Indonesia mempunyai banyak museum ternama yg wajib untuk dikunjungi seperti sejarah Museum Nasional Indonesia & sejarah Museum Bank Indonesia. Bagi anda yg bahagia dgn dunia lukisan & karya seni, pastinya wajib untuk mengetahui & mendatangi Sejarah Museum Affandi yg terletak di Jogjakarta. Tempat ini dipakai selaku fasilitas bagi pengagum karya seni untuk mengenang & menikmati hasil karya Affandi Koesoema yg fantastis. Selain menyaksikan hasil lukisan, para pelancong pula bisa melihat koleksi potret kehidupan sehari-hari sang maestro lukis tatkala ia masih hidup. Arsitektur bangunan museum ini pula terbilang unik & bisa menarik wisatawan lokal maupun ajaib.
Kisah Singkat Affandi
Affandi lahir di Cirebon pada tahun 1907 & merupakan putra dr R. Koesoema yg bekerja selaku mantri ukur di pabrik gula. Namun dia ditinggalkan oleh sang ayah & diasuh oleh ibunya. Pada masa mulanya, Affandi memakai dirinya sendiri beserta kedua orang tuanya selaku objek untuk lukisannya mirip karyanya yg berjudul Self Potrait (Potret Diri) pada 1938 & Mother’s Anger (Kemarahan Ibu) pada tahun 1960. Sang maestro lukis ini pula mendapatkan potensi untuk mengejar impiannya di bidang lukis ke India. Beliau mendapat beasiswa dr pemerintah India untuk mencar ilmu lukis di The Art School Shantineketan Tagore University India pada tahun 1949.
Semasa hidupnya, Affandi telah menghasilkan sekitar 2000 karya lukisan & banyak penghargaan terkemuka yg sudah dia dapatkan dr aneka macam negara. Penghargaan yg diterima seperti Doktor Honoris Causa dr University of Singapore, Dag Hammarskjold, International Peace Prize (Florence, Italia), Grand Maestro (Florence, Italia) & masih banyak lagi. Bahkan tatkala Affandi meninggalkan dunia ini pada tahun 1990, hasil karya dia tetap dikagumi hingga kini. Simak pula sejarah Museum Sangiran.
Sejarah Museum Affandi
Museum Affandi terletak pada lahan seluas lebih dr 3,5 hektar & terdiri dr 4 galeri berserta bangunan pendukung yang lain. Selain museum yg ada, terdapat sebuah bangunan unik dgn 2 lantai yg dulunya ialah tempat tinggal Affandi & keluarganya. Ada beberapa galeri yg dibangun dlm museum ini, yaitu sebagai berikut:
- Galeri I
Pembangunan Sejarah Museum Affandi galeri pertama dimulai dgn desain yg dijalankan sendiri oleh sang maestro. Galeri ini sukses dibangun dgn ongkos hasil pemasaran lukisan karyanya. Pembangunan galeri ini selesai pada tahun 1962 & didirikan oleh Prof. Ida Bagus Mantra yg pada saat itu menjabat selaku Direkto Kebudayaan Umum.
- Galeri II
Dalam pembangunan galeri II, Sang Maestro Affandi mendapat perlindungan dana dr Pemerintah Indonesia yg bermula tatkala Presiden Soeharto berkunjung ke museum tersebut. Pembangunan pun dimulai dr tahun 1987 & berlangsung selama setahun. Galeri ini didirikan pada tanggal 9 Juni 1988 oleh Prod. Dr. Fuah Hasan, Menteri Pendidikan & Kebudayaan pada masa itu.
- Galeri III
Galeri III dibangun sesudah wafatnya Sang Maestro Affandi sendiri. Galeri ini dibangun oleh Yayasan Affandi & pembangunannya dimulai dr tahun 1999. Pembangunan ini pula berlangsung selama satu tahun dimana galeri III diresmikan pada bulan Mei 2000. Peresmian dilakukan oleh Gubernur Yogyakarta yaitu Sri Sultan Hamengkubuwono ke-10.
- Galeri IV
Galeri terakhir yg dibangun ini bertujuan untuk memamerkan lukisan-lukisan karya anggota keluarga Affandi, termasuk hasil kaya Didit (cucu Affandi). Pembangunan ini dilakukan pada tahun 2002.
Daya Tarik Museum Affandi
Pada lokasi museum, para hadirin akan disambut dgn pepohonan rindang di sekitar lahan parkir museum. Selain itu, museum ini pula menyimpan tak kurang dr 300 lukisan karya Affandi yg disusun dgn rapi. Tidak hanya lukisan Affandi, namun ada sekitar 700 lukisan dr pelukis-pelukis populer yg pula tertata rapi di dlm museum tersebut. Karya yg dipamerkan berupa karya dr Popo Iskandar, Basuki Abdullah, Hendra Gunawan, Barli, Sudjojono, & Muchtar Apin. Simak pula sejarah Museum Loka Jala Crana surabaya.
Tidak hanya lukisan saja yg diperlihatkan, tetapi barang pribadi yg pernah dipakai oleh Affandi pula dipampangkan. Barang-barang tersebut ditata dgn rapi untuk mengenang ia. Barang-barang yg ada itu mirip kendaraan beroda empat, alat komunikasi, sepeda serta cerutu yg senantiasa menempel di bibir dia terpajang di museum dgn rapi dgn kondisi yg masih baik.
Lalu, bangunan di sebelah museum yg dahulunya merupakan rumah Affandi, telah dijadikan sebua cafe berjulukan Café Loteng yg dapat dikunjungi pelancong. Di museum Affandi, terbagi menjadi 4 galeri mirip yg sudah diterangkan sebelumnya. Masing-masing galeri ini menunjukkan peninggalan yg berlawanan-beda. Simak pula sejarah Museum Ambarawa.
- Galeri I
Dengan letaknya yg tak jauh dr tempat parkir, Galeri I ini menyuguhkan lukisan-lukisan hasil karya Affandi dr permulaan sampai simpulan karirnya selaku seorang pelukis di Indonesia. Semua lukisan tersebut tertata dgn rapi di dinding galeri & para hadirin pula bisa bertanya mengenai lukisan tersebut pada pemandu yg ada.
Selain lukisan, galeri I pula berisikan barang-barang pribadi Affandi yg digunakan tatkala ia masih hidup. Barang yg ada berupa mobil sedan Mitsubishi Gallant, sepeda, kuas, sarung dgn motif kotak-kotak yg sering dipakai Affandi, kliping, foto-foto ingatan, serta pipa cerutu. Semua peninggalan yg ada disana telah diberi klarifikasi dlm dua bahasa, yaitu Indonesia & Inggris. Simak pula sejarah Museum Adityawarman.
- Galeri II
Di antara galeri I & galeri II, para hadirin akan menemukan makam dr Affandi & istrinya, Maryati, yg letaknya bersebelahan dr satu sama lain. Dan tatkala hadirin masuk ke galeri II, banyak lukisan-lukisan yg akan menyambut & tak kalah menariknya dgn galeri I. Galeri II ini dikhususkan untuk memajang lukisan karya pelukis Indonesia selain Affandi. Banyak lukisan dgn kondisi yg masih baik ini ditata rapi & merupakan hasil karya dr Popo Iskandar, Basuki Abdullah, Hendra Gunawan, Barli, Sudjojono, Muchtar Apin & masih banyak lagi.
- Galeri III
Bangunan dr galeri III tergolong lebih terbaru ketimbang kedua galeri sebelumnya. Galeri III mempunyai 3 lantai dgn fungsi yg berlawanan. Lantai pertama dlm galeri ini digunakan untuk memajang karya lukisan dr keluarga Affandi & merupakan daerah untuk mengajarkan melukis untuk belum dewasa. Lantai kedua bangunan galeri III digunakan sebagai tempat untuk merawat lukisan & lantai bawah tanah dipakai sebagai kawasan penyimpanan lukisan. Simak pula sejarah Museum Angkut.
- Galeri IV & Menara
Tak jauh dr galeri III, terdapat galeri IV & suatu Menara yg dapat dikunjungi pelancong. Galeri IV merupakan tempat untuk bazar lukisan Didit yg merupakan cucu dr Affandi. Sedangkan Menara akrab galeri III & berbentuk gardu ini bisa digunakan wisatawann untuk menikmati panorama Kota Jogja dr ketinggian & panorama keseluruhan Sungai Gajah Wong & Museum Affandi.