close

Sejarah Teori Sosiologi Klasik

Dibedakan dr waktu tersusunnya, teori sosiologi terbagi menjadi dua, yakni Teori Sosiologi Klasik dan Teori Sosiologi Modern. Tokoh-tokoh yg termasuk dlm tokoh sosiologi klasik antara lain yakni:

1.                  Auguste Comte
2.                  Emile Durkheim
3.                  Karl Marx
4.                  Max Weber
5.                  Georg Simmel
6.                  Herbert Spencer
7.                  Ferdinand Tonnies
Di dlm kehidupan kita sehari-hari, kita memerlukan penjelasan atas segala yg terjadi, entah itu kejadian alam atau kejadian dlm penduduk . Tatkala sesuatu terjadi, kita menciptakan rumusan atas pengertian kita terhadap sesuatu hal atau insiden itu. Di saat itulah kita berteori. Dengan rumusan, definisi, batasan yg kita buat untuk mengetahui insiden atau kenyataan tertentu itu kita menciptakan sesuatu yg mampu kita ingat & mungkin pula kita sebarkan pada orang lain, & terjadilah apa yg kita sebut selaku pengetahuan. Teori lahir alasannya manusia memerlukan pengetahuan. Yang karena terus disempurnakan, wawasan itu menjadi berkembang & makin berkhasiat untuk kemajuan peradaban manusia & masyarakatnya.
Secara kategoris dapat dikatakan bahwa pengetahuan terdiri atas unsur experiential reality & agreement reality. Experiential reality adalah pengetahuan yg kita mampu berdasar pengalaman kita sehari-hari, sedangkan agreement reality adalah pengetahuan yg kita mampu berdasar janji bersama.
Dalam ilmu pengetahuan, pengetahuan didapat dgn mengombinasikan kedua unsur tersebut. Pengembangan pengetahuan dilakukan bukan hanya dr pengamatan pribadi pada kenyataan, namun melalui proses pengujian dlm pikiran insan sendiri. Dalam konteks sosiologi, teori diklasifikasi ke dlm tiga paradigma utama, yaitu order paradigm, pluralist paradigm, serta conflict paradigm. Perbedaan dr masing-masing paradigma dilandaskan pada asumsi dasar yg menyertainya dlm hal hakikat dasar insan, masyarakat, serta ilmu wawasan.
Konstruksi Teori
Teori terbentuk berdasar beberapa komponen, yaitu rancangan, variabel, serta indikator. Teori sendiri diartikan sebagai sejumlah pernyataan yg terangkai dengan-cara sistematis, & dapat dipakai untuk menunjukkan klarifikasi tentang sebuah fenomena atau tanda-tanda. Komponen yg ada dgn demikian terangkai di dlm pernyataan. Konsep diartikan selaku lambang, simbol atau kata yg mempunyai arti ihwal sesuatu.
Konsep ada yg memiliki unidimensional (dimensi tunggal) & ada yg multidimensional. Dengan beragamnya rancangan, maka perlu adanya definisi dr desain, yg mampu berlawanan antara satu dgn yg lain. Dalam definisi rancangan tersebut terkandung dimensi konsep & pula kalangan desain (concept cluster). Variabel yakni rancangan yg sudah mempunyai kombinasi nilai. Variasi nilai dr desain tersebut kita sebut sebagai klasifikasi. Variabel yakni rancangan yg sudah terukur & bersifat lebih empirik dibanding rancangan. Ukuran-ukuran yg bisa digunakan untuk mengukur rancangan ialah indikator.
Teori pula dibedakan ke dlm beberapa klasifikasi, yakni berdasar arah penalarannya kita bedakan antara teori yg memakai pendekatan induktif & teori yg menggunakan pendekatan deduktif, berdasar tingkat realita sosial teori dibedakan menjadi teori mikro, meso, & makro. Berdasar bentuk penjelasannya, teori dibedakan menjadi teori yg memakai penjelasan kausal, teori yg memakai penjelasan struktural, serta teori yg menggunakan penjelasan interpretif.