Sejarah Partai Pkb (Partai Kebangkitan Bangsa)

Sejarah Partai PKBKeadaan ekonomi Asia yg memburuk pada tahun 1998 berimbas pada krisis moneter di Indonesia. Kesulitan ekonomi memunculkan banyak protes & kemarahan rakyat kepada pemerintahan Soeharto yg dianggap tak dapat mengatasinya dgn baik. Perlahan namun niscaya berkembang protes – protes terstruktur dr para aktivis yg makin membesar terutama setelah insiden Trisakti & Kerusuhan 1998.

Era baru dlm sejarah politik & pemerintahan Indonesia dimulai semenjak tanggal 21 Mei 1998 tatkala Presiden Soeharto lengser dr jabatannya setelah menerima desakan kuat dr arus reformasi. Itu ialah dikala dimulainya Era Reformasi, dimana berbagai pihak – pihak yg kemudian membentuk partai politik setelahnya. Kebebasan dr kungkungan pemerintahan orde baru membuat banyak aspirasi rakyat yg tadinya terpendam bermunculan keluar bahkan hampir tak terkendali. PKB yaitu salah satu partai politik yg dibentuk pada masa tersebut.

Usulan Dari Para Warga NU

Sehari sesudah kejadian lengsernya Soeharto, para pengelola PBNU mulai memperoleh banyak sekali tawaran dr warga – warga NU di seluruh tanah air perihal pembentukan partai politik. Usulan tersebut beragam dimulai dr pemilihan logo, tawaran tentang nama parpol sebanyak 39 opsi hingga visi misi & AD/ART parpol & sebagainya. Salah satu anjuran yg paling komplet datang dr Lajnah Sebelas Rembang yg diketuai oleh KH. M. Cholil Bisri & dr PWNU Jawa Barat. Namun PBNU menanggapi setiap ajuan yg masuk dgn hati – hati, karena adanya hasil dr Muktamar NU ke-27 di Situbondo yg menetapkan bahwa NU tak terkait dgn partai politik dengan-cara organisatoris & tak terlibat dlm aktivitas politik praktis.

Kehati – hatian sikap PBNU tak membuat puas harapan dr para warga NU sehingga banyak pihak yg tak sabar & eksklusif mendeklarasikan pembentukan partai politiknya sendiri. Pihak – pihak tersebut diantaranya yaitu Partai Bintang Sembilan di Purwokerto & Partai Kebangkitan Umat di Cirebon. PBNU akhirnya mengadakan Rapat Harian Syuriyah & Tanfidziyah pada tanggal 3 Juni 1998 yg menciptakan keputusan untuk membentuk Tim Lima yg tugasnya untuk menyanggupi aspirasi dr para warga NU. Simak pula sejarah partai Masyumi, sejarah partai ppp, & sejarah berdirinya hizbut tahrir.

  kesenjangan sosial ekonomi

Kinerja Tim Lima & Tim Asistensi

Ketua Tim Lima ialah KH. Ma’ruf Amin sebagai Rais Suriyah/Koordinator Harian PBNU & anggotanya yaitu KH M Dawam Anwar (Katib Aam PBNU), Dr. KH Said Aqil Siroj M.A (Wakil Katib Aam PBNU), HM Rozy Munir SE Msc (Ketua PBNU),dan Ahmad Bagdja (Sekretaris Jenderal PBNU). Tim Lima diberi surat keputusan PBNU untuk menangani kendala organisatoris. Seiring dgn makin derasnya desakan dr warga NU yg menginginkan pembentukan partai politik, Tim Lima kemudian pula diberikan Surat Tugas lewat Rapat Harian Syuriyah & Tanfidziyah PBNU pada 20 Juni 1998.

Kemudian dibuat tim Asistensi untuk menolong tim lima yg diketuai Arifin Djunaedi (wakil Sekjen PBNU) dgn anggota H Muhyiddin Arubusman, H.M. Fachri Thaha Ma’ruf, Drs. H. Abdul Aziz MA, Drs H Andi Muarli Sunrawa, HM Nasihin Hasan, H. Lukman Saifuddin, Drs Amin Said Husni & Muhaimin Iskandar. Tugasnya untuk membantu Tim Lima dlm inventarisasi & merangkum tawaran untuk membentuk partai politik baru, pula menolong warga NU dlm mendirikan partai politik gres yg mampu menjadi wadah dr aspirasi politik warga NU.

Tim Lima & Tim Asistensi pada tanggal 22 Juni 1998 kemudian menyelenggarakan rapat untuk mendefinisikan & elaborasi tugas – tugas mereka. Kemudian planning permulaan pembentukan partai politik dirumuskan pada tanggal 26-28 Juni 1998 di Villa La Citra Cipanas. Hasil konferensi tersebut membuahkan lima rancangan yakni pokok anggapan NU tentang reformasi politik, Mabda’ Siyasi, kekerabatan partai politik dgn NU, AD/ART & naskah deklarasi.

Pada mulanya Gus Dur merasa prihatin bahwa golongan – kalangan NU ingin mendirikan parpol sebab akan terkesan mencampurkan agama & politik. Namun sikapnya akibatnya melunak & bersedia untuk menjadi inisiator pendirian parpol yg berbasis ahlusunnah wal jamaah. Deklarator lainnya mirip KH Munasir Ali, KH Ilyas Ruchiyat, KH A Mustofa Bisri & KH A Muchith Muzadi. Penentuan nama partai kemudian disahkan melalui musyawarah Tim Asistensi Lajnah, Tim Lajnah, Tim NU, Tim Asistensi NU, Perwakilan Wilayah, tokoh – tokoh pesantren & penduduk . Simak pula tentang sejarah DPR, sejarah berdirinya HMI, sejarah berdirinya al washliyah & sejarah persetujuanAqabah.

  Sejarah Pembentukan Kelengkapan Negara

Visi & Misi Partai PKB

Dengan demikian berawal sejarah partai PKB pada 23 Juli 1998 atau 29 Rabi’ul Awal 1419 Hijriah di Jakarta menjadi parpol berideologi Konservatisme. Visi & Misi sejarah partai PKB pun disusun untuk memberikan tujuan yg terperinci bagi pendirian parpol yg diberi nama Partai Kebangkitan Bangsa.

Visi PKB yakni sebagai berikut:

  • Mewujudkan cita – cita dr kemerdekaan Indonesia yg terdapat dlm Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
  • Mewujudkan masyarakat yg adil & makmur lahir batin, pula materi & spiritual.
  • Mewujudkan penataan politik nasional yg demokratis, terbuka, higienis & memiliki akhlakul karimah.

Misi dlm sejarah partai PKB adalah:

  • Bidang Ekonomi – Untuk menegakkan & berbagi ekonomi kerakyatan yg adil & demokratis.
  • Bidang Hukum – Berusaha menegakkan & membuatkan negara hukum yg beradab & mampu mengayomi rakyat, menjunjung hak asasi insan & keadilan sosial.
  • Bidang Sosial Budaya – Membangun budaya yg maju & pula terbaru dgn memelihara jati diri bangsa yg baik semoga harkat & martabat bangsa mampu terangkat.
  • Bidang Pendidikan – Meningkatkan kualitas SDM yg mempunyai budbahasa mulia, mandiri, terampil & profesional serta kritis terhadap lingkungan sosial di sekitar, merealisasikan sistem pendidikan nasional yg merakyat, murah & berkelanjutan.
  • Bidang Pertahanan – Membangun kesadaran dr setiap warga negara perihal kewajiban turut serta dlm usaha pertahanan negara, mendorong terwujudnya pembelaan diri masyarakat kepada perlakuan yg tak kondusif dr pribadi maupun institusi tertentu.

Sejarah partai PKB berasaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yg adil & beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yg dipimpin oleh hikmah budi dlm permusyawaratan/ perwakilan & keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Prinsip usaha dlm sejarah partai PKB ialah mengabdi pada Allah SWT, menjunjung tinggi kebenaran & kejujuran, menegakkan keadilan & menjaga persatuan, menumbuhkan persaudaraan & kebersamaan sesuai dgn nilai – nilai dlm Islam yg mengandung Ahlusunnah Waljamaah.

Pencapaian Politik PKB

Dalam sejarah partai PKB tak lepas dr peranan Gus Dur & kiai yang lain sebagai pendiri. Pada Pemilu 1999 kharisma kepemimpinan Gus Dur terbukti mampu memaksimalkan suara PKB sebanyak 13.336.982 bunyi (12,61%) atau setara dgn 51 bangku dewan perwakilan rakyat. Koalisi poros tengah pun menunjuk Gus Dur selaku kandidat Presiden sampai terpilih dgn Megawati sebagai wakilnya. Pada masa pamilu 2004-2009 PKB kembali masuk dlm lima besar tepatnya peringkat ketiga dgn 12.002.885 suara (10,61 persen) atau 52 dingklik DPR. Namun sungguh disayangkan pada pemilu 2009 suara PKB merosot tajam dgn cuma 5.146.302 bunyi (4,95 %) & 28 dingklik. Perolehan bunyi kembali meningkat pada pemilu 2014 dibawah pimpinan Ketua Umum DPP PKB H.Abdul Muhaimin Iskandar sebanyak 11.292.151 suara (9,04%) atau 47 kursi DPR. Pada Pemilu 2019, PKB memperoleh nomor urut 1.