Beberapa waktu sehabis kunjungannya ke Jerman, Durkheim mempublikasikan sejumlah buku diantaranya yakni perihal pengalamannya selama di Jerman ( R Jones, 1994). Penerbitan bukunya itu menolong Durkheim mendapatkan jabatan di Jurusan Filsafat Universitas Bourdeaux tahun 1887.
Sekilas Mengenal Emile Durkheim
Disinilah pertama kali Durkheim memberikan kuliah ilmu sosial di Universitas Perancis. Ini yaitu sebuah prestasi istimewa alasannya adalah cuma berjarak satu dekade sebelumnya kegemparan meledak di Universitas Perancis karena nama Auguste Comte timbul dlm disertasi seorang mahasiswa .
Tanggungjawab utama Durkheim yaitu mengajarkan pedagogic di sekolah pengajar & kuliahnya yg paling penting yakni di bidang pendidikan susila.
Tujuan intruksional lazim mata kuliahnya adalah mengkomunikasikan tata cara adab pada para pengajar yg Ia harapkan kemudian akan diteruskan pada anak-anak muda dlm rangka membantu menangani kemerosotan etika yg dilihatnya terjadi di tengah penduduk Perancis.
Tahun-tahun selanjutnya ditandai oleh serentetan keberhasilan eksklusif Tahun 1983 Ia menerbitkan tesis doktornya The Devision of Labor in Society dlm bahasa Perancis & tesisnya wacana Montesquieu dlm bahasa Latin (W Miller, 1993).
Buku metodologi utamanya The Rules of Sociological Method, terbit tahun 1895 dikuti tahun 1897 oleh hasil observasi emperis bukunya itu dlm studi tentang bunuh diri. Sekitar tahun 1896 Ia menjadi profesor sarat di Universitas Bordeaux.
Tahun 1902 Ia mendapat kehormatan mengajar di Universitas di Perancis yg populer, Sorbonne & tahun 1906 Ia menjadi profesor ilmu pendidikan & pada 1913 titel ini diubah menjadi profesor ilmu pendidikan & sosiologi. Karyanya yg sangat populer yang lain The Elementary Forms of Religious Life diterbitka pada 1912.
Kini Durkheim sering dianggap menganut ajaran politik konservatif & pengaruhnya dlm kajian sosiologi jelas bersifat konservatif pula. Tetapi dimasa hidupnya Durkheim dianggap berpikir liberal & ini ditunjukkan oleh tugas publik aktif yg dimainkannya dlm membela Alfred Dreyfus, seorang kapten serdadu Yahudi yg dijatuhi hukuman mati sebab penghianatan yg oleh banyak orang dicicipi bermotif anti Yahudi.
Durkheim merasa sungguh merasa terbuka oleh perkara Dreyfus itu, terutama oleh pandangan anti-Yahudi yg melatarbelakangi pengadilannya. Namun, Durkheim tak mengaitkan pandangan anti-Yahudi ini dgn rasialisme di kalangan rakyat Perancis. Secara luas Ia melihatnya sebagai tanda-tanda penyakit susila yg dihadapan masyarakat Perancis sebagai keseluruhan (Bimbaum & Todd, 1995), Ia berkata :
Bila masyarakat mengalami penderitaan, maka perlu mendapatkan seseorang yg dapat dianggap bertanggungjawab atas penderitaannya itu. Orang yg mampu dijadikan selaku target pembalasan dendam atas kemalangan itu, & orang yg menentang usulan biasa yg diskriminatif, umumnya akan ditunjuk selaku kambing hitam yg akan dijadikan korban. Yang menyakinkan saya dlm penafsiran ini yaitu cara-cara masyarakat menyambut hasil pengadilan Dreyfus 1894.
Keriangan meluap di jalan raya. Rakyat merayakan kemenangan atas apa yg sudah dianggap sebagai penyebab penderitaan lazim. Sekurang-kurangnya mereka tahu siapa yg mesti disalahkan atas kesulitan ekonomi & kebejatan tabiat yg terjadi dlm masyarakat mereka, kesusahan itu berasal dr Yahudi. Melalui fakta ini pula segala sesuatu telah dilihat menjadi bertambah baik & rakyat merasa terhibur (Lukes, 1972 : 345).
Perhatian Durkheim terhadap perkara Dreyfus berasal dr perhatiannya yg medalam seumur hidupnya kepada moralitas & krisis moral yg dihadapi masyarakat terbaru. Menurut, Durkheim jawaban atas kasus Dreyfus & krisis watak mirip itu terletak di final kesemrawutan etika dlm masyarakat.
< alt=" Ia merupakan keturuan pendeta Yahudi & Ia sendiri belajar untuk menjadi pendeta Sekilas Mengenal Emile Durkheim" border="0" data-original-height="747" data-original-width="1600" src="https://3.bp.blogspot.com/-a90SLz1ZhfE/Wr_GxuyktaI/AAAAAAAAAZg/_bDRtleyjScUe32yTDzWEdt4yQKvApdewCEwYBhgL/s1600/emile%2Bdurkheim-min.jpg" title="Sekilas Mengenal Emile Durkheim" />
Karena perbaikan akhlak itu tak dapat dijalankan dengan-cara cepat & mudah, Durkheim menyarankan tindakan yg lebih khusus seperti menindak tegas orang yg mengobarkan rasa benci terhadap orang lain & pemerintah mesti berupaya memperlihatkan pada publik, bahwa membuatkan rasa kebencian itu adalah perbuatan menyesatkan & terkutuk.
Ia mendesak rakyat semoga memiliki keberanian untuk dengan-cara lantang menyatakan apa yg mereka pertimbangkan & bersatu untuk meraih kemenangan dlm usaha menentang kegilaan publik (Lukes, 1972 : 347).
Tetapi minat Durkheim kepada sosialisme pula dijadikan bukti bahwa Ia menentang pemikiran yg menganggapnya seorang konservatif, jenis fatwa sosialismenya sangat berlainan dgn ajaran Marx & pengikutnya. Durkheim bergotong-royong menanamkan Marxisme selaku “seperangkat hipotesis yg dapat dibantah & ketinggalan zaman” (Lukes, 1972 : 323).
Menurut Durkheim sosialisme merefleksikan gerakan yg diarahkan pada pembaharuan susila masyarakat lewat moralitas ilmiah & ia tak terpesona pada metode politik jangka pendek atau pada aspek ekonomi dr sosialisme. Ia tak melihat proletariat selaku penyelamat masyarakat & Ia sungguh menentang agitasi atau tindakan kekerasan.
Menurut Durkheim sosialisme sungguh berlawanan dr pada apa yg umumnya kita pertimbangkan sebagai sosialisme. Bagi Durkheim sosialisme mencerminkan sebuah metode dimana didalamnya prinsip moral ditemukan lewat studi sosiologi ilmiah ditempat prinsip budpekerti itu dipraktekkan.
Durkheim besar lengan berkuasa besar dlm pembangunan sosiologi tetapi pengaruhnya tak cuma terbatas di bidang sosiologi saja. Sebagian besar pengaruhnya terhadap bidang lain tersalur melalui jurnal L’annee Sociologique yg didirkannya tahun 1898. Sebuah lingkaran intelektual muncul sekeliling jurnal itu & Durkheim berada di pusatnya. Melalui jurnal itu, Durkheim & gagasannya menghipnotis berbagai bidang mirip antropologi, sejarah, bahasa & psikologi, yg agak ironis mengingat seranganya kepada bidang psikologi.
Durkheim meninggal pada 15 November 1917 sebagai seorang tokoh intelektual Perancis tersohor. Tetapi karya Durkheim mulai memengaruhi sosiologi Amerika dua puluh tahun sehabis kematiannya, yakni sesudah terbitnya The Structure of Social Action (1937) karya Talcott Parsons.