti Dewa Matahari.

Nasib patung Colossus tak selalu sebaik tersohornya Colosseum. Semenjak patung Colossus dibentuk dr tembaga, benda tersebut dilebur lagi. Belum ada andal yg mampu menguak kenapa & bagaimana patung tersebut dileburkan. Sementara nama lain dr Colosseum ternyata sejarahnya tak sama.

Flavian Amphitheatre digelarkan ke bangunan lingkaran ini tanpa sejarah yg terperinci. Tidak ada mitos tersendiri mengenai siapa orang pertama yg memberi nama bertemateater tersebut. Di Italia sendiri ada nama lain lagi yg disematkan ke bangunan Colosseum, yakni Il Colosseo. Dalam bahasa Roma disebut ‘Le Colisee’ serta ‘El Coliseo’.

colosseumPembangunan Colosseum

Dulunya bangunan Colosseum merupakan arena gladiator. Ada bangunan amphiteater yg dipakai selaku tempat orang menonton pertunjukan. Dalam bahasa setempat, area ini disebut Flavian Amphiteatre. Memang pada abad-periode pertengahan, hampir seluruh bangsa di dunia sangat mengagungkan seni & pertunjukan. Tak heran bila ruangan amfiteaternya orang Roma sebesar Colosseum.

Pembangun pertama Colosseum adalah penguasa setempat, yakni Walikota berjulukan Vespasian tatkala Italia dipegang oleh Domitianus. Pengerjaannya tak langsung selesai dlm satu waktu. Akhirnya pembangun baru selesai pada waktu negeri tersebut dikuasai keturunannya, Titus.

Bangunan Colosseum sengaja dibangun untuk menyanggupi kebutuhan rakyat Roma akan sebuah amfiteater. Bangunan dgn arsitektur unik ala kebesaran Kerajaan Romawi ini mampu memuat 50.000 manusia di dalamnya. Ngomong-ngomong, selain termasuk 7 keajaiban dunia terkini, ternyata Colosseum tergolong pula ke dlm 60-an bangunan keajaiban yg datang dr periode pertengahan. Wuih, bagaimana ? keren kan ?.

Bangunan gladiator ini dipilihkan tempat strategis sebagai lokasi berdirinya. Ada bangunan besar pula yg letaknya berdekatan dgn Colosseum. Nero dgn nama Domus Aurea pernah luluh lantak akibat suatu bencana kebakaran hebat yg menyelimuti Kota Roma tahun 64 Masehi. Selepas kebakaran tersebut, tempat bekas keberadaaan Nero dibanguni istana. Jadilah Colosseum sekarang ini dekat dgn istana glamor.

Colosseum Mulai Berdarah

Seorang sejarahwan pengamat periode pertengahan menyebutkan bagaimana Colosseum diresmikan. Sebuah peristiwa yg pada masanya justru dianggap selaku pesta meriah mewarnai permulaan pembukaan gedung bagi orang biasa . 9.000 ekor binatang dr jenis binatang buas (wild animals) sengaja dibantai di Colosseum. Pastinya bayangan anda akan secepatnya merembet ke darah menggenang. Orang-orang Roma pada saat itu sudah menyiasati banjir darah dgn cara melapisi lantai Colosseum dgn pasir. Tujuannya agar darah binatang berjumlah ribuan yg disembelih dlm 100 hari tersebut tak kian meleber kemana-mana.

Setelah bangunan ini melalui hari-hari pelantikan yg mengerikan, alhasil Colosseum melakukan fungsinya. Pertunjukan yg ditayangkan di Colosseum bukan berbentukfilm sebagaimana kebiasaan kita menonton bioskop. Seni bagi rakyat Roma rupanya berselera unik. Sampai-sampai mereka lebih menyukai show yg ekstrim daripada yg bersifat romance ala drama percintaan.

Hewan yg dlm bahasa Italia disebut Venetaiones menjadi objek utama pertunjukan di Colosseum. Hewan-binatang ini sengaja dipertarungkan menghadapi para tahanan (noxii) yg sudah dijatuhi hukuman. Pertarungan-pertandingan antar tahanan jenis lain, antara munera atau gladiator & pertandingan-pertandingan lain selalu mengorbankan nyawa di salah satu pihak demi kemenangan pihak lainnya.

Kebiasaan mempertontonkan pertandingan berdarah selama ratusan tahun usang kelamaan menciptakan tumpukan daftar akhir hayat panjang di dlm Colosseum. Ada ribuan manusia & nyawa binatang-hewan bertenaga habis di dlm bangunan. Setelah itu, sepantasnya bangunan dgn sejarah berdarah lain, Colosseum dipenuhi kisah-cerita mistis yg berbau jerit kesedihan & peperangan.

Struktur Bangunan

Sebagai sebuah bangunan milik warga kota, badan bangunan Colosseum dirancang dgn ukuran besar. Tingginya meraih 48 meter, panjang 188 meter serta lebarnya 156 meter. Keseluruhan bangunan memiliki luas 2 hingga 5 hektar. Bisakah anda membayangkan luasnya sebuah bangunan untuk tempat menonton perkelahian antar makhluk hidup dgn besar tersebut?

Sangat tak mungkin penduduk pada masa tersebut tak mempunyai minat kepada pertunjukan. Jika memang mereka terpaksa menonton, tak mungkin pula penduduk Roma tak mempunyai kebiasaan beratmosfer kekerasan. Apalagi arena di Colosseum yang dibuat dr materi dasar kayu 86 meter x 54 meter, suatu ukuran yg tergolong besar. Lantainya pun masih ditutupi pasir sebagaimana warga menangkal bacin darah menyeruak tatkala pembukaan gedung.

Ada aspek lain yg menjadi pendapatkenapa Colosseum dibangun dgn bentuk bulat atau elips. Aneh kan ya ? tak mirip arena teater kebanyakan, justru lebih ibarat bentu stadion. Ternyata bentuk bangunan bulat yg diterapkan pada Colosseum bukan cuma bentuk seni arsitektur. Perancangnya tak mengharapkan pemain pertarungan kabur tiba-tiba & mendapatkan celah untuk berhasil melarikan diri ke serpihan sudut bangunan. Sementara itu, para penonton akan tetap aman dgn tetap menjaga jarak dgn arena utama pertarungan.

Susunan Tempat Duduk Colosseum

Tidak mirip bangunan stadion sepak bola di era modern ini, struktur banguna Colosseum mempunyai nilai filosofis tinggi yg mengalahkan bangunan kekinian. Rakyat Roma membangun Colosseum dgn banyak tingkatan tempat duduk. Tempat duduk di dlm Colosseum dibagi berdasar status & golongan seseorang di pergaulan sosial kemasyarakatan. Tak heran bila dunia masih menilai Colosseum selaku stadion fantastis sepanjang masa.

Penjuru terbaiknya ada di podium utama. Posisinya berada di tengah-tengah tempat duduk Kaisar Roma beserta keluarganya . Tempat ini dimengerti menghadap ke timur atau barat alasannya adalah disebutkan Kaisar & keluarga berada di utara & selatan podium. Ada banyak akomodasi embel-embel yg sengaja dibentuk khusus di tempat duduk pecahan ini. Mereka memberi tempat istirahat bebas & peti selaku wadah menyimpan harta berguna di area milik keluarga Kaisar.

Masih di tingkat sama dgn area keluarga Kaisar. Sebuah podium istimewa dibangun selaku tempat para senator Roman berorasi. Di sini mereka mendapat ruang yg lebih luas karena selain bebas menonton pertengkaran, mereka pula tak perlu berdesakan dgn penonton dr kalangan rakyat biasa. Setiap senator Roma sudah memiliki dingklik pribadi di tingkatnya masing-masing. Nama mereka bahkan belum hilang sama sekali ditelan usia bau tanah Colosseum. Namun jikalau senator kurang menyukai, mereka bebas menenteng kursi kesayangan mereka sendiri ke area duduknya. Betapa pribadi bukan?

Artikel Terkait :

Di bawahnya ada tingkat tempat duduk yg berjulukan maenianum primum. Tingkatan di bawah keluarga Kaisar Roma & para senator ini dipakai sebagai singgasana para darah biru Romawi. Di bawahnya lagi disebut tingkat maenianum secundum yg mempunyai tiga cuilan dlm satu tingkatan.

Bagian terbawah dr maeniaum secundum yaitu immum, yakni tempat duduk para konglomerat & priyayi berduit. Tingkat atasnya ada summum untuk rakyat biasa, naik lagi ada maenianum secundum in legnies. Inilah tingkatan paling hina di dlm Colosseum. Tempatnya yang dibuat dr kayu biasa. Sementara orang yg berada di sana bahkan tak menerima dingklik sebagai tempat duduk untuk melepas lelah. Hanya wanita rendahan saja yg mengisi kepingan tersebut.

Dengan adanya lapisan-lapisan tempat duduk di Colosseum, kita sudah mampu menilai kekerabatan sosial di Roma pada abad pertengahan. Perbudakan bukanlah sesuatu yg melanggar HAM, & bahkan perbuatan biasa di penduduk . Setelah sejarah HAM di dunia terjadi, barulah praktek-praktek tersebut dihapuskan dr kehidupan. Betapa sungguh menyengsarakan satu kelompok insan saja. Praktek penindasan & perbudakan hanyalah terjadi di zaman orang-orang kolot. Sekarang rakyat Roma sudah menyadari pentingnya mengakui HAM setiap insan.

Renovasi Colosseum

Perjalanan Colosseum dua tahun pertama masih murni dipakai sebagai area pertunjukan. Di lain segi, Walikota Vespasian mempunyai beberapa anak, yg termuda berjulukan Domitian. Anak pria Vespasian ini kemudian menggantikan posisi ayahnya. ia mengambil kebijakan penting yg kuat terhadap sejarah Colosseum.

Domitian membangun konstruksi bawah tanah Colosseum. Konstruksi yg dikenal dgn nama hypogeum ini mempunyai dua tingkat jalan yg saling berjumpa di bawah tanah. Bentuknya terowongan & kurungan. Para gladiator dgn hewan-hewan buas ditempatkan di sini sebelum pertandingan dimulai.

Ada banyak jebakan (trap) yg dipasang di sepanjang area bawah tanah Colosseum. Jebakan ini disebar di sana dgn tujuan menghalangi kemungkinan binatang buas lain tiba memasuki ruangan. Beberapa pintu sengaja dibentuk untuk mengamankan persenjataan prajurit Romawi yg sebagian disimpan ruang di bawah tanah ini.

Alih Fungsi Colosseum

Bangunan Colosseum masih dipakai sebagai tempat pertunjukan & mampu berfungsi normal hingga tahun 217 Masehi. Bangunan ini sempat tersambar petir. Namun kemudian diperbaiki di tahun 238 Masehi semoga pertunjukan gladiator tak berhenti terlalu lama. Perkelahian tak beradab ini baru berhenti sesudah kalangan Nasrani gereja yg taat berupaya menyudahi kebiasaan jelek tersebut. Usaha mereka tak langsung berhasil, namun dgn argumentasi kebanyaka korban nyawa, akhirnya perlahan-lahan kebiasaan gladiator bertarung mempertaruhkan nyawanya dapat dihilangkan.

Tidak mungkin pemerintah membiarkan saja bangunan yg sudah susah-sukar didirikan. Apalagi Colosseum termasuk bangunan besar pada masanya. Daripada menjadi bangunan kosong, jadinya Colosseum beralih fungsi menjadi tempat penyimpanan barang hingga tahun 524 Masehi. Selama masa kebermanfaatan ini, Colosseum mesti menghadapi dua petaka berbentukgempa bumi di tahun 442 & 508 Masehi.

Rupanya Roma, Italia di masa lalu menjadi kawasan langganan gempa bumi. Tercatat ada gempa bumi tahun 847 Masehi & 1349 Masehi yg melanda wilayah sekitar Colosseum hingga membuat bangunan ini mengalami kerusakan berat. Pemerintah kemudian mengalihkan lagi fungsi Colosseum menjadi benteng. Ada penambahan bangunan gereja yg didirikan di Colosseum. Hal ini memberikan pergantian watak penduduk Roma serta kebudayaannya sesudah mengalami kemajuan selama ratusan tahun.

Tidak Lagi Berdarah

Renovasi-renovasi Colosseum banyak dijalankan dgn menambah lapisan bangunan dgn bebatuan marmer. Bekas gempa bumi & kebakaran tak lagi menyisakan penampilan jelek bangunan Colosseum. Bahkan keluarga kaisar justru mengambili marmer dr Colosseum untuk membuat konstruksi Santo Peter’s Basilica serta bangunan Palazzi –semacam rumah khusus bagi keluarga kaisar Roma.

Tahun 1749 Masehi menjadi tahun penting bagi sejarah pemeliharaan Colosseum. Paus Benediktus XIV yg mempunyai efek kokoh bagi orang-orang Roma mengeluarkan perintah. Pimpinan tinggi orang Nasrani ini melarang penambangan di Colosseum.

Artikel Terkait :

Memasuki millenium kedua, ada protes-protes keras yg terjadi di Italia pada tahun 2000. Protes ini menuntut pembatalan hukuman mati supaya dipraktekkan di seluruh negara di dunia. Italia sendiri sudah mengakhiri kebijakan mengerikannya itu sejak tahun 1948. Lalu Colosseum terkait dgn kebijakan ini sebab orang-orang pemrotes tersebut menggunakan Colosseum selaku markas demonstrasi mereka.

Semenjak kaum demonstran tersebut melakukan aksinya di depan Colosseum, bangunan ini menjadi lambang penentangan kepada kapitalis. Penduduk Roma mengganti Colosseum dgn warna emas –sebelumnya Colosseum berwarna putih di malam hari. Penduduk lokal mempergunakan cahaya lilin & neon saja untuk merubah warna Colosseum hingga tak ada lagi hukuman mati di atas bumi.

  Sejarah Petra (Yordania)