Sejarah Museum Kayu Tenggarong Kalimantan Timur

Museum Kayu Tenggarong merupakan museum yg terletak di Tenggarong, Kalimantan Timur. Namun, museum ini mempunyai nama lain, yakni museum Kayu Tuah Himba. Nama tersebut pula diambil dr nama semboyan yg berbunyi Tuah Himba Untung Langgong, yg berartikan menjaga & melestarikan kekayaan alam atau hutan, maka manfaat yg mampu diperoleh pula akan usang atau langgeng. Sesuai dgn namanya sebagai museum kayu, bangunan museum ini terbuat dr bahan dasar kayu dgn rupa bangunan berupa rumah panggung khas Kalimantan yg berukuran 20x20M². Koleksinya pun pula sebagian besar mengoleksi bermacam-macam jenis-jenis kayu, dedaunan, rotan, biji-bijian yg terdapat di hutan pulau Kalimantan & beberapa kerajinan & perkakas yg masih bekerjasama dgn perkayuan.

Museum kayu ini tak banyak memiliki koleksi bersejarah berupa peninggalan-peninggalan dr kerajaan atau masa prasejarah mirip alat pada zaman batu, sejarah insan purba, peninggalan zaman neolitikum atau peninggalan zaman praaksara atau pun peninggalan dr masa penjajahan Belanda di Indonesia. Karena memang tujuan museum ini dibangun di khususkan untuk mengumpulkan koleksi & isu yg khusus pada jenis-jenis kayu di pulau ini biar tak hilang ditelan sejarah karena eksploitasi pada masa itu.

Kini museum ini menjadi objek rekreasi sejarah yg tak pernah sepi pengunjung karena memiliki daya tariknya sendiri. Yakni berupa koleksi buaya muara ukuran raksasa yg disebut pula dgn monster buaya. Buaya yg sudah diawetkan ini menjadi sejarah di museum ini karena telah menyerang & memakan warga setempat.

Sejarah Museum Kayu Tenggarong atau Museum Tuah Himba

Sejarah Museum Kayu Tenggarong ini berdiri dilatarbelakangi oleh kekhawatiran musnahnya jenis-jenis kayu yg ada di Kalimantan karena penebangan hutan sehingga generasi penerus tak mengetahui berbagai jenis kayu asli pulau Kalimantan ini. Bangunan dr museum ini berdiri pada tahun 1990-an & didirikan dengan-cara simbolis pada 1991.

  Sejarah Museum Sri Baduga Di Bandung Jawa Barat

Tujuan dr dibangunnya museum ini pula untuk memperkenalkan kekayaan hutan pada masyarakat yg diperlukan mampu menumbuhkan kesadaran & kecintaan untuk melestarikan alam serta menjaganya. Khususnya mengenalkan & menyimpan berbagai jenis kayu asli dr pulau ini yg tersebar di pulau Kalimantan sebagai materi edukasi. Lantaran pada saat itu sedang terjadi pembabatan hutan dengan-cara besar-besaran untuk kepentingan industri.

Hampir semua hutan hujan ini di pulau Kalimantan ini ditebang habis yg pada permulaan mulanya penebangan hutan ini semata dikarenakan tanah yg tak subur, iklim tak menguntungkan, & kehadiran penyakit. Sehingga beberapa hutan di tebang untuk menurunkan kadar kelembabannya. Namun makin lama makin terus berlanjut & kian meningkat dr tahun ke tahun yg pada hasilnya tujuannya beralih menjadi pemenuhan keperluan industri. Begitulah awal mula sejarah Museum Kayu Tenggarong ini.

Koleksi Museum Kayu Tenggarong atau Museum Tuah Himba

Semua benda dr kekayuan dipamerkan di museum ini. Mulai dr berbagai jenis kayu, kerajinan dr materi kayu & rotan serta berbagai perabotan rumah tangga yg tentunya pula yang dibuat dr bahan kayu & rotan yg menjadi ciri khas museum kayu ini. Berikut ialah koleksi dr Museum Kayu Tenggarong ini yg terbagi dr beberapa ruang pekan raya:

  1. Koleksi kayu

Batangan kayu atau fosil kayu yg terdapat di museum ini diambil dr banyak sekali macam jenis kayu yg terdapat & tumbuh di hutan pulau Kalimantan. Koleksi dr banyak sekali jenis kayu yg terdapat di museum ini ada sekitar 220 buah. Ditambah pula dgn koleksi bermacam jenis daun kayu (herbarium) yg sudah dikeringkan yg jumlahnya pula sekitar 220 buah hingga alat-alat pengolah kayu. Salah satu koleksi dr kekayuan ini yaitu kayu ulin yg hanya berkembang & ada di Pulau Kalimantan. Fosil kayu yg menjadi koleksi museum ini pula ada yg berasal dr ratusan tahun silam, sehingga ada yg telah berkembang menjadi kerikil. Di ruang ini pula mampu didapatkan lempengan kayu kapur dgn diameter 60 centimeter. Saat berkembang di hutan, pohon kayu ini tingginya mampu meraih 60 meter.

Tidak cuma itu, berbagai tanama hias & tumbuh-tanaman yg bisa dijadikan materi herbal baik untuk obat-obatan hingga kuliner untuk hewan ternak pun pula dilestarikan di museum ini. Terdapat pula aneka macam jenis biji-bijian yg pula menjadi koleksi dr museum ini. Sehingga menciptakan lingkungan museum ini menjadi asri & sejuk.

  1. Ruang ukiran atau kerajinan

Berbagai kerajinan dr bahan kayu & rotan khas Kalimantan bisa ditemukan disini. Tentunya memamerkan aneka macam jenis kerajinan & gesekan mirip ukiran Dayak, Patung khas Dayak Kenyah, mandau, miniatur rumah betang yg merupakan rumah panjang khas Dayak, beberapa kerajinan dr penginggalan kerajaan Kutai yg pernah menjadi salah satu kerajaan di Indonesia, & banyak sekali piranti rumah tangga yang lain. Meski terdapat beberapa peninggalan dr zaman kemakmuran kerajaan Kutai, tetapi museum ini tak memberikan pengetahuan perihal sejarah Kerajaan Kutai Kartanegara lengkap.

  1. Buaya & kepiting

Tidak cuma kayu, tapi pula ada yg namanya muara buaya yg memamerkan dua ekor buaya muara (Crocodelus porosus) jantan & betina. Tentu saja buaya ini sudah diawetkan & menjadi salah satu daya tarik bagi pengunjung museum ini. Panjang dr buaya jantan mencapai 6,6 meter dgn berat hingga 350 kg & lingkar perut 1,8 meter. Sedangkan buaya betina mempunyai panjang 5,5 meter dgn berat 200 kg & lingkar perut 1 meter.

Buaya jantan ditangkap pada 8 Maret 1996 dikarenakan telah memangsa manusia di sungai kenyamukan. Ada pula koleksi kepiting pemakan sari kelapa yg pula diawetkan. Sedangkan buaya betinanya di tangkap pada 10 April 1996 di tempat Tanjung Limau pula dikarenakan telah memangsa insan. Kedua buaya raksasa pemangsa manusia ini ditangkap & dibunuh untuk mengeluarkan jasad manusia dr dlm perutnya. Yang pada alhasil kedua buaya ini diawetkan & menjadi penggalan dr koleksi museum Kayu Tenggarong sebab sudah menorehkan sejarah di bumi Borneo ini.

Demikianlah sejarah Museum Kayu Tenggarong di Kalimantan Timur ini. Masih ada pula museum lain di Kalimantan Timur ini yg menyuguhkan edukasi sejarah yang lain seperti sejarah Museum Lambung Mangkurat yg banyak memberikan isu sejarah ihwal peninggalan bersejarah di Indonesia.

Berbicara ihwal tanah Borneo atau pulau kalimantan, masih kurang rasanya jikalau tak memahami lebih banyak perihal pulau ini. Masih banyak sejarah yg terjadi di pulau ini yg mungkin belum Anda ketahui. Di antaranya seperti sejarah perang Banjar & penyebab perang banjarmasin yg pula masih berafiliasi dgn sejarah VOC Belanda, serta ada pula sejarah kota Pontianak dgn tugu khatulistiwanya.