Sejarah Hari Air Sedunia (22 Maret) – Un Water

Hingga hari ini, jutaan bahkan milyaran orang di seluruh dunia masih menjalani kehidupan tanpa air higienis, di rumah tangga, sekolah, tempat kerja, pertanian & pabrik – pabrik  yg berjuang untuk bertahan hidup & meningkat . Kelompok – kalangan yg termarginalkan yakni perempuan, anak – anak, pengungsi, orang cacat & penduduk asli pedalaman acap kali diabaikan, mengalami diskriminasi tatkala menjajal mengakses air bersih yg mereka butuhkan. Air higienis oleh situs worldwaterday.org didefinisikan sebagai ‘Safe Water’ yakni air yg kondusif untuk diminum, tersedia tatkala dibutuhkan, bebas kontaminasi apapun & gampang diakses di berbagai daerah.

Air yaitu hak asasi insan siapapun orangnya. Akses kepada air menopang kesehatan penduduk & alasannya itu menjadi kritis terhadap pembangunan berkesinambungan & kestabilan dunia yg makmur. Kita tak dapat maju menjadi penduduk global bila masih banyak manusia yg hidup tanpa air higienis. Pada tahun 2010, PBB menyatakan hak insan untuk meminum air yg kondusif & bersih adalah esensial untuk menikmati kesenangan hidup & memenuhi semua hak manusia. Hak tersebut meliputi siapa saja tanpa diskriminasi untuk mendapatkan air yg layak, kondusif, cukup, mampu digunakan, mudah diakses & bisa diakses tergolong untuk air minum, kebersihan pribadi, mencuci, memasak, kesehatan & kebutuhan rumah tangga.

Sejarah Hari Air Sedunia

Keberadaan air lebih dr sekedar problem konsumsi & kesehatan bagi jutaan umat insan, namun air pula dapat berperan dlm penciptaan lapangan kerja & pembangunan ekonomi, sosial serta insan. Hingga tahun 2015 setengah dr para pekerja di dunia atau sekitar 1,5 miliar orang melakukan pekerjaan di sektor yg memiliki hubungan dgn air. Walaupun demikian, kerap kali orang – orang ini tak dilindungi hak – haknya selaku buruh.

Sejarah Hari Air Sedunia atau World Water Day ditujukan untuk menarik perhatian akan pentingnya air bersih & pula menyadarkan untuk mengurus sumber – sumber air bersih dengan-cara berkelanjutan. Sekitar satu dr sembilan orang dr 2,1 miliar penduduk dunia belum mempunyai terusan pada air bersih yg merupakan hak asasi insan untuk hidup. Hari ini diperingati untuk membuat perbedaan bagi anggota penduduk dunia yg mengalami persoalan sehubungan dgn air, & pula hari yg diperingati untuk mempersiapkan pengelolaan air di masa depan.

  Sejarah Serta Denah Dan Koleksi Museum Gunung Merapi

Dalam sejarah Hari Air Sedunia diperingati setiap tanggal 22 Maret, diumumkan pada sidang Umum PBB ke 47 bertema lingkungan & pembangunan atau Earth Summit di Rio de Janeiro, Brazil bertanggal 22 Desember 1992 (Uniterd Nations Conference on Environment and Development/UNCED). Majelis Umum PBB lalu menanggapi dgn resolusi nomor 147/1993 dgn memutuskan tanggal 22 Maret 1993 selaku perayaan Hari Air Sedunia untuk yg pertama kali. Ketahui pula mengenai sejarah berdirinya gerakan non blok & sejarah konferensi meja bundar.

Dibentuknya UN Water

Pada tahun 2003 Komite Tingkat Tinggi PBB meresmikan UN Water sebagai wadah untuk menjalankan prosedur koordinasi antar lembaga di dlm PBB untuk semua masalah yg berafiliasi dgn air tawar termasuk sanitasi. Pembentukan UN Water dikerjakan untuk mengatasi hubungan antar sektor mengenai berita air & mengoptimalkan tindakan yg terkoordinasi seluruh sistem. UN Water akan mengkoordinasikan langkah-langkah yg ditujukan untuk melaksanakan agenda yg telah ditetapkan oleh Deklarasi Milenium & KTT Dunia perihal Pembangunan Berkelanjutan.

Dengan demikian tujuan dibentuknya UN Water ialah untuk meningkatkan mutu & kuantitas dr program kerja & proyek dgn memfasilitasi upaya bareng & mengoptimalkan aksi seluruh metode yg terkoordinasi dengan-cara efektif. Dukungan yg diberikan pada negara – negara anggota dlm meraih tujuan yg terikat waktu, sasaran & tindakan yg berafiliasi dgn ruang lingkup kerja berdasarkan komitmen bareng masyarakat internasional terutama yg terkandug dlm tujuan Pembangunan Milenium & Rencana Pelaksanaan Johannesburg (World Summit on Sustainable Development).

Lingkup pekerjaan UN Water meliputi semua faktor dr permasalahan air tawar tergolong permukaan & sumber daya air tanah, pula antar tampang air tawar & laut. Termasuk kualitas & kuantitas sumber air tawar, pengembangan, manajemen, pengawasan, penilaian & penggunaan, sanitasi, bencana yg berafiliasi dgn air, kondisi darurat & ekstrim serta dampak & hasilnya terhadap keselamatan kehidupan insan.

  11 Insiden Pada Kala Orde Baru Dan Reformasi

Tema Hari Air Sedunia

Peringatan hari air sedunia mulai dikerjakan pada tahun 1994 dgn tema – tema tertentu setiap tahunnya. Adanya kesibukan untuk perayaan world water day ini akan dimudahkan dgn penetapan tema tertentu, sehingga agenda perayaan akan berlangsung lebih terarah. Tema – tema Hari Air Sedunia ialah sebagai berikut:

  • Tahun 1994 : Caring for Our Water is Everyone’s Business
  • Tahun 1995 : Water and Woman
  • Tahun 1996 : Water for Thirsty City
  • Tahun 1997 : The World’s Water: Is There Enough?
  • Tahun 1998 : Groundwater – The Invisible Source
  • Tahun 1999 : Everyone Lives Downstream
  • Tahun 2000 : Water for 21st Century
  • Tahun 2001 : Water for Health
  • Tahun 2002 : Water for Development
  • Tahun 2003 : Water fot Future
  • Tahun 2004 : Water and Disasters
  • Tahun 2005 : Water for Life
  • Tahun 2006 : Water and Culture
  • Tahun 2007 : Copying With Water Scarcity
  • Tahun 2008 : Sanitation
  • Tahun 2009 : Trans Boundary Water
  • Tahun 2010 : Clean Water for A Healthy World
  • Tahun 2011 : Water for Cities
  • Tahun 2012 : Water and Food Security
  • Tahun 2013 : Water Cooperation
  • Tahun 2014 : Water and Energy
  • Tahun 2015 : Water and Sustainable Development
  • Tahun 2016 : Water and Jobs
  • Tahun 2017 : Wastewater:The Untapped Resource
  • Tahun 2018 : Nature for Water
  • Tahun 2019 : Leaving No One Behind

Tema pada tahun 2019 ini berhubungan dgn agenda pokok tahun 2030 untuk pembangunan berkesinambungan yg harus menguntungkan siapa saja. Pembangunan berkesinambungan atau Sustainable Development Goal 6 (SDG 6) tergolong sasaran untuk memastikan ketersediaan & pengaturan berkelanjutan untuk air bagi semua pada tahun 2030. Ini memiliki arti tak meninggalkan atau mengecualikan siapapun. Ketahui pula wacana sejarah HAM di dunia, negosiasi Roem-Royen & sejarah berdirinya APEC.

Semua pihak bisa menyelenggarakan jadwal peringatan ini sesuai dgn tema yg ditetapkan setiap tahunnya, sebab itu acara yg dilangsungkan untuk memperingati sejarah Hari Air Sedunia sungguh bermacam-macam bentuknya tergantung pada interpretasi penyelenggara terhadap tema. Ketahui pula mengenai sejarah berdirinya PBB & pertemuan asia afrika.

Indonesia berada pada peringkat ke 6 dr 10 negara yg tak mendapatkan akses air bersih menurut survei Wateraid pada tahun 2016. Badan Pusat Statistik bahkan memberikan informasi bahwa hingga tahun 2015, hanya sebanyak 70,97% rumah tangga memiliki sumber yg patut untuk air minum. Contoh, kesulitan air higienis di Kali Cipamingkis, Cibarusah, Jawa Barat, krisis air higienis di Bhopal, India & Aweil, Sudan Selatan yg tak ada air higienis untuk minum.

Untuk tak mengecualikan siapapun dlm usaha mendapatkan air yg layak & kondusif, kita mesti melaksanakan perjuangan maksimal untuk maju termasuk orang – orang yg telah diabaikan atau termarginalkan. Peraturan & kerangka kerja legal mesti mencakup hak akan air bagi siapa pun & pendanaan yg pantas harus ada dengan-cara adil & efektif pada sasaran yakni bagi yg paling memerlukan. Karena itulah sejarah Hari Air Sedunia mampu mengingatkan akan pentingnya informasi – gosip tersebut dlm penduduk dunia.