Hari dokter nasional yg diperingati setiap tanggal 24 Oktober tak cuma ihwal kedokteran, melainkan berhubungan dekat dgn masa penjajahan. Sama mirip profesi lain yg mempunyai peringatan setiap tanggal tertentu, contohnya hari buruh nasional & hari guru nasional, dokter pula mempunyai waktu peringatan yg disebut selaku Sejarah Hari Dokter Nasional. Indonesia sendiri pula selalu memperingatinya pada tanggal 24 Oktober setiap tahunnya.
Sejarah Hari Dokter Nasional
Pada ketika perayaan hari tersebut seluruh organisasi yg bergerak di bidang kesehatan lazimnya akan melakukan aktivitas. Adapun aktivitas yg dikerjakan dimaksudkan sebagai bentuk penghargaan atas segala jasa-jasa dr para dokter dlm menyanggupi keperluan penduduk . Sementara itu bentuk aktivitas lain yg dilaksanakan para dokter & jajarannya adalah dgn mengunjungi organisasi kesehatan untuk merayakan bersama.
Bentuk kegiatan yg umumdijalankan pada perayaan hari tersebut pula tak jauh-jauh dr masalah kesehatan & dokter. Misalnya para dokter membuka investigasi kesehatan & pengobatan dengan-cara gratis. Kadang pula diadakan senam untuk kesehatan. Intinya aktivitas mirip itu yg beranfaat untuk kesehatan.
Berbicara mengenai hari dokter nasional tentu mempunyai kaitan bersahabat dgn organisasi Ikatan Dokter Indonesia atau diketahui selaku IDI. Meskipun begitu cikal-bakal peringatan hari tersebut hingga diadakan, sebab mempunyai sejarah panjang. Dan ternyata sangat berafiliasi dgn keadaan masa penjajajahan. Baca juga Sejarah hari cuci tangan sedunia yang peringatannya dilaksanakan setiap tanggal 15 Oktober, Sejarah hari aids sedunia, dan Sejarah hari air sedunia yang diperingati setiap tanggal 22 Maret.
Latar Belakang Hari Dokter Nasional
Sebagaimana telah disebutkan bahwa hari dokter memiliki sejarah yg berhubungan dekat dgn masa penjajahan. Dengan artian para dokter turut serta dlm usaha membela tanah air kala itu. Secara tak pribadi peringatan tersebut sudah berlangsung sangat usang. Tatkala Indonesia belum merdeka & masih berada pada tahap perjuangan, utamanya perlawanan terhadap penjajahan Belanda, para dokter di Indonesia sudah memiliki suatu organisasi atau asosiasi. Perkumpulan tersebut bernama Vereniging van Indische Artsen yg lahir pada tahun 1911 dgn anggota para dokter nusantara.
Seiring berjalannya waktu atau lebih tepatnya lima belas (15) tahun sesudah ditetapkan pertama kali, perkumpulan dokter tersebut berganti nama. Namanya berkembang menjadi Vereniging van Indonesische Genesjkundigen atau disebut selaku VIG. Jika diartikan ke dlm bahasa Indonesia, maka nama tersebut berarti Asosiasi Dokter Indonesia. Ternyata bergantinya nama asosiasi dokter tersebut memberikan makna yg dlm terhadap rasa nasionalisme utamanya di golongan dokter. Hal itu dibuktikan dgn digantinya kata ‘Indische’ menjadi ‘Indonesische’. Penggantian nama tersebut berarti bahwa para dokter telah mengakui persatuan Indonesia.
Sejak ketika itu para dokter nusantara acapkali melaksanakan perjuangan demi menyuarakan hak persamaan. Karena pada masa itu dokter nusantara & dokter Belanda kerap mendapat perlakuan yg berlainan. Penyebabnya tak lain adalah kedudukan dokter nusantara yg maasih merupakan penduduk jajahan Belanda, sehingga mereka dianggap sebagai dokter kelas dua. Salah satu keberhasilan VIG dlm memperjuangkan hak dokter yakni mengembangkan gaji dokter nusantara. Jika sebelumnya gaji mereka cuma sebesar 50% dr gaji dokter Belanda, maka sesudah itu gajinya mingkat dua puluh persen, sehingga menjadi 70%.
Sayangnya sehabis menyelenggarakan kongres di Solo pada tahun 1940 & mendapat Prof. Bahder Djohan sebagai pembina, tiga tahun selanjutnya VIG dibubarkan & berkembang menjadi Jawa IZI Hooko-Kai tatkala pendudukan Jepang tepatnya tahun 1943. Meskipun langkah VIG terpaksa berhenti, namun usaha para dokter bukannya berhenti justru makin menguat. Segara cara dikerjakan untuk menyatukan para dokter yg tersebar di seluruh penjuru nusantara. Cara tersebut yakni mengadakan muktamar.
Penetapan Tanggal 24 Oktober Sebagai Hari Dokter Nasional
Cikal bakal ditetapkannya tanggal 24 Oktober sebagai Hari Dokter Nasional dimulai sejak VIG dibubarkan. Sebelum mengadakan muktamar, Persatuan Tabib Indonesia (PB Perthabin), Dr. Seni Sastromidjojo, & Perkumpulan Dokter Indonesia (PD-DPI) pada tanggal 30 Juli 1950 melakukan konferensi. Hasil dr pertemuan tersebut adalah Muktamar Dokter Warganegara Indonesia (PMDWNI) dgn Prof. Bahder Djohan selaku ketuanya.
Sekitar dua bulan kemudian, tepatnya pada tanggaal 22-25 September 1950 bertempat di Deca Park diadakanlah Muktamar I Ikatan Dokter Indonesia (MIDI). Hasil dr muktamar tersebut yakni terpilihnya Dr. Sarwono Prawirohardjo selaku Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia yg pertama.
Peresmiannya dijalankan sebulan kemudian yakni pada bulan Oktober. Pada bulan itu pula tepatnya tanggal 24 Oktober, Dr. Soeharto melakukan pertemuan dgn notaris. Tujuan konferensi tersebut demi mendapatkan dasar hukum untuk pendirian asosiasi dokter Indonesia. Perkumpulan tersebut kemudian diberi nama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yg diketahui hingga dikala ini. Sejak saat itu ditetapkanlah tanggal 24 Oktober sebagai hari terbentuknya Ikatan Dokter Indonesia. Bukan hanya itu tanggal tersebut pula dengan-cara resmi diperingati selaku Hari Dokter Nasional.
Tujuan Sejarah Hari Dokter Nasional
Seperti semestinya, perayaan saban hari-hari besar selain mempunyai sejarah tentu pula mempunyai tujuan sehingga ditetapkan. Adapun tujuan diperingatinya Hari Dokter Nasional setiap tanggal 24 Oktober antara lain selaku berikut.
- Membangkitkan semangat yg dimiliki para dokter Indonesia khususnya dokter yg masih berusia muda semoga terus berusaha berkarya & memberi pendidikan pada masyarakat mengenai cara hidup sehat.
- Memberikan pelayanan kesehatan yg terbaik pada seluruh pasien supaya semua orang mampu hidup sehat serta terus mengusahakan perbaikan kepada pelayanan kesehatan.
- Motivasi bagi para dokter semoga mampu menghasilkan berbagai inovasi yg mampu dicicipi penduduk bahkan dunia lewat pekerjaan sebagai seorang dokter.
- Sebagai bentuk wujud penghargaan atas jasa-jasa para tokoh serta dokter di masa kemudian yg terus berjuang demi memperoleh hak sebagai dokter.
Jika menilik tujuan terebut, maka dapat diambil garis besar bahwa tujuan Hari Dokter Indonesia ialah untuk mengenang jasa-jasa usaha para tokoh serta dokter di masa kemudian serta selaku sara untuk memotivasi dokter zaman kini supaya terus melanjutkan perjuangan. Kamu pula perlu tahu mengenai sejarah berdirinya budi utomo serta sejarah museum kesehatan surabaya. Kedua hal tersebut pula masih memiliki kaitan dgn dunia kedokteran.
Meskipun perjuangan dokter di masa kemudian & sekarang sungguh jauh berbeda. Karena bagaimanapun usaha tersebut pula mempunyai nilai mulia. Hal itu dikarenakan sasaran dr perjuangan dokter bukan cuma untuk diri sendiri, melainkan pula untuk penduduk terutama para pasien.
Itulah Sejarah Hari Dokter Nasional yg ditetapkan pada tanggal 24 Oktober 1950. Berarti Oktober tahun ini akan menjadi perayaan yg ke 69. Hanya lebih muda beberapa tahun dr perayaan kemerdekaan. Semoga bermnafaat!