Sejarah KesepakatanAqabah Pertama Dan Kedua

Pada awal peran kenabiannya, gangguan & penyiksaan dr para kaum Quraisy di Mekkah kian merajalela. Nabi Muhammad & umat muslim senantiasa dijadikan materi ejekan, dihina & ditindas, serta dicari – cari kelemahannya. Karena itu Nabi Muhammad berpendapat Mekkah tak lagi dapat dijadikan sebagai pusat dakwah. Kemudian Nabi mendatangi banyak sekali negeri mirip Thaif, tetapi ia pula dimusuhi disana sehingga tak mampu berdakwah. Nabi Muhammad kemudian berupaya mendekati para pendatang di Mekkah tatkala musim Haji tiba, sehingga ada dua suku yg mau menerima ajakannya.

Keduanya adalah suku Aus & Khazraj yg berasal dr Yastrib (Madinah). Mereka mendapatkan ajakan Nabi sebab sudah mengetahui ajaran tauhid & pula terkadang mendengar cerita tentang Nabi dr orang – orang Yahudi. Jumlah kaum ini yg masuk Islam sebanyak lebih dr enam orang & menjadi awal dr banyak penduduk Yastrib yg bersedia masuk Islam. Sejarah perjanjian Aqabah mendapatkan namanya dr bukit Aqabah yg dijadikan kawasan baiat pada Nabi. Perjanjian Aqabah kemudian dibagi menjadi dua berdasarkan dua insiden yg berbeda.

Perjanjian Aqabah I

Pada tahun – tahun berikut setelahnya, tepatnya pada tahun 621 M sejumlah 12 orang jamaah haji dr Yastrib berjumpa dgn Rasulullah SAW & menyimak dakwahnya. Mereka menyambut dgn baik sehingga mereka menyatakan keIslaman & melakukan bai’at pada dia. Perjanjian ini kemudian dinamakan sebagai Perjanjian Aqabah I. Beberapa poin perjanjian dlm perjanjian Aqabah ini yaitu:

  • Menyatakan kesetiaan pada Nabi Muhammad SAW
  • Menyatakan rela mengorbankan harta & jiwa
  • Menyatakan kesediaan untuk membuatkan agama Islam yg dianut
  • Menyatakan tak akan menyekutukan Allah SWT
  • Menyatakan tak akan membunuh
  • Menyatakan tak akan melakukan perbuatan curang & dusta.

Baiat pertama disebut selaku baiat perempuan lantaran tak melibatkan pertempuran kecuali yg terjadi pada pikiran setiap orang sesudah dikerjakan pembinaan dogma & pikiran. Sebagai taktik pengembangan Islam di Yastrib, Nabi mengantarMus’ab bin Umair untuk bergabung dgn rombongan yg pulang ke Yastrib. Tugasnya untuk membantu masyarakatYastrib yg telah menyatakan keislamannya untuk menyebarkan aliran Islam disana. Mush’ab kemudian menjadi guru mengaji di Madinah, sebagai imam dlm shalat karena kaum Aus & Khazraj tak mau salah satu dr mereka menjadi imam. Ketahui pula mengenai sejarah berdirinya agama Islam, sejarah Ka’bah di Saudi Arabia & sejarah kerajaan Champa di Vietnam.

Perjanjian Aqabah II

Sejarah perjanjian aqabah II pada 622 SM dijalankan oleh Nabi Muhammad SAW kepada 73 orang laki-laki & 2 orang wanita dr Yastrib diwaktu tengah malam. Kedua perempuan tersebut bernama Nusaibah binti Ka’ab & Asma’ binti ‘Amr bin ‘Adiy. Perjanjian ini dibentuk pada tahun kenabian ketiga belas. Mush’ab pula kembali ikut dgn semua masyarakatYastrib yg sudah masuk Islam lebih dahulu, kemudian mereka menemui Rasulullah di Aqabah pada sebuah malam hari. Nabi tiba bersama pamannya Al Abbas bin Abdil Muthalib. Al Abbas tatkala itu belum memeluk Islam, namun ia inin meminta jaminan bahwa keponakannya yaitu Nabi akan selamat & kondusif pada orang- orang Yastrib tersebut. Isi pada sejarah perjanjian aqabah kedua adalah:

  • Kesiapan masyarakatYastrib untuk melindungi Nabi Muhammad SAW
  • Keikutsertaan penduduk Yastrib untuk berjuang dgn harta & jiwanya.
  • Penduduk Yastrib akan ikut meningkatkan agama Islam & menyiarkan agama pada sanak saudara mereka.
  • Kesiapan para penduduk Yastrib mendapatkan segala resiko & tantangan.

Setelah melaksanakan baiat sebagai penggalan dr sejarah perjanjian Aqabah, Nabi Muhammad kembali ke Mekkah untuk terus berdakwah tetapi diganggu oleh kaum musyrik. Nabi kemudian memerintahkan hijrah ke Yastrib, baik sendiri maupun berkelompok. Mereka kemudian berhijrah dgn diam – membisu supaya kaum musyrik tak mengenali kepindahan tersebut. Orang pertama yg berhijrah yaitu Abu Salamah bin Abdil Asad & Mush’ab bin Umair, pula Amr bin Ummi Maktum. Kemudian Bilal bin Rabah, Sa’ad bin Abi Waqqash, Ammar bin Yasir & Umar bin Khatab menyusul dlm rombongan berjumlah 20 orang. Ketahui penyebab perang badar kubra, sejarah perang ain jalut, sejarah runtuhnya bani ummayah & sejarah istana al hamra.

Pengertian Baiat

Baiat mempunyai arti yakni perjanjian atau ikrar bagi akseptor yg sanggup menanggung atau melakukan sesuatu yg disebutkan dlm perjanjian tersebut. Istilah ini biasa dipakai tatkala seorang Syekh akan menerima seorang murid & akan mendapatkan isyarat – isyarat tertentu yg didasarkan pada baiat selaku amanah dr sang Syekh tersebut. Istilah baiat pula digunakan dlm bidang yg lebih luas & lebih jauh dlm aliran Islam, terutama untuk menegakkan pelaksanaan syariat Islam itu sendiri. Beberapa pengertian mengenai perumpamaan baiat dlm Risalatul Ta’alim karangan Hassan Al Banna dlm kaitannya dgn dakwah Islam yakni:

  • Baiat untuk memahami agama Islam dgn sebenar – benarnya, karena tanpa pengertian tersebut maka tak sesuai dgn metode Islam atau dapat dihitung selaku amal dlm pedoman Islam.
  • Baiat memerlukan keikhlasan, lantaran tanpa keikhlasan maka amal seseorang tak akan diterima oleh Allah & prosesnya pula tak akan benar.
  • Baiat untuk bederma yg ditentukan permulaan & kesannya yg terperinci.
  • Baiat untuk berjihad.
  • Perjanjian pengorbanan untuk menemukan surga.
  • Ikrar untuk taat & patuh mengikuti kepercayaannya & sesuai dgn tingkat masing – masing.
  • Baiat untuk setia & berpegangpadanya di setiap situasi.
  • Baiat untuk didasarkan pada dakwah & mencurahkan keikhlasan.
  • Sebagai pengikat persaudaraan.
  • Sebagai dasar kepercayaan kepemimpinan & gerakan atau sesama jamaah.

Alasan Pemilihan Yastrib

Dalam sejarah perjanjian Aqabah, ada beberapa aspek yg menciptakan Rasulullah SAW menentukan Yastrib sebagai kawasan untuk hijrah para umat Islam. Faktor – aspek tersebut antara lain:

  • Kota Yastrib yakni tempat yg paling bersahabat dgn Mekkah.
  • Rasulullah telah memiliki relasi baik dgn masyarakatYastrib sebelum diangkat menjadi Nabi, yg berasal dr ikatan persaudaraan melalui kakeknya yg memiliki istri orang Yastrib. Selain itu ayah Nabi pula dimakamkan disana.
  • Nabi sudah mengenal masyarakatYastrib sebagai orang – orang yg memiliki budi pekerti yg lembut & sifat – sifat yg baik.
  • Hijrah merupakan keharusan bagi Nabi sendiri lantaran mendapat perintah dr Allah SWT.

Alasan pemilihan Yastrib dlm perjanjian Aqabah ini menawarkan bahwa Nabi telah mempersiapkan dgn matang berbagai langkah strategis untuk dakwah Islam. Proses hijrah ini telah disiapkan dgn sungguh matang, mendapat pertolongan dr masyarakatYastrib, pula karena dengan-cara fisik & mental Rasulullah sudah siap meninggalkan kota tempatnya lahir untuk meneruskan usaha dlm menegakkan ajaran tauhid.

Pemilihan Para Naqib

Setelah pelaksanaan sejarah perjanjian Aqabah, Nabi kemudian meminta 12 orang pemimpin untuk dijadikan Naqib dlm rangka melaksanakan isi baiat tersebut. Susunan kepemimpinan tersebut terdiri dr 9 orang daro Kabilah Khazraj & Kabilah Aus.

Naqib Khazraj

  • As’ad bin Zurarah bin Ads
  • Sa’d bin al-Rabi bin Amru
  • Abdullah bin Rawahah bin Tha’labah
  • Rafi bin Malik bin al-Ajlan
  • Al-Bara bin Marur bin Sakhr
  • Abdullah bin Amru bin Hiram
  • Ubadah bin al-Samit bin Qais
  • SA’d bin Ubaddah bin Dulaim
  • Al-Munzir bin Amru bin Dulam

Naqib Aus

  • Usaid bin Hudhair bin Simak
  • Sa’d bin Khaithamah bin al-Harith
  • Rifa;ah bin Abd al- Munzir bin Zubair

Sabda Rasulullah pada para Naqib tersebut menyatakan bahwa mereka semua yakni penjamin sebagaimana golongan al-Hawariyun yg menjamin Isa bin Mariam & Nabi Muhammad yaitu penjamin para umatnya & dijawab oleh mereka semua dgn suara lingkaran kesepakatan. Maka dlm perjanjian Aqabah menghadirkan jalan gres untuk memperoleh kemenangan telah terbuka dgn tunjangan rakyat Yastrib & proteksi mereka. Maka setelah itu Nabi menyuruh teman – sahabatnya untuk hijrah ke Yastrib semoga bebas dr gangguan dr kaum kafir Quraisy.

  Sejarah Museum Kota Tua Jakarta Dan Koleksinya